Penjualan dan Keuntungan Harley Davidson Terjun Bebas pada Q1 2020

Jum'at, 01 Mei 2020 - 10:09 WIB
loading...
Penjualan dan Keuntungan Harley Davidson Terjun Bebas pada Q1 2020
Penjualan HD turun 18% pada kuartal I 2020 jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. FOTO/ist
A A A
MILWAUKEE - Belum ada kepastian pandemi COVID-19 kapan akan berakhir. Industri otomotif menjadi salah salah satu sektor yang terkena imbas parah. Terbukti, banyak merek yang melaporkan kinerja buruk pada kuartal I 2020.

Tidak terkecuali Harley Davidson (HD). Produsen motor gede (moge) asal Amarika Serikat ini juga mengalami kelesuan penjualan sepanjang Januari-Maret tahun ini.

Melansir dari Visordown, Jumat (1/5/2020), HD melaporkan penurunan laba selama periode ini. Sebenarnya HD memang sedang mengalami kesulitan penjualan selama tujuh tahun terakhir.

Berdasarkan laporan perusahaan, sepanjang 2019 HD hanya menjual 125.995 unit saja. Padahal, pada 2012 perusahaan mampu menjual sebanyak 160.400 unit. Artinya, penurunan terjadi 22%.

Sementara itu, pada kuartal I penjualan HD turun 18% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan begitu, keuntungan perusahaan turun 45%, dari USD128 juta atau sekitar Rp1,94 triliun menjadi USD78 juta atau sekitar Rp1,18 triliun.

Kondisi internal HD juga mengalami masalah. Pasalnya, CEO perusahaan Mike Levatich, mengundurkan diri dari jabatannya. Pengganti sementara Levatich, Jochen Zeitz, mengatakan, perusahaannya sedang berhati-hati dalam menyusun strategi selama pandemi.

Penjualan dan Keuntungan Harley Davidson Terjun Bebas pada Q1 2020

MILWAUKEE - Belum ada kepastian pandemi COVID-19 kapan akan berakhir. Industri otomotif menjadi salah salah satu sektor yang terkena imbas parah. Terbukti, banyak merek yang melaporkan kinerja buruk pada kuartal I 2020.

Tidak terkecuali Harley Davidson (HD). Produsen motor gede (moge) asal Amarika Serikat ini juga mengalami kelesuan penjualan sepanjang Januari-Maret tahun ini.

Melansir dari Visordown, Jumat (1/5/2020), HD melaporkan penurunan laba selama periode ini. Sebenarnya HD memang sedang mengalami kesulitan penjualan selama tujuh tahun terakhir.

Berdasarkan laporan perusahaan, sepanjang 2019 HD hanya menjual 125.995 unit saja. Padahal, pada 2012 perusahaan mampu menjual sebanyak 160.400 unit. Artinya, penurunan terjadi 22%.

Sementara itu, pada kuartal I penjualan HD turun 18% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan begitu, keuntungan perusahaan turun 45%, dari USD128 juta atau sekitar Rp1,94 triliun menjadi USD78 juta atau sekitar Rp1,18 triliun.

Kondisi internal HD juga mengalami masalah. Pasalnya, CEO perusahaan Mike Levatich, mengundurkan diri dari jabatannya. Pengganti sementara Levatich, Jochen Zeitz, mengatakan, perusahaannya sedang berhati-hati dalam menyusun strategi selama pandemi.

(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3273 seconds (0.1#10.140)