Radar Quantum Sukses Deteksi Pesawat Siluman AS

Minggu, 11 November 2018 - 10:29 WIB
Radar Quantum Sukses Deteksi Pesawat Siluman AS
Radar Quantum Sukses Deteksi Pesawat Siluman AS
A A A
CHINA - Perusahaan asal China mengklaim telah mengembangkan Radar Quantum dengan sukses. Radar ini mampu mendeteksi jet tempur siluman (pengacak sinyal) dari jarak yang sangat jauh. Radar Quantum mampu mendeteksi musuh hingga jarak lebih dari 100 km. Ukuran jarak maksimal biasanya dilakukan siang hari dan di atas laut.

Jaringan radar kuantum dapat memberikan pertahanan penting terhadap lawan potensial China, terutama Amerika Serikat (AS). Militer AS menginvestasikan sumber daya yang signifikan ke dalam pesawat siluman.

Beberapa jenis pesawat siluman Angkatan Udara AS, seperti Raider B-21, pengebom siluman B-2 Spirit, F-22 Raptor, dan F-35 Joint Strike Fighter. Militer AS juga membangun dengan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan perang elektroniknya.

Berbagai sistem, seperti Jammer Generasi Baru Angkatan Laut AS, sedang dikembangkan. Peralatan canggih ini diharapkan mampu melawan senjata pesawat tempur AS. Bahkan, lebih baik lagi jika dapat menangkap titik lokasi kapal selam yang memiliki sistem seperti pesawat siluman.

Pesawat tempur siluman dilengkapi dengan sistem “jam” atau gangguan sinyal dengan kebisingan buatan. Beberapa pesawat juga ditambahkan dengan spesial cat dan desain untuk menggagalkan deteksi dari gelombang radio. Radar konvensional hanya mengukur pantulan gelombang radio.

Sedangkan Radar Quantum dapat menentukan lokasi objek yang tidak diketahui oleh radar konvensional. Perusahaan pendiri mengatakan bahwa sistem dasar alat ini adalah belitan kuantum, karena dua bentuk foton di koneksikan menjadi jarak sangat jauh.

Radar Quantum dihasilkan dari gelombang sinyal microwave yang terjerat dengan sinar optik. Sistem akan mengirim keluar satu foton dan foton lain terkoneksi tetap tinggal di belakang. Tujuannya untuk memantulkan objek target dan kembali keradar kuantum.

Dalam fisika kuantum, partikel yang terjerat tetap terhubung sehingga tindakan yang dilakukan oleh satu memengaruhi perilaku yang lain, bahkan jika mereka dipisahkan jarak yang sangat jauh. Berdasarkan penelitian, ini bisa mengidentifikasi titik obyek dengan cepat.

Persilangan radar, kecepatan, arah, dan properti lain dari objek, terdeteksi menggunakan banyaknya suara di latar belakangnya. Upaya untuk spoof Radar Quantum akan mudah dilihat karena setiap upaya untuk mengubah atau menggandakan belitan foton akan terdeteksi oleh radar.

Selain itu, Radar Quantum dapat mengamati komposisi obyek. Kemampuan seperti itu penting, tidak hanya untuk mendeteksi pesawat, tetapi juga akan sangat berharga dalam pertahanan rudal karena orang bisa membedakan antara hulu ledak nuklir yang sebenarnya dengan umpan tiup.

Pergeseran ini penting untuk bolakbalik deteksi pesawat siluman yang telah lama menjadi kisah radar versus pesawat siluman. Pesawat siluman dioptimalkan untuk menghindari gelombang radio yang digunakan oleh radar konvensional.

Untuk platform jarak dekat, Radar Quantum akan dipasang di balon udara tinggi atau UAV ketinggian tinggi. Dalam peran ini, Radar Quantum akan menjadi sistem peringatan strategis terhadap rudal balistik musuh dan sistem deteksi terhadap pesawat berkecepatan tinggi seperti SR-72.

Selama 14 tahun, lembaga penelitian dari Group Perusahaan Elektronik Teknologi China (CETC) telah mengembangkan teknologi kuantum. Perusahaan ini berbasis di daerah Nanjing, China. Platform ini telah dikembangkan sejak 2016 lalu dan penelitian itu sudah diuji coba selama dua tahun belakangan.

Beberapa waktu belakangan, tim peneliti melakukan uji coba jarak jauh secara lengkap dengan menggunakan platform radar di daratan tinggi China bagian utara dan barat. Hal ini menandai terobosan baru dalam sebuah proyek untuk teknologi militer.

Radar sedang menjalani tes lebih jauh dan akan lebih baik untuk fitur anti jet tempur siluman di masa mendatang. Ini juga bisa terpasang ke berbagai jenis operator. Teknisi senior, Sun Jun mengatakan, Radar Quantum memiliki tingkat kepercayaan dan akurasi tinggi serta layak dalam lingkungan elektro magnetik yang tinggi dikutip dari dailymail.

Beberapa ahli di masa lalu meragukan proyek Radar Quantum China. Teknologi kuantum biasanya digunakan untuk besar kecilnya sebuah benda, bukan jarak. Ahli kimia, Ma Xiaosong, mengatakan skeptis atas klaim bahwa Radar Quantum dapat mendeteksi pesawat siluman sejauh 100 km.

Ahli kimia itu juga mempunyai pertanyaan, apakah Radar Quantum akan berfungsi dalam nonlaboratorium dan lingkungan hidup. Untuk misi pengawasan ruang angkasa, itu bisa memberikan rincian kesetiaan yang tinggi pada sistem rahasia seperti satelit mata-mata.

Platform juga bisa mengetahui rincian muatan dalam pesawat ruang angkasa, seperti X-37B. Proyek penting lainnya dalam teknologi kuantum China adalah satelit Micius.

Kemajuan oleh Alibaba serta Universitas Sains dan Teknologi China dalam rekor dunia melibatkan 18 foton, superkomputer kuantum akan membutuhkan sekitar 50 foton yang terikat.

Oleh karena itu, China bisa dibilang memimpin dunia dalam teknologi kuantum. China memiliki laboratorium nasional sebesar USD10 miliar untuk Ilmu Informasi Kuantum di Hefei yang akan dibuka pada 2020. (fandy)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1778 seconds (0.1#10.140)