Qualcomm Lobi Pemerintah AS agar Bisa Jual Chipset ke Huawei

Selasa, 11 Agustus 2020 - 07:31 WIB
loading...
Qualcomm Lobi Pemerintah AS agar Bisa Jual Chipset ke Huawei
Logo Huawei. FOTO/ IST
A A A
BEIJING - Qualcomm kabarnya sedang melobi pemerintah Amerika Serikat untuk mendapatkan izin menjual chip ke Huawei.

Langkah ini diambil Qualcomm tepat setelah Huawei memastikan kalau tak bisa lagi membuat chip di HiSilicon dengan berbagai pembatasan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah AS. BACA JUGA - China Lebih Maju, Bill Gates Ketakutan Microsoft Beli TikTok

Seperti yang diketahui, Huawei baru saja mengumumkan bahwa perangkat Mate 40 akan menjadi smartphone terakhir yang menggunakan chipset Kirin. Keputusan ini diambil sebagai buntut dari pelarangan bisnis perusahaan Amerika Serikat dengan sejumlah perusahaan asal China.. BACA JUGA - Juragan Bytedance dan Pendiri TikTok Alumni Microsoft, China Merem Hadapi AS

Sebagai perusahaan asal AS, Qualcomm memang tak bisa sembarangan berbisnis dengan Huawei. Qualcomm hanya bisa berbisnis dengan Huawei jika mereka mendapatkan lisensi khusus dari pemerintah AS.

Dalam upayanya melobi pemerintah AS, perusahaan chipset ini berargumen jika mereka tidak menjual chip ke Huawei, maka perusahaan asal negara lain yang bakal mengambil kesempatan tersebut, dan membuat perusahaan asal AS tidak bisa lagi mengontrol pasar.

Perusahaan dari negara lain yang dimaksud adalah Samsung dari Korea Selatan dan MediaTek dari Taiwan.

"Jika Qualcomm tunduk pada lisensi ekspor, tetapi pesaing asingnya tidak, kebijakan pemerintah AS akan menyebabkan pergeseran cepat dalam pangsa pasar chipset 5G di China dan sekitarnya," kata Qualcomm dikutip dari Android Central, Senin (10/8/2020).

"Itu akan menghambat penelitian dan kepemimpinan Amerika pada 5G," sambung Qualcomm.

Samsung sendiri menolak untuk berkomentar. Sementara MediaTek tidak akan membahas pelanggan tertentu, tetapi dikatakan bahwa investasinya dalam teknologi 5G telah memungkinkannya untuk memenangkan pelanggan secara global.

Beberapa perusahaan berhasil mendapatkan pengecualian atas larangan AS melalui lisensi, seperti Intel, Micron, dan Xilinx.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5193 seconds (0.1#10.140)