Sharp Indonesia Rangsang Rasa Cinta Lingkungan Generasi Muda Indonesia

BOGOR - Dalam perayaan ulang tahun ketiganya, Sharp Greenerator mempersembahkan Sharp Greenerator Fest 2018. Yakni, festival ramah lingkungan yang menjadi wadah bagi anak muda dan komunitas di Bogor untuk bertukar pikiran dan berkolaborasi dalam menjaga lingkungan.

Kegiatan ini diselenggarakan pada 18 November 2018 di Gedung Zeni, Jalan Sudirman, Bogor. Diwarnai serangkaian acara menarik, warga bebas menikmati acara yang terbuka untuk umum tersebut tanpa dipungut biaya.

“Di ulang tahun ketiga ini, kami memang ingin menjangkau dan mempersatukan lebih banyak anak muda di Kota Bogor. Kami menyadari bahwa misi kami untuk menjadikan Bogor Menuju Bebas Sampah Plastik atau Bombastik tidak bisa terwujud dalam waktu singkat, dibutuhkan proses yang cukup panjang dan keterlibatan banyak pihak, terutama di antara anak muda,” ungkap Prima Yulina, Presiden Sharp Greenerator terpilih dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/11/2018).

Sharp Greenerator Fest 2018 diawali dengan ‘Green Movement Initiative’, yakni kegiatan Fun Walk dan dilanjutkan dengan Zumba. Dilepas oleh Sekda Pemkot Bogor Ade Sarip Hidayat, kegiatan fun walk ini diikuti tidak kurang dari 500 peserta yang terdiri dari siswa dan siswi SMA se-Bogor, komunitas, hingga masyarakat umum.

Tidak hanya jalan santai, perhelatan itu membawa pesan sesuai tema acara yakni Bombastik. Para peserta berjalan kaki sehat dari Lapangan Sempur hingga Gedung Zeni sambil melakukan aksi pungut sampah plastik. “Kegiatan ini sangat baik sekali sangat selaras dengan tujuan pemerintah Bogor untuk menjadikan Bogor sebagai kota yang sehat,” katanya.

Untuk mengulas lebih dalam lagi seputar lingkungan, keseruan acara dilanjutkan di Gedung Zeni di mana ‘Talkshow with Green Warrior’ berlangsung. Ada tiga sesi talkshow berbeda dengan narasumber yang memiliki ragam latar belakang.

Sesi talkshow semakin diperdalam oleh empat perwakilan mitra Sharp Greenerator, yaitu Yayasan Terumbu Karang Indonesia (Terangi), Transformasi Hijau (Trashi), Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), dan LIPI Kebun Raya Hijau. Sesi ini difokuskan pada tema Dampak Perilaku Masyarakat Hulu terhadap Ekosistem Pesisir & Laut.

“Paparan mengenai jenis-jenis sampah dan proses daur ulangnya ini sangat menarik, semoga dapat membuka wawasan para pengunjung dan mampu meningkatkan kesadaran mereka untuk mulai bijak dalam memilih produk agar tidak menghasilkan sampah yang sulit diolah secara alami,” harap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Elia Buntang.