TNI AL Beri Pelatihan Penanggulangan Bencana ke Masyarakat Kendari dan Banten

Rabu, 06 Maret 2024 - 10:15 WIB
loading...
TNI AL Beri Pelatihan Penanggulangan Bencana ke Masyarakat Kendari dan Banten
TNI AL berikan Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam 2024 yang dilaksanakan di Lanal Kendari dan Lanal Banten. Foto/Istimewa
A A A
KENDARI - TNI Angkatan Laut (AL) memberikan pelatihan penanggulangan bencana kepada masyarakat di sejumlah daerah. Hal itu dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam mengantisipasi bencana.

Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam 2024 ini dilaksanakan di Lanal Kendari, pada hari ini Selasa (5/3/2024). Sebelumnya, pelatihan serupa juga dilaksanakan di Lanal Banten pada 26-28 Februari 2024.

Pelatihan di Lanal Kendari yang mengambil tema “TNI Angkatan Laut Menyelenggarakan Pelatihan Penanggulangan Bencana Alam untuk Menciptakan Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana” ini dipimpin Danlanal Kendari Kolonel Laut (P) I Gede Dharma Yoga.

Baca Juga: TNI AL Siapkan Taktik Gerilya?

Pelatihan diakhiri dengan simulasi kesiapsiagaan bencana dan evakuasi mandiri masyarakat pesisir terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami dengan melibatkan personel TNI, Polri, pemda, BPBD, Basarnas, BMKG, pelajar, dan masyarakat maritim.

Kepala Dinas Potensi Maritim TNI Angkatan Laut (Kadispotmaral) sekaligus Penanggung jawab Pelatihan Penanggulangan Bencana Brigadir Jenderal TNI (Mar) Gatot Mardiyono mengatakan, pelatihan penanggulangan bencana merupakan program rutin yang dilaksanakan Dispotmaral.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun dan khususnya di daerah-daerah rawan bencana. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan masyarakat.



”Sehingga tercipta masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana serta tercipta situasi yang aman dan kondusif dalam rangka memperkokoh kemanunggalan TNI AL dan rakyat dalam menghadapi berbagai bencana,” katanya.

Materi dalam pelatihan ini meliputi sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami, penanganan korban gempa bumi dan tsunami, sistem komando penanganan darurat bencana, mekanisme penanganan kelompok rentan, penyandang disabilitas dan pengungsi.

Termasuk manajemen kesiapsiagaan bencana, prosedur pelaksanan proses evakuasi mandiri dari ancaman risiko. Kegiatan diakhiri dengan simulasi kesiapsiagaan bencana dan evakuasi mandiri masyarakat pesisir terhadap gempa bumi dan tsunami.

”Kejadian-kejadian bencana menyadarkan banyak pihak tentang pentingnya sikap sadar bencana dan dalam penanganannya memerlukan aplikasi sistem peringatan dini, kewaspadaan risiko bencana dalam upaya penyelamatan diri dari bahaya akibat bencana alam,” paparnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0993 seconds (0.1#10.140)