Debut Pertama Kamera Canon Mirrorless Full-Frame di Indonesia

Selasa, 18 September 2018 - 12:57 WIB
Debut Pertama Kamera Canon Mirrorless Full-Frame di Indonesia
Debut Pertama Kamera Canon Mirrorless Full-Frame di Indonesia
A A A
JAKARTA - Penggemar fotografi di Indonesia telah lama menunggu kehadiran kamera Canon mirrorless full-frame di Tanah Air. Menjawab hasrat tersebut, PT Datascrip pagi tadi membawa keluarga baru Canon di ekosistem EOS, yakni kamera mirrorless full-frame EOS R dan lensa RF.

"Banyak yang bertanya kapan Canon akan merilis mirrorless full-frame-nya? Dan sekarang adalah waktunya kami mengenalkan kamera terbaru ini. Dirilis di Jepang pada 5 September lalu, kami langsung memboyongnya ke Indonesia," kata Marketing Manager PT Datascrip, Yase Defirsa Cory sebelum membuka sesi diskusi terkait produk di Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Disebutkan Yase, kamera mirrorless itu mudah dibawa, ringkas, tapi mempunyai kemampuan DSLR yang luar biasa. Dia menuturkan, kamera mirrorless full-frame 35 mm pertama dari Canon tersebut dibekali sensor CMOS 30,3 megapiksel (MP) dan prosesor gambar DIGIC 8 dengan kecepatan fokus 0,05 detik.

Canon memperluas sistem EOS melalui mount 54 mm dengan menghadirkan empat seri lensa RF (RF 50mm f/1.2L USM, RF 24-105mm f/4L IS USM, RF 28-70mm f/2L USM, RF 35mm f/1.8 IS STM). Semua serinya didukung tiga jenis adaptor untuk memberikan fleksibilitas dalam menggunakan lensa EF.

”Sistem EOS R menghadirkan kesempurnaan optik untuk menghasilkan gambar dengan kualitas istimewa. Terobosan terbaru dalam sistem EOS R memberikan kemudahan dan keleluasaan bagi pengguna dalam berkreativitas, yang semakin menyempurnakan fotografi dan videografi ke tingkat lebih tinggi,” klaim Merry Harun, Canon Division Director PT Datascrip saat memberikan kata sambutan dalam peluncuran kamera mirrorless full-frame EOS R dan lensa RF.

Canon EOS R mengusung sensor CMOS Full-Frame 35mm 30,3 MP dan prosesor gambar DIGIC 8 yang menghasilkan gambar beresolusi tinggi , dengan kualitas yang tajam dan detail untuk kebutuhan foto berukuran besar. Bahkan untuk gambar yang telah melalui proses cropping, detail dan ketajamannya masih dapat dipertahankan.

"Kamera ini memiliki rentang ISO yang lebar, ISO 100-400.000, sehingga memudahkan pengambilan gambar di berbagai kondisi pencahayaan. Termasuk kondisi minim cahaya tanpa perlu khawatir dengan gangguan noise," ujar Merry.

Di menjamin, momen penting dan berharga tidak bakal terlewatkan dengan dukungan teknologi Dual Pixel CMOS AF. Fitur itu menghadirkan kinerja pencarian fokus tercepat di dunia yakni hanya 0,05 detik. Canon EOS R memiliki area bidik yang luas, dengan 5.655 titik AF yang mencakup 100% (vertikal) dan 88% (horizontal). Kebolehannya itu membuat fotografer semakin leluasa melakukan pemotretan dengan komposisi bidikan yang lebih bervariasi.

Dengan diameter 54 mm pada mount lensa RF, serta jarak antara sensor dengan mount lensa hanya 20 mm, desain Canon EOS R menjadi begitu ramping. Kamera juga memiliki desain yang ergonomis sehingga nyaman dan kokoh digenggam. Dipadukan dengan material magnesium alloy yang melindungi kamera dari radiasi elektromagnetik, panas serta tahan terhadap debu dan air, kamera menjadi begitu andal untuk digunakan dalam kondisi cuaca apapun.

"Teknologi mutakhir lensa RF yang terhubung ke kamera EOS R melalui 12 pin pada mount menghasilkan kecepatan komunikasi data yang luar biasa antara kamera dan lensa, dan secara otomatis mengoptimalkan Image Stabilization baik saat memotret atau merekam video," klaimnya.

Dual Sensing IS yang ada pada kamera Canon EOS R dapat mendeteksi guncangan dengan akurasi tinggi. Imbasnya, perangkat mampu menjaga gambar tetap stabil.

