Target Jadi Transportasi Massal, Bus Listrik Karya Anak Bangsa Diuji

Jum'at, 02 Maret 2018 - 18:07 WIB
Target Jadi Transportasi Massal, Bus Listrik Karya Anak Bangsa Diuji
Target Jadi Transportasi Massal, Bus Listrik Karya Anak Bangsa Diuji
A A A
JAKARTA - Bus listrik garapan PT Mobil Anak Bangsa (MAB) digadang-gadang bakal siap menjadi transportasi massal masa depan. Selain proyek yang telah dimatangkan selama lebih dari dua tahun ini, bus listrik karya anak bangsa ini juga diyakini lebih efisien ditambah dengan kandungan lokal mencapai 60%.

"Saya tidak punya karoseri bus, tapi gagasannya. Saya selalu berpikir bahwa baterai adalah masa depan, dan masa depan adalah baterai. Dalam perjalanannya, saya makin termotivasi karena Pak Jokowi juga punya kesenangan otomotif dan berikutnya ia sering melontarkan gagasan mobil listrik untuk masa depan," ujar Kepala Staf Presiden (KSP) Jendral TNI (Purn) Moeldoko

Lebih lanjut Ia mengaku terinspirasi awal menggarap bus listrik, muncul saat dirinya sedang berada di Shanghai. Dia mengaku melihat bus listrik yang beroperasi di sana sangat bagus, karena itu dirinya berhasrat mewujudkannya di Indonesia.

"Saya ingin membangun bus listrik karena saya pernah lihat sewaktu ke Shanghai, bagus. Lalu ingin mengembangkannya untuk bus listrik di Indonesia. Sebenarnya Maret saya sudah mulai mewujudkan gagasan dan berbicara dengan Pak Presiden Jokowi," paparnya.

Guna mengimplementasikan rencana tersebut, Moeldoko mengumpulkan beberapa ahli dari dalam negeri dan China untuk segera membicarakannya. Kini, Moeldoko pun cukup puas dengan bus listrik buatannya itu dan yakin dapat dijadikan kendaraan umum di Indonesia.

"Saya pernah bekerja sama dengan teman-teman dari Shanghai untuk mewujudkan gagasan saya ini. Alhamdulillah Agustus saya sudah jalan busnya dan itu prototype pertama. Saat ini sudah masuk prototype yang kedua dan siap untuk ikut pameran pada bulan Maret nanti (Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2018-Red) dan akan eksis," ujar Moeldoko.

Bahkan, kini beberapa pihak sudah digandeng untuk turut menguji bus listrik itu. Salah satunya dengan Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) Indonesia. "Setelah kita uji coba kemarin, itu hanya Rp 800/km. Kalau pakai BBM berapa tuh? Berikutnya maintenance. Itu relative zero maintenance. Luar biasa efisiensinya," kata mantan Panglima TNI ini.

Di kesempatan terpisah, salah satu pihak yang sempat menguji bus tersebut, Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) Indonesia, Ing Gunadi Sindhuwinata mengungkapkan bahwa bus listrik itu mampu melaju hingga 300 km/jam dengan interval pengisian daya hanya 3 jam saja. "250 ke atas sampai 300 km/jam, tanpa isi, perlu diisi waktu yang dibutuhkan sampai penuh 3 jam, nge-charge 3 jam, jarak tempuh bisa sampai 300 km," terang dia.

"Sekarang pengujiannya jalan menuju ke Jawa Timur. Kita kemarin menuju ke Jawa Tengah, Magelang, lanjut sampai Surabaya dan balik ke Jakarta lewat jalur utara. Sebelumnya sudah dilakukan ribuan km jarak dekat, pertama road test, artinya cuma masuk ke Kota terus balik. Terus dilakukan uji jalan ribuan km, sekitaran saja sudah oke," pungkas Gunadi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4121 seconds (0.1#10.140)