Malaysia Siap Cari Lagi Pesawat MH370 yang Hilang, Tak Peduli Berapa Biayanya

Rabu, 06 Maret 2024 - 12:45 WIB
loading...
Malaysia Siap Cari Lagi Pesawat MH370 yang Hilang, Tak Peduli Berapa Biayanya
Pengunjung melihat puing-puing pesawat yang diyakini milik Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang, dalam acara peringatan 10 tahun hilangnya pesawat tersebut, di Subang Jaya, Malaysia. Foto/REUTERS/Hasnoor Hussain
A A A
KUALA LUMPUR - Pihak berwenang Malaysia berencana mulai mencari lagi pesawat Malaysian Airlines MH370 yang hilang, menurut laporan stasiun televisi Malaysia Bernama TV.

Menteri Transportasi Anthony Loke mengatakan kepada media lokal pada Minggu (3/3/2024) bahwa pemerintah Malaysia sedang berdiskusi dengan perusahaan robotika kelautan Ocean Infinity mengenai peluncuran operasi pencarian baru, menurut Bernama TV.

Pada Minggu, Loke menghadiri acara peringatan 10 tahun hilangnya pesawat di Kuala Lumpur, Malaysia. Loke tidak mengatakan kapan diskusi tersebut akan diselesaikan atau kapan operasi pencarian akan diluncurkan.

Loke mengatakan dalam siaran Bernama TV bahwa pemerintah Malaysia berencana mengeluarkan biaya besar untuk menemukan pesawat yang hilang.

"Tidak ada keengganan. Seperti yang telah saya sebutkan beberapa kali, sejauh menyangkut pemerintah Malaysia, kami berkomitmen melakukan pencarian itu," tegas Loke.

“Kami tidak pernah mempertimbangkan biayanya. Kalau mereka bisa menemukan pesawat itu, saya kira biayanya harus ditanggung pemerintah,” ujar dia. Loke tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Business Insider (BI).

CEO Ocean Infinity Oliver Plunket mengatakan kepada surat kabar lokal New Straits Times bahwa mereka telah mengajukan proposalnya kepada pemerintah Malaysia. Perusahaan ini berkantor pusat di Austin.

“Pencarian ini bisa dibilang yang paling menantang, dan paling relevan di luar sana,” ujar Plunkett, seraya menambahkan bahwa perusahaan sedang berupaya mempersempit area pencarian. Ocean Infinity tidak segera menanggapi permintaan komentar dari BI.

MH370 hilang saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. Sebanyak 227 penumpang, termasuk tiga orang Amerika, dan 12 awak berada di dalamnya.

Pada Juli 2018, pemerintah Malaysia mengumumkan segera menghentikan pencarian pesawat tersebut.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1750 seconds (0.1#10.140)