Kamera juga mendeteksi guncangan secara akurat lewat informasi dari sensor gyro dan sensor gambar guna merealisasikan efek stabilisasi gambar yang setara dengan 5 stop kecepatan rana. "Hal itu efektif untuk pemotretan dengan kecepatan rana rendah pada kondisi cahaya minim namun hasil gambar tetap tajam," ujarnya.

Canon EOS R juga dibekali teknologi Digital Lens Optimizer demi untuk menyempurnakan hasil bidikan dengan koreksi diffraction, aberration, dan peripheral illumination. Dengan kombinasi berbagai koreksi penyempurnaan tersebut, fotografer dapat menghasilkan foto berformat JPEG berkualitas tinggi langsung dari kamera, tanpa harus menggunakan bantuan perangkat komputer.

Canon juga menyematkan teknologi Dual Pixel RAW (DPRAW) yang membuat pengolahan foto berformat RAW lebih detail dan presisi saat menggunakan program pendukung Digital Photo Professional. Dengan teknologi canggih ini fotografer dapat menyesuaikan tingkat ketajaman dan resolusi subjek, mengatur posisi efek bokeh yang diinginkan, hingga mengurangi efek ghosting dan flare pada hasil foto yang telah diambil. Terdapat format baru C-RAW, yang merupakan format RAW opsional dengan ukuran data lebih kecil, sehingga pemotretan saat mode continuous shooting dapat lebih cepat dan banyak.

Canon EOS R memiliki jendela bidik/viewfinder elektronik (EVF) OLED beresolusi tinggi, 3,69 juta titik. Hadirnya EVF dengan cakupan 100% ini mampu menghadirkan gambar yang mendekati warna aslinya dengan kejernihan tinggi afar mampu memberikan pengalaman tersendiri bagi pengguna saat mengatur komposisi.

"Terdapat tombol pengaturan multifungsi sentuh-geser pada bagian belakang atas kamera yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pengguna, juga cocok untuk video karena tidak mengeluarkan suara. Pengguna juga dapat melakukan pengaturan lewat ring lensa RF, tanpa harus melihat EVF lagi. Kamera Canon pertama yang memiliki fitur mode FV, yang mana kecepatan rana, apertur, dan ISO dapat diatur secara fleksibel, baik otomatis atau manual," tutur Merry.

Lebih lanjut dikatakan, ketika sedang memotret maupun merekam video melalui EVF, pengguna dapat memanfaatkan fungsi Touch & Drag AF untuk memindahkan area fokus melalui sentuhan dan gerakan jari di layar LCD. Pengguna bisa semakin variatif dan kreatif dalam mengambil gambar dengan dukungan vari angle LCD touch screen, yang dapat diputar hingga 360 derajat. Mengambil foto selfie atau wefie pun tak menjadi masalah.

"Membidik dengan bukaan lebar kini lebih mudah dengan adanya Eye Detection AF yang dapat mendeteksi mata subjek dan memastikan selalu fokus, serta ketajaman gambar terjaga. Terobosan presisi AF hingga EV -6 membuat deteksi akurasi fokus bisa dilakukan meski kondisi minim cahaya yang ekstrim, bahkan mata manusia sulit untuk membedakan detilnya," katanya lagi.

Canon EOS R dapat merekam video dalam Ultra High Definition 4K pada 30p/25p (3840 x 2460), yang dapat diaplikasikan di dunia broadcast maupun sinema. Kamera ini juga didukung Canon Log, yang telah terbukti hasilnya pada Cinema EOS System.

Fitur ini sangat membantu untuk pengaturan kontras, detil, dan warna selama proses pascaproduksi. Selain itu, perekaman 4K bisa mencapai 10-bit melalui terminal HDMI untuk menghasilkan gradasi dan rentang warna yang akurat. Selain itu, adanya fitur Focus Guide memberikan kenyamanan pengguna untuk mendapatkan fokus yang akurat ketika menggunakan mode Manual Focus. Kamera ini akan memberikan penanda area yang menjadi titik fokus.

"Canon EOS R body only dilepas Rp39,9 juta dan dengan lens RF24-105mm f/4L IS USM dibanderol Rp59,9 juta," pungkas Merry.

Sementara itu, fotografer ternama, Misbahul Munir menyambut baik kehadiran kamera mirrorless full-frame EOS R. "Kamera ini ringkas sehingga memudahkan penggunanya untuk memaksimalkan kamera. Yang saya sukai adanya tombol pengaturan multifungsi, karena dengan jari tangan yang besar seperti saya, kalau mau mencet apa biasanya yang kepencet yang lain," ucap Misbahul yang mendapat kepercayaan menjajal kemampuan kamera tersebut untuk pertama kalinya di Indonesia.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9193 seconds (0.1#10.140)