Robot Barista Ini Mampu Layani 400 Orang per Hari

Minggu, 13 Mei 2018 - 14:40 WIB
Robot Barista Ini Mampu Layani 400 Orang per Hari
Robot Barista Ini Mampu Layani 400 Orang per Hari
A A A
HARI-hari antrean panjang di kedai kopi favorit akan segera berakhir. Hadirnya robot di kedai kopi akan mengubah pengalaman konsumen selamanya.

Disebut sebagai Café X, mesin seharga USD25.000 (Rp325 juta) itu didesain dengan lengan robot Mitsubishi dan diprogram dengan gerakan seperti memegang gelas dan memompa sirup. Unit robot ini dapat membuat 120 gelas kopi per jam dan dapat beroperasi penuh dengan lengan enam sumbu animatronik. Robot ini mampu memenuhi antara 300 dan 400 pesanan per hari dan harga minuman kopi tetap terjangkau.
Café X Technologies merilis kedai pertama di San Francisco tahun lalu dengan menggabungkan robotik dan mesin pembelajar. Tim di balik ini, Ammunition Group, telah membantu mengembangkan headphone dan speaker Dr Dre's Beats. Robot ini didesain khusus untuk mengakhiri antrean panjang di kedai kopi yang biasa dialami para pelanggan. "Kami tidak ingin menggantikan para barista atau hubungan yang mereka miliki dengan konsumen," papar Victoria Slaker, Vice President Desain Produk Ammunition kepada CNBC.
"Tapi kami melihat peluang untuk membuat sesuatu yang lebih indah dan lebih menarik dibandingkan mesin penjual kopi otomatis biasa yang juga dapat menuangkan segelas kopi," ungkap Slaker. Slaker menambahkan, "Dari segi desain, tujuannya untuk membuat robot yang terlihat keren, tapi tidak konyol. Itulah mengapa robot itu tidak memiliki mata atau wajah, meski betapa pun mengesankan."

Perusahaan menyatakan, pihaknya membedakan dari kedai kopi lainnya dengan membuang waktu tunggu bagi para pelanggan. "Kami tahu robot dapat menciptakan segelas kopi luar biasa, tapi juga ingin robot itu tampil hangat dan bersahabat," papar sang pencipta robot, Henry Hu,24. "Para barista bagi saya terlihat seperti pekerja pabrik. Mereka memindahkan gelas di sekitar dan memencet tombol, yang membuat saya berpikir, Saya bertaruh kami dapat membuat produk yang mengotomatiskan berbagai tugas membosankan dengan cara lebih efisien," ujar dia.

Robot itu ditempatkan dalam kotak besar mirip akuarium dengan satu jendela besar yang terbuat dari plexiglass. Robot itu diprogram untuk melakukan pergerakan yang tetap dirancang sebelumnya, termasuk memegang gelas, memompa sirup, meletakkannya di bawah bagian pembuat kopi, dan mengirimkannya ke jendela tempat konsumen berdiri.

Para konsumen dapat memesan gelas kopi berbasis espreso dengan dua cara: di kios atau melalui perangkat mobile. Saat memesan di kafe, konsumen dapat langsung memesan melalui sistem menggunakan tablet dan kurang dari semenit, tangan barista robot akan mengirimkan pesanan minuman pembeli.

Café X juga membuat sistem untuk menerima pesanan dari perangkat mobile. Sebelum mendapatkan minuman mereka, para konsumen harus mengetik nomor pesanan 4 digit melalui SMS atau aplikasi mobile Café X agar mereka mendapatkan minuman sesuai pesanan.

Hu menjelaskan, Café X dapat menyiapkan antara 100 dan 120 minuman per jam. "Kami tidak ingin menggantikan para barista atau pengalaman kedai kopi yang disukai banyak orang. Kami tidak bertujuan melakukan itu," papar Hu.

Dalam desain awal, melalui dana Theil Fellowship sebesar USD100.000, Hu dan dua temannya membuat purwarupa dengan tangan dan mendapat tambahan pendanaan USD5 juta dari Khosla Ventures, Social Capital, Launch, dan Felicis Ventures sebelum mendapat bantuan Ammunition. Hingga saat ini, pendanaan pada perusahaan telah mencapai USD7 juta.
Model generasi kedua diluncurkan di One Bush Plaza, San Francisco pada Februari lalu. Seorang mengisi ulang biji kopi dan membersihkan mesin, serta menjawab berbagai pertanyaan dari konsumen. "Ide manusia membuat kopi selama 10 jam per hari itu gila pada 2018 seperti seorang kasir jalan tol duduk di kotak besi di jalan tol," ujar Jason Calacanis, pendiri awal Uber dan investor di Café X. "Ini juga siksaan bagi konsumen. Para barista mendapat pesanan salah, kualitas minuman sangat tidak konsisten, dan kedai-kedai kopi tidak mencatat rekaman pesanan minuman setiap konsumen sebelumnya, tapi Anda dapat melakukan semuanya dengan robotik," kata Calacanis.
Perusahaan juga berencana meluncurkan lokasi baru pada 2019, tapi pertumbuhan kedai baru mungkin lamban karena Hu memperkirakan mereka hanya dapat menghasilkan 15 model baru setiap tahun. Perusahaan lain juga melakukan terobosan dengan menciptakan robot untuk membuat piza dan sushi.

Kawasaki telah merilis robot terbaru yang dapat membuat semua sajian, mulai dari piza hingga sushi. Robot bernama duAro dengan dua tangan itu ditampilkan dalam acara di Tokyo pada 2016. Perusahaan pembuatnya juga memprogram robot itu untuk dapat mengeluarkan obat-obatan dan menggambar potret manusia. duAro yang ditampilkan di showroom Kawasaki Robostage menunjukkan bagaimana kreativitas manusia dapat dipadukan dengan teknologi Kawasaki Robotics.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9214 seconds (0.1#10.140)