Tumbuh 10%, Masyarakat Jatim Tidak Peduli dengan Merek Gadget

Kamis, 25 Januari 2018 - 09:02 WIB
Tumbuh 10%, Masyarakat Jatim Tidak Peduli dengan Merek  Gadget
Tumbuh 10%, Masyarakat Jatim Tidak Peduli dengan Merek Gadget
A A A
SURABAYA - Apollo Gadget Store tahun ini memproyeksikan penjualan gawai tahun ini bisa tumbuh diangka 10%. Pertumbuhan tersebut hampir sama seperti tahun ini. Tidak adanya kenaikan penjualan karena situasi ekonomi yang masih lesu.

Owner Apollo Gadget Store, Irwan Harianto mengatakan, awal tahun ini, penjualan masih kurang membaik. Hanya mengalami pertumbuhan sekitar 3%. Menurutnya, kondisi ini wajar dan sudah menjadi siklus tahunan. Penjualan akan mulai meningkat ketika menjelang Lebaran dan perayaan Natal serta Tahun Baru. “Untuk menggairahkan penjualan, kami menggelar undian berhadiah. Cara ini ternyata cukup jitu untuk merangsang masyarakat membeli gawai. Buktinya, dari even ini penjualan bisa naik hingga 50%. Masyarakat kan suka sekali kalau beli barang ada hadiahnya,” katanya, Rabu (24/1/2018).

Gawai yang paling banyak diminati konsumen, lanjut dia, adalah yang harga sekitar Rp2 juta-Rp3 juta atau middle. Penjualan gawai masih didominasi Samsung 50% lalu Oppo 40% sisanya Advan dan Lenovo. Menurutnya, ponsel-ponsel dari China banyak diminta masyarakat karena spesifikasinya bagus. Ini pertanda karakter masyarakat Surabaya atau Jawa Timur (Jatim) tidak begitu peduli dengan merek. "Tidak perlu merek terkenal yang penting spesifikasinya bagus akan dibeli. Oppo misalnya, saat ini penjualannya terus mengalami kenaikan," tandas Irwan.

Tak hanya undian berhadiah, Apollo juga rajin menggelar acara tukar tambah atau trade in disejumlah pusat perbelanjaan di Surabaya. Akhir tahun lalu, Apollo menggelar trade in Samsung Galaxy Note 8. Awal bulan, trade in akan kembali digelar dengan menawarkan Samsung Galaxy A8. Dalam program trade in ini, Apollo menggandeng salah satu bank sebagai layanan pembayaran non tunai dengan promo diskon. “Transaksi penjualan gawai di Apollo saat ini secara non tunai cukup tinggi, mencapai 75%,” pungkasnya.

Bagi Samsung, trade in dianggap cara yang tepat untuk menarik konsumen baru. Pasalnya, mereka bisa mendapatkan gawai terbaru dengan harga yang cukup terjangkau. Selain itu, konsumen juga akan mendapatkan benefit menarik dari Samsung. Dalam setiap kali pameran trade ini, hampir semua target yang ditetapkan bisa tercapai. “Program trade in sangat membantu masyarakat yang ingin mengganti gawai-nya karena gawai yang lama dihargai cukup tinggi,” ujar Area Sales Manager Divisi IM/HHP Samsung Jatim, Adi Purnomo
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9464 seconds (0.1#10.140)