Pengembangan Industri Automotif Indonesia Jangan Hanya Mengekor Tren

Kamis, 15 November 2018 - 07:00 WIB
Pengembangan Industri Automotif Indonesia Jangan Hanya Mengekor Tren
Pengembangan Industri Automotif Indonesia Jangan Hanya Mengekor Tren
A A A
JAKARTA - Mobil listrik tengah menjadi tren di dunia. Tak ketinggalan dengan industri automotif di Indonesia yang juga tengah berlomba-lomba memperlihatkan kemampuannya memproduksi kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Namun industri diingatkan untuk juga berinovasi pada teknologi tepat guna, ketimbang hanya mengikuti tren yang ada. "Sebaiknya kita berinovasi pada teknologi yang belum ada atau tepat guna. Misalnya mengembangkan bahan bakar yang berasal dari minyak kelapa sawit. Negara ini kaya akan kelapa sawit," kata Staf Ahli Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Agus Puji Prasetyo saat memberi kata sambutan dalam peresmian Gedung Multimedia, Universitas Mercu Buana (UMB) di Jakarta, baru-baru ini.

Pengembangan tersebut penting karena harus diakui sumber daya negara maju dalam melahirkan produk automotif sangat kuat. Dikhawatirkan jika langsung head to head, begitu diproduksi produk automotif sejenis dan mereka hadir dengan harga lebih murah, maka produsen lokal bakal "mati" karena kendaraanya lebih mahal.

Hal yang sama diungkapkan oleh Rektor UMB, Arissetyanto Nugroho. "Kita perlu pengembangan teknologi yang tidak mengekor, tapi mengarah teknologi tepat guna (bermanfaat bagi masyarakat)," kata Rektor.

Terkait pengembangan industri automotif, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana telah meluncurkan dua unit mobil hemat energi karya mahasiswa Jurusan Teknik Mesin. Dua mobil karya Tim Geni Biru tersebut diberi nama Pro Seo II dan Turangga Wasisto.

Pro Seo II merupakan purwarupa mobil hemat energi yang memiliki tiga roda yang dirancang mengikuti prinsip aerodinamika. Sedangkan penggeraknya menggunakan mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) satu silinder berbahan bakar bensin.

Sementara Turangga Wasisto ialah prototipe mobil empat roda yang dijalankan oleh dua sistem penggerak (hybrid). Masing-masing mesin pembakaran dalam bersilinder tunggal dan motor listrik bertenaga baterai.

Untuk mesin pembakaran dalam, kedua kendaraan menggunakan mesin sepeda motor Honda Beat dengan suplai bahan bakar sistem injeksi yang telah dimodifikasi, khususnya pada bagian electronic control unit (ECU). Sektor mesin juga sudah mengalami sentuhan ulang untuk mengoptimalkan proses pembakaran agar lebih efisien dalam pemakaian bahan bakar. Hebatnya, untuk re-mapping pada bagian ECU dilakukan sendiri oleh para mahasiswa mesin.

Gedung Multimedia Sambut Era Industri 4.0
Pengembangan Industri Automotif Indonesia Jangan Hanya Mengekor Tren

Sehubungan dengan peresmian Gedung Multimedia, Rektor UMB, Arissetyanto Nugroho mengatakan, fasilitas ini bukan hanya memperkuat kajian keilmuan tapi juga merupakan perjumpaan antara kepentingan industri dan perguruan tinggi yang selama ini perlu terus diperkuat. Konsep gedung ini telah dipersiapkan sedemikian rupa untuk bisa menjawab kebutuhan industri 4.0 yang saat ini sedang melaju.

"Dengan kemampuan untuk memproduksi konten penyiaran, materi advertising sampai pada penyelenggaraan talk show dan sebagainya. Termasuk pula kebutuhan bidang industri pada sektor lainnya," paparnya.

Lebih lanjut dikatakan, Universitas Mercu Buana telah berakreditasi A dan terus bergerak untuk dapat meraih akreditasi internasional. Hal tersebut perlu ditunjang oleh kemampuan universitas dalam menghasilkan karya-karya intelektualnya. "Seperti mobil hemat energI, aplikasi startup sampai pada produksi penyiaran dan publikasi. Karena kinerja perguruan tinggi diukur melalui akreditasi dan kinerja alumni serta jaringan yang luas," pungkasnya.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1869 seconds (0.1#10.140)