Perusahaan Teknologi Pengolahan Limbah Tertarik Lestarikan Burung Elang Jawa

Minggu, 16 Agustus 2020 - 13:26 WIB
loading...
Perusahaan Teknologi Pengolahan Limbah Tertarik Lestarikan Burung Elang Jawa
Burung Elang Jawa di kandang yang dihibahkan oleh PT Prasadha Pamunah Limbah Industri kepada Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor, Jawa Barat. Foto/Ist
A A A
BOGOR - Perusahaan pengolahan limbah berbasis teknologi tinggi , PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PT PPLI) memberikan perhatian pada pelestarian satwa langka.(Lihat juga: Sungai Citarum Kembali Tercemar Limbah )

Tim CSR Perlindungan Keanekaragaman Hayati PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), kali ini ikut membantu pelestarian burung Elang Jawa (Nisaetus Bartelsi). Ini ditandai dengan menyaksikan menetasnya anak burung Elang Jawa pada 8 Juli 2020 di kandang yang dihibahkan oleh perusahaan kepada Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor.

Kandangnya sendiri diserahkan sebelum anak burung langka tersebut menetas. Menetasnya Parama, nama si bayi Elang Jawa yang diberikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Siti Nurbaya Bakar, sebuah nama yang berarti Paling Unggul, terjadi secara alami.

Peristiwa bersejarah dan menggembirakan ini merupakan sebuah awal kesuksesan program kerja sama konservasi Elang Jawa PT PPLI di Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor. Turut menyaksikan melalui cctv, Manajer Local Stakeholders & Security PT PPLI, Ahmad Farid/

PPLI sendiri menghibahkan kandang Elang Jawa dengan ukuran panjang 20 meter, lebar 10 meter, tinggi 17 meter dan ternyata desain kandang tersebut mampu membiakkan Elang Jawa. Kepedulian PPLI akan kelestarian alam, konservasi Elang Jawa, akan ditindak lanjuti dengan dijalinnya kerja sama konservasi Elang Jawa selama tiga tahun ke depan.

"Sebagai bagian dari komitmen kepada masyarakat sekitar kawasan konservasi, selain pembiakan, pemeliharaan sarana dan membuat riset, ke depannya PT PPLI juga akan mengembangkan program CSR untuk masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan ini," janji Ahmad Farid saat meninjau perkembangan si bayi Elang Jawa di lokasi konservasi, baru-baru ini.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Ahmad Munawir, mengatakan, di kesempatan yang berbeda, menyatakan, kegiatan pemeliharaan konservasi Elang Jawa ke depannya menggunakan standar kandang yang dihibahkan oleh PT PPLI. Materialnya terbuat dari baja dan jaring nilon.

“Kejadian kawin, bertelur dan mengerami secara alami sampai menetas di kandang rehabilitasi berstandar seperti yang dihibahkan PT PPLI ini, menjadi sangat penting dalam upaya konservasi Elang Jawa yang saat ini masuk kategori jenis satwa terancam punah Endangered Species menurut Red List yang diterbitkan oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN)," ungkap Ahmad Munawir.

Untuk mengontrol kegiatan konservasi ini, PT PPLI dapat melihat perkembangan si bayi Elang Jawa melalui CCTV. Juga melaporkan secara bulanan progres kegiatan perlindungan keanekaragaman hayati lainnya yang dicocokkan dengan rencana kegiatan tahunan CSR PT PPLI.

PT PPLI adalah suatu perseroan terbatas di Indonesia yang telah beroperasi sejak 1994. Perusahaan bergerak di bidang pelayanan pengumpulan, daur-ulang, pengolahan, dan penimbunan akhir limbah B3 dan non B3 terintegrasi.

"Perusahaan beralamatkan di Jalan Raya Narogong, Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat," tandasnya.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2267 seconds (0.1#10.140)