Permintaan Mazda All New CX-9 Tinggi, Ini Strategi Pemasaran EMI

Senin, 19 Maret 2018 - 16:15 WIB
Permintaan Mazda All New CX-9 Tinggi, Ini Strategi Pemasaran EMI
Permintaan Mazda All New CX-9 Tinggi, Ini Strategi Pemasaran EMI
A A A
JAKARTA - PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) sebagai distributor Mazda di Indonesia optimistis All New CX-9 bersaing di pasar Sport Utility Vehicle (SUV) premium di Indonesia. Optimisme itu membuncah setelah melihat tingginya permintaan konsumen untuk memiliki CX-9 yang merupakan SUV Mazda paling premium.

Sinyal awal All New CX-9 diminati konsumen di Indonesia bisa dilihat dari tingginya angka Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) yang dikumpulkan. Sejak kali pertama All New CX-9 diluncurkan di Indonesia pada 1 Februari hingga Maret, EMI membukukan 200 SPK. Bila dalam dua bulan mampu mengumpulkan 200 SPK, EMI yakin penjualan All New CX-9 bisa memenuhi target 600 unit hingga akhir tahun ini.

’’Target kita tahun ini antara 500-600 ya. Sampai Februari atau Maret ini kita sudah menerima SPK sampai 200an. Harapannya, sih, saya cukup optimistis target tahun ini akan tercapai untuk CX-9,’’kata Presiden Direktur PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) Roy Arman Arfandy saat tes drive Mazda All New CX-9 di Jakarta, pekan lalu.

Roy bisa tersenyum dengan tingginya permintaan All New CX-9 bila dibandingkan kompetitornya. Ini tidak lepas dari kejelian strategi pemasaran EMI dalam melihat ceruk persaingan All New Mazda CX-9 di kelasnya.

’’Kalau saya lihat animonya ternyata cukup tinggi. Pertama, saya lihat segmen yang dimasukkan CX-9 adalah segmen yang kosong. Dengan harga 800 jutaan itu gak banyak pemain yang sejenis di situ. Paling bawah 500 jutaan, di atas sudah 1 miliaran. Yang mau loncat dari 500 ke 1 Miliar kan mikir-mikir dua kali lipat harganya. Nah, ini ada peluang punya mobil yang cukup premium bahkan paling premium tapi harganya sesuai kantong. Dengan 800 jutaan dapat spek mobil-mobil Eropa kan. Enak banget,’’paparnya.

Roy menjelaskan pihaknya sudah siap melakukan penambahan apabila pasar CX-9 melebih ekspektasi di akhir tahun. ’’Sebenarnya sudah sesuai ekspektasi kita. Karena kita juga lihat, pertama, kita tidak terlalu agresif juga. Harganya kan paling tinggi. Dengan CX-5 kan bedanya 200-300 juta. Kita konservatif dulu deh. Kita masukin secukupnya. Kita akan lihat kalau animonya tinggi kita akan minta dari Jepang lebih banyak. Kuotanya sekitar 500-600 per tahun. Ini untuk kuota tahun ini ya bukan kuota setiap tahun. Kalau tahun depan lebih bagus ya kita akan minta dari Jepang lebih banyak,’’jelasnya.

Tingginya jumlah pemesan CX-9, kata Roy, dikarenakan pasar SUV di Indonesia semakin membaik. Apalagi pasar mobil SUV di Indonesia sangat dominan dibandingkan tipe lainnya. ’’Pasar SUV cukup bagus saya lihat. Karena memang kondisi Indonesia dari jalanannya atau segalanya lebih enak dan nyaman menyetir SUV. Lebih daripada sedan atau mobil-mobil yang ground clearance-nya rendah. Memang secara nasional, SUV lebih dominan dibandingkan tipe yang lain,’’jelasnya.

Mazda pun punya strategi sendiri untuk merebut pasar SUV. Salah satu caranya adalah dengan memberikan kesempatan kepada pembeli untuk melakukan test drive sebelum melakukan pemesanan.

’’Dari awal memang promosinya bahwa Mazda itu termasuk CX-5 atau CX-9 adalah premium. Fitur-fiturnya lebih dibandingkan yang lain. Kita juga menekankan kepada customer kita untuk melakukan test drive sebelum melakukan pembelian. Kita ingin memberikan driving experience kepada customer. Dengan cara itu mereka lebih yakin untuk membeli unitnya. Jadi kita arahkan sales kita untuk melakukan test drive buat customer yang beli mobil-mobil Mazda.’’
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9041 seconds (0.1#10.140)