Momentum 2030, Menkominfo Dorong Mahasiswa Jadi Startup

Kamis, 30 Agustus 2018 - 22:22 WIB
Momentum 2030, Menkominfo Dorong Mahasiswa Jadi Startup
Momentum 2030, Menkominfo Dorong Mahasiswa Jadi Startup
A A A
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara mendorong generasi muda, khususnya para mahasiswa untuk menjadi startup atau perusahaan perintis. Karena pada 2030 mendatang akan datang masa bonus puncak demografi di Indonesia.

“Berpikirlah Milestone 2030 karena saat itu rasio penduduk produktif dua kali dari yang tak produktif. Nah waktu itu kalian (mahasiswa baru) dalam usia 27-30 tahun, masa usia produktif dan harus memanfaatkan peluang yang ada,” kata Rudiantara dalam teleconference pembukaan perkuliahan mahasiswa baru Universitas Mercu Buana (UMB) di Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Menkominfo menjelaskan, saat itu akan ada 135 juta consumers class atau dalam arti sederhananya orang Indonesia yang mau berbelanja. “Kalau ekonomi bisa di dorong lagi hingga 7%, maka jumlahnya bertambah menjadi 190 juta orang yang ingin memenuhi kebutuhan hidupnya. Ini peluang bagi kalian,” katanya.

Pada tahun yang sama, lanjut Rudiantara, bangsa ini juga diprediksi menjadi kekuatan ekonomi nomor lima dunia setelah AS, China, India, dan Jepang. “Bahkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kita adalah gabungan dari semua negara ASEAN. Jadi mari kita wujudkan proyeksi ini,” ajaknya.

Salah satu arah cara menuju proyeksi itu adalah dengan membangun banyak startup. Karena di zaman teknologi digital seperti sekarang, perusahaan rintisan sangat diperlukan guna memenuhi kebutuhan pasar berbasis internet atau digital. “Kami permudah izin, dari 30 izin dipangkas menjadi 5-6 izin. Startup registrasinya online dan ini semua upaya pemerintah untuk membentuk 1.000 perusahaan rintisan dengan cita-cita Indonesia punya 10 unicorn, yakni perusahaan startup dengan nilai minimal USD1 miliar,” harapnya.

Sementara itu, Rektor UMB, Arissetyanto Nugroho dalam kata sambutannya mengatakan, saat ini kita semua dituntut untuk banyak belajar mengenai perubahan yang terjadi di lingkungan. Bukan hanya dituntut untuk dapat lulus dengan predikat yang baik, tapi juga belajar beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

“Saudara-saudara juga perlu melihat bahwa peluang Indonesia sebagai negara dengan perkembangan digital terbesar di Asia Tenggara terbuka lebar. Saudara-saudara didorong untuk dapat mencari peluang baru serta menciptakan lapangan pekerjaan baru yang dapat memberikan manfaat untuk masyarakat. Kalian merupakan representasi dari generasi millennial yang menurut data BPS 2017 jumlahnya mencapai 34% dari total penduduk Indonesia,” papar Rektor.

Dikatakannya, beberapa tahun terakhir terlihat bagaimana perusahaan-perusahaan besar penyedia layanan transportasi mengalami persaing dengan layanan sama, tapi bentuknya baru. Armada yang berbasis konvesional berhadapan dengan angkutan berteknologi aplikasi smartphone. Perubahan juga terjadi didalam industri retail, penyedia layanan tiket, dan sebagainya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2880 seconds (0.1#10.140)