Data Tak Aman, Pemilik Akun di AS-Inggris Siap Gugat Facebook

Rabu, 11 April 2018 - 20:00 WIB
Data Tak Aman, Pemilik Akun di AS-Inggris Siap Gugat Facebook
Data Tak Aman, Pemilik Akun di AS-Inggris Siap Gugat Facebook
A A A
WASHINGTON - Kesaksian Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg di depan anggota Senat dan upaya mereka membersihkan nama besar tak cukup untuk menenangkan perasaan para pemilik akun media sosial terbesar tersebut. Bahkan ada wacana pengguna membawa kasus dugaan kebocoran data akun Facebook ke ranah hukum.

Berdasarkan hasil survei CBS News/YouGov tentang bagaimana pendapat warga AS pengguna Facebook terkait aksi tak terpuji Cambridge Analytica, Rabu (11/4/2018), tampak mereka sepakat 87 juta profil Facebook dimanfaatkan oleh perusahaan konsultan itu tanpa izin. Cambridge Analytica juga dianggap melanggar keputusan persetujuan yang ditandatangani Facebook dengan FTC pada 2011.

Menurut survei, 63% percaya bahwa data pribadi mereka tidak aman dan disebarkan ke pihak ketiga yang tidak mereka pilih. Fatalnya orang AS sendiri tidak terlalu optimistis tentang masa depan Facebook.

Sebanyak 61% dari mereka menyatakan, mereka tidak memiliki banyak kepercayaan pada kemampuan Facebook untuk menemukan cara untuk melindungi data pribadi. Sebanyak 70% percaya bahwa Facebook tidak akan dapat merencanakan cara untuk menghentikan penggunaan akun palsu, dan 69% mengharapkan melihat disinformasi untuk tetap menjadi bagian dari pengalaman Facebook.

Satu hasil survei yang menarik menunjukkan bahwa 80% tidak terkejut mendengar bahwa data pribadi diperoleh oleh perusahaan pihak ketiga. Dengan hanya 46% menyatakan keprihatinan utama tentang perusahaan lain yang mendapatkan data pribadi mereka (40% agak khawatir), masih harus dilihat seberapa keras Facebook akan ditegus anggota parlemen.

Sementara itu, pengacara AS dan Inggris telah bekerja sama untuk mengajukan gugatan class action terhadap Facebook, Cambridge Analytica, SCL Group, dan Global Science Research Ltd. Juga disebutkan dalam gugatan itu adalah Aleksandr Kogan dari Rusia-Amerika, yang diduga menyerahkan data pribadi dari akun Facebook ke Cambridge Analytica tanpa persetujuan dari pemilik akun.

Gugatan mengklaim bahwa data pribadi milik 1 juta pengguna Facebook di Inggris, dan 70,6 juta pengguna di AS, tidak diperoleh dengan semestinya oleh perusahaan pihak ketiga tanpa izin.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8090 seconds (0.1#10.140)