Uplive Klaim Sanggup Singkirkan Konten Negatif dari Platform

Jum'at, 26 Oktober 2018 - 23:06 WIB
Uplive Klaim Sanggup Singkirkan Konten Negatif dari Platform
Uplive Klaim Sanggup Singkirkan Konten Negatif dari Platform
A A A
JAKARTA - Perkembangan cepat teknologi multimedia dan teknologi informasi (TI) belakangan ini membuat menjamurnya kemunculan aplikasi online di Indonesia. Hal ini dimanfaatkan Asia Innovations Group Limited selaku perusahaan hiburan sosial seluler global yang berbasis di China untuk membuka peluang bisnis aplikasi platform live streaming seluler global bernama "Uplive Streaming".

Aplikasi yang dapat diakses baik secara audio streaming maupun visual ini pun diklaim jauh dari konten negatif. Bahkan bisa memberikan pendapatan lebih bagi pengguna yang menghadirkan konten kreatif.

Seperti diketahui, berbagai platform aplikasi live streaming seperti Bigo Live, Nonolive, Nimo TV, tak luput dari isu konten-konten negatif. Bahkan pada fitur live streaming platform aplikasi media sosial sekaliber Facebook dan Instagram sekali pun tidak mampu membendung konten negatif. Berbeda halnya dengan Uplive yang sejak awal lahirnya menegaskan komitmen memblokir konten negatif dengan regulasi dan sistem ketat di dalam aplikasi streaming.

"Merujuk kebijakan dari negara kami (China) yang sangat ketat guna mengatur konten-konten tak pantas seperti alkohol, kekerasan, merokok, pornografi, dan sebagainya untuk tayang di publik. Aplikasi besutan kami bersih dari berbagai konten negatif tersebut," klaim Ouyang Yun selaku Co-Founder dan President Asia Innovations dalam wawancara khusus dengan SINDOnews di Jakarta, baru-baru ini.

Pernyataan sang kretor Uplive tersebut bukan tanpa alasan. Sebab mereka punya tim yang melakukan pengawasan 24 jam selama tujuh hari pada setiap siaran di platform-nya. Ketika masuk ke aplikasi, bisa dilihat di setiap video streaming yang berlangsung selalu ada tulisan di atas kolom komentar viewer. Tulisan memperingatkan agar menjauhi konten-konten negatif, bila melanggar akun si host atau viewer yang terlibat akan terkena sanksi pemblokiran.

Tak hanya itu, aplikasi itu juga menyediakan peraturan sama dengan layanan di China. Diakuinya regulasi di sana terkenal ketat, tapi Uplive akan mengombinasikannya dengan aturan yang berlaku di setiap negara yang menggunakan platform tersebut.

"Aturan kami diChina punya regulasi yang sangat tegas, salah satunya tidak memperbolehkan merokok di depan umum. Tapi di negara lain seperti Jepang diperbolehkan," beber Yun Ouyang.

Menyesuaikan aturan yang berlaku Indonesia, Uplive melarang siaran live streaming dengan melibatkan alkohol. Aturan ini sama seperti yang berlaku untuk pengguna di Arab Saudi.

Diakui Ouyang, untuk berpatroli mencari konten yang tidak sehat memang sangat sulit. Tapi Uplive berusaha dengan membuat tim guna memastikan konten negatif diturunkan dalam waktu 10 detik.

Di Indonesia, Uplive memiliki tim patroli tersebut. Namun Ouyang mengatakan, konten tidak sehat jarang ditemukan di Uplive sejak hadir di akhir tahun lalu di Tanah Air. "Banyak konten bagus di sini, tapi tetap kami ingin memastikan tidak ada konten tidak sehat di sini," jaminnya.

Alikasi live streaming-nya pertama kali masuk ke Indonesia pada 2017. Berbeda dengan aplikasi streaming lain, Uplive juga dapat dijadikan wadah untuk menyalurkan hobi dan bakat menjadi host, dan menarik untuk dinikmati oleh para penggunanya. Aplikasi juga memberi kesempatan bagi para penggunanya untuk melakukan interaksi secara langsung dua arah secara mudah.

Uplive ikut menyuguhkan keunggulan fitur-fitur game yang bervariasi dan menarik, dengan konten lintas budaya yang kaya akan fungsi pendukung, serta menyediakan slot periklanan dengan produk-produk tertentu. Bukan hanya aplikasi live streaming, pihaknya juga menyediakan fitur penerjemah otomatis yang memudahkan proses interaksi lintas global dan menjadi tren aktifitas sosial yang berkembang di kalangan anak muda masa kini.

Keunggulan dan manfaat ekonomi dari aplikasi Uplive ini juga membuka ruang kreatifitas bagi YouTuber membuat konten menarik untuk penggemarnya. Meski menjadi favorit, platform YouTube dianggap tak mendukung untuk mendulang pemasukan bagi YouTuber.

“Aplikasi sekelas YouTube tidak memiliki bisnis model yang kuat untuk Youtuber mendapatkan penghasilan lebih. Tapi konten Uplive memberikan ruang kreatif bagi youtuber untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari konten video yang dibuat,” ucap Ouyang.

Asia Innovations menawarkan perspektif yang berbeda bagi kreator konten. Salah satunya dengan penonton streaming, platform ini bisa memberikan token untuk para pengisi konten. Uplive bisa menggantikan platform lain seperti YouTube. Namun akan menjadi pelengkap media sosial lain.

Ouyang menyebutkan, Uplive sebagai platform live streaming dengan fungsi sosial sehingga tidak akan menggantikan platform lainnya. Sebagai pelengkap, dia mengatakan, saat kreator konten menggunakan Facebook dan YouTube untuk mengumpulkan penggemar, maka selanjutnya konten kreator akan membawa penggemarnya itu ke Uplive untuk mendapat penghasilan.“Facebook adalah social network. Tapi kami di sini untuk fokus pada performance dan fokus monetisasi,” klaimnya.

Dalam usia ke-2 tahun, Uplive perlahan mulai diminati kalangan masyarakat muda saat ini, khususnya di Indonesia. Uplive menyajikan konten dan performa dari para talent/host yang berbakat dalam bidang penyiaran untuk menyalurkan hobi dan bakat mereka.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7818 seconds (0.1#10.140)