PM Irak Marah, Ingin Usir Pasukan AS dan Koalisinya

Minggu, 07 Januari 2024 - 07:51 WIB
loading...
PM Irak Marah, Ingin Usir Pasukan AS dan Koalisinya
Perdana Menteri Mohammed Shia al-Sudani ingin mengusir pasukan Amerika Serikat dan koalisi internasionalnya dari Irak. Foto/REUTERS
A A A
BAGHDAD - Perdana Menteri (PM) Mohammed Shia al-Sudani marah dan berjanji meluncurkan proses untuk mengusir pasukan Amerika Serikat (AS) dan koalisi internasionalnya dari Irak.

Itu dilakukan setelah serangan udara Amerika menewaskan seorang komandan tinggi milisi di Baghdad hampir tepat empat tahun setelah pembunuhan jenderal Iran Qassem Soleimani.

Serangan udara AS menghantam markas besar Pasukan Mobilisasi Populer, sebuah organisasi induk yang disponsori negara Irak yang terdiri dari puluhan faksi bersenjata, pada hari Kamis.

Setidaknya dua orang tewas dalam serangan itu, termasuk Mushtaq Taleb al-Saidi, pemimpin Harakat Hezbollah al-Nujaba (HHN), yang dicap Washington sebagai kelompok teroris yang diduga didukung oleh Iran.



“Pasukan Mobilisasi Populer mewakili kehadiran resmi yang berafiliasi dengan negara, tunduk pada negara, dan merupakan bagian integral dari angkatan bersenjata kami,” kata PM al-Sudani, seperti dikutip dari RT, Minggu (7/1/2024).

“Kami mengutuk serangan yang menargetkan pasukan keamanan kami, yang melampaui semangat dan isi mandat yang membentuk koalisi internasional.”

Pentagon bersikeras bahwa Baghdad sendiri telah mengundang pasukan Amerika untuk membantu memerangi kelompok ISIS, dan sekitar 2.500 tentara yang masih berada di negara tersebut satu dekade kemudian bebas bertindak untuk “membela diri".

Juru bicara Pentagon Mayoar Jenderal Pat Ryder membela serangan 4 Januari sebagai “tindakan yang perlu dan proporsional", di tengah gelombang serangan terhadap instalasi militer Amerika di wilayah tersebut.

Baghdad berpendapat bahwa waktunya telah tiba untuk meninjau ulang ketentuan undangan kehadiran pasukan AS dan koalisinya, dan al-Sudani berjanji untuk memulai dialog melalui komite bilateral yang dibentuk untuk menentukan pengaturan akhir dari kehadiran pasukan asing.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1065 seconds (0.1#10.140)