Teknologi Zaman Now Tingkatkan Empati Generasi Muda

Rabu, 30 Mei 2018 - 12:16 WIB
Teknologi Zaman Now Tingkatkan Empati Generasi Muda
Teknologi Zaman Now Tingkatkan Empati Generasi Muda
A A A
JAKARTA - Adanya perubahan teknologi di Zaman Now ini tidak sepenuhnya membawa dampak negatif bagi generasi muda. Empati malah akan semakin cepat disebarkan oleh generasi yang melek teknologi

Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto sangat optimis bahwa nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa atau generasi milennial pada umumnya tidak luntur. Dia menjelaskan, malah dengan adanya perubahan teknologi di zaman now ini malah nilai empati semakin meningkat.

Kata dia, misalnya saja dengan sosial media generasi muda bisa lebih cepat mengetahui bahwa ada saudara sebangsa di pelosok lain yang sedang tertimpa musibah dan mengharapkan bantuan dengan cepat. ''Informasi musibah dengan cepat bisa disebarkan di media sosial. Lalu mahasiswa pun bisa bergerak cepat mengumpulkan donasi melalui handphone,'' katanya usai Seminar Pancasila bagi Generasi Milennial di kampus Universitas Tarumanegara (Untar) Jakarta.

Berdasarkan data, sebanyak 49.52 % pengguna internet di tanahh air adalah yang berusia 19-34 tahun. Posisi kedua sebanyak 29.55 % pengguna internet berusia 35-54 tahun yang berada pada usia produktif dan mudah beradaptasi dengan perubahan. Sedangkan di kelompok ketiga ialah yang berusia 13-18 tahun sebesar 16,68%.

Pangdam mengatakan, dengan kemajuan teknologi inilah maka distribusi bantuan bagi mereka yang membutuhkan bisa cepat disalurkan. Selain itu bagi mahasiswa yang mau menjadi tenaga sukarela atau volunteer pun bisa dengan mudah mendaftar. ''Jadi zaman now itu saya pikir menjadi zaman yang sangat mudah untuk mengamalkan semua nilai-nilai Pancasila,'' katanya.

Joni meyakini bahwa generasi muda tidak meninggalkan nilai-nilai Pancasila. Mereka sudah menerapkan nilai Pancasila, katanya, namun tidak sadar bahwa yang mereka lakukan itu adalah nilai-nilai Pancasila. Misalnya saja nilai kemanusiaan dengan mengkoordinasikan sumbangan dana, nilai keberagaman dengan menghormati umat muslim yang sedang berpuasa, membantu teman di kampus sebagai perwujudan sila kelima ataupun bermusyawarah untuk menyelesaikan persoalan sebagai perwujudan sila keempat.

Namun dia ingin agar sosialisasi nilai-nilai Pancasila ini secara rutin disebarluaskan di kalangan mahasiswa. Sebab, kata dia, mahasiswa adalah generasi intelektual yang cerdas dan juga hebat yang bisa menyampaikan nilai-nilai Pancasila secara kekinian kepada anak muda lainnya. ''Harapan kita setelah dari mahasiswa bisa disosialisasikan lagi kepada masyarakat lain dengan cara yang intelek namun kekinian,'' katanya.

Sementara Rektor Untar Agustinus Purna Irawan menjelaskan, maju mundurnya suatu bangsa salah satu faktor utramanya adalah pendidikan. Maka seberapa besar peran sentral dunia pendidikan dalam mencetak SDM yang berkarakter akan ikut menjadi determinan dalam memajukan suatu bangsa. Disinilah, jelasnya, peran dunia pendidikan sangat memegang peran strategis dengan cara mengaktualisasikan implementasi Pancasila dalam berbagai basis pendidikan.

Agustinus menjelaskan, adanya pembahasan mengenai Pancasila di lingkungan kampus ini ialah untuk menegaskan kembali Pancasila sebagai ideoloi yang sudah final. ''Serta kami merekomendasikan kembali kepada generasi muda bahwa peran pemuda sangat signifikan sebagai pelopor pengamalan Pancasila. Kita ingin pemuda dapat mengetahui sikap yang harus dilakukan untuk menghadapi perkembangan zaman berdasarkan Pancasila,'' jelasnya.

Agustinus menerangkan, pihak kampus berusaha membangun kampus yang menjadi cerminan Indonesia kecil. Dimana mahasiswanya berasal dari seluruh provinsi di Indonesia yang terdiri dari multi etnis dan multiagama. Adanya landasan Pancasila dengan gabungan nilai-nilai yang diemban Untar yakni integritas, profesionalisme dan enterpreneuership memungkinkan semua mahasiswa dari segala latar belakang untuk tumbuh dan berkembang.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8185 seconds (0.1#10.140)