BAKTI Bangun Program Indonesia Merdeka Sinyal 2020

Selasa, 18 September 2018 - 17:55 WIB
BAKTI Bangun Program Indonesia Merdeka Sinyal 2020
BAKTI Bangun Program Indonesia Merdeka Sinyal 2020
A A A
JAKARTA - Di Indonesia lebih dari 3.000 desa yang belum tersentuh jaringan sinyal untuk sekedar telepon maupun sinyal internet. Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) yang merupakan unit kerja dibawah Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) mencoba membangun program yang bertajuk Indonesia Merdeka Sinyal 2020.

Indonesia Merdeka Sinyal 2020 menjadi salah satu bentuk program tanggung jawab pemerintah dalam menjamin pemerataan sinyal internet maupun sinyal telepon di tahun 2020. Anang Latif sebagai Direktur Utama mengatakan melalui program Indonesia Merdeka Sinyal ini adalah salah satu cara untuk mendistribusikan sinyal ke plosok-plosok Indoensia yang akan selesai pada tahun 2020.

"Melalui program merdeka sinyal ini kita berharap di tahun 2020, seluruh kawasan Indonesia akan tercover jaringan sinyal telpon dan internet, jadi mereka tak hilang kotnak dengan sanak saudara yang pergi berdagang atau keluar dari desa," kata Anang saat ditemui usai mengisi acara di gedung iNews, Selasa (18/9/2018).

Menurut Anang warga di pelosok desa yang juga merupakan bagian dari NKRI harus memiliki hak yang sama untuk mendapatkan sinyal, yang merupakan salah satu komponen penting untuk menunjang alat komunikasi yang mereka gunakan.

Mereka memiliki beberapa program yang telah tersusun untuk mensukseskan Indonesia Merdeka Sinyal 2020. Pertama adalah program infrastruktur, yang juga terbagi menjadi dua yaitu backbone melalui pembangunan palaparing dan juga akses ke masyarakat. Total untuk pembangunan palaparing sendiri sekitar 12.500km, 8.500km diantaranya ada di bawah laut dan 4.000km sisanya ada di darat.

"Intinya palaparing ini menghubungkan sebanyak 90 kota, 57 diantaranya belum tersambung internet," tambahnya.

Kedua, BAKTI juga siapkan program pemberdayaan yaitu literasi edukasi untuk masyarakat salah satunya membuka mata mereka bahwa adanya jaringan internet bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi mereka. Melalui ekonomi difital yang memanfaatkan produk lokal yang ada serta jaringan internet yang telah tersedia.

"Kami ajarkan bahwa penggunaan perangkat ponsel itu nggak hanya untuk foto-foto sja, tapi juga bisa untuk jualan, bisnis, bagaimana mereka me marketing kan produknya sendiri sehingga memiliki dampak ekonomi ke depan," kata Anang.
Anang berharap program ini dapat terlaksana tepat di tahun 2020, sehingga pemerataan jaringan sinyal di Indonesia dapat berjaan dengan baik.

BAKTI sendiri merupakan unit kerja yang memiliki sifat seperti badan usaha atau coorporasi bisnis di bawah pengawasan Kominfo. Anang menjelaskan bahwa BAKTI sedikit jauh dari birokrasi, yang membuat mereka dapar memberikan layanan kepada masyarakat dengan bentuk organisasi yang 'lincah'. BAKTI sendiri merupakan nama yang baru digunakan, dulunya badan organissi bisnis ini bernama BP3TI.

"Iya kami baru ganti nama 2 bulan yang lalu, karena kayaknya lidah kita ini susah untuk ngomong BP3TI," pungkasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1835 seconds (0.1#10.140)