Palo Alto Network Prediksi 5 Serangan Siber Tahun 2019

Kamis, 22 November 2018 - 22:02 WIB
Palo Alto Network Prediksi 5 Serangan Siber Tahun 2019
Palo Alto Network Prediksi 5 Serangan Siber Tahun 2019
A A A
JAKARTA - Maraknya serangan siber saat ini membuat banyak pihak khawatir perihal keamanan data yang dapat berakibat fatal.

Tak hanya kehilangan data, lebih jauh lagi, hal tersebut bisa mengakibatkan kerugian finansial, serta jatuhnya reputasi perusahaan dan loyalitas pelanggan mereka.

Menurut Country Manager Indonesia Palo Alto Network, Surung Sinamo, sudah semestinya seluruh perusahaan lebih sadar terhadap kemanan data yang dimiliki.

"Setiap pemimpin bisnis harusnya perlu menjadikan potensi sekaligus resiko ekmanan sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan strategi keamanan siber di lingkungan IT mereka," katanya dalam acara Cybersecurity Forum 2018 di Jakarta, Kamis (22/11/2018).

Selanjutnya, kata Surung, Palo Alto Network menyoroti lima hal penting yang diprediksikan akan ramai di ranah kemanan siber tahun depan.

Pertama adalah semakin maraknya email-email bisnis yang disisipi lampiran jahat. Dalam lima tahun terakhir saja, lebih dari USD 12 miliar dicuri oleh penjahat siber melalui email-email bisnis yang telah terkompromi.

Perusahaan disarankan untuk melakukan assessment terhadap seluruh lalu lintas informasi di internal perusahaan, serta mengimplementasikan proses-proses pengecekan dan perizinan secara komprehensif atas email-email bisnis yang masuk.

"Kami melihat di tahun 2019 akan makin banyak perusahaan yang mengadopsi strategi keamanan email bisnis dengan menerapkan proses autentikasi dua-faktor maupun multi-faktor, serta autentikasi berbasis biometrik," ujar Kevin O’Leary, Field Chief Security Officer, Asia Pacific, Palo Alto Networks.

Kedua yaitu rantai suplai menjadi titik lemah baru di lini keamanan. Tingginya jumlah peranti minim proteksi, seperti internet of things (IoT) yang terkoneksi ke jaringan korporasi justru rentan menggiring IoT menjadi ‘internet of cyberthreats.’

Ketiga adalah Proteksi data dijadikan sebagai agenda utama di Asia Pasifik. Negara-negara di Asia Pasifik mengusung komitmen bersama dalam mendukung inisiatif keamanan siber.

Selanjutnya Cloud Provider-Enterprise diharap lebih serius dalam membangun fondasi IT yang aman. Keamanan infrastruktur awan bukan saja menjadi tanggung jawab penyedia layanan. Perusahaan juga punya peran yang tak kalah krusial dalam menjaga keamanan data, aplikasi, jaringan sistem operasi, konfigurasi firewal dan lain sebagainya.

Terakhir yaitu membangun keamanan siber pada infrastruktur krusial. Sebagai langkah awal, pengelola infrastruktur krusial, baik di sektor publik maupun swasta, setidaknuya menerapkan sistem keamanan Zero Trust dan memastikan dilakukannya segregasi akses.

Foto: Kevin O’Leary, Field Chief Security Officer, Asia Pacific, Palo Alto Networks dan Surung Sinamo, Country Manager, Indonesia Palo Alto Networks dalam acara Cybersecurity Forum 2018 di Jakarta, Kamis (22/11/2018)
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3050 seconds (0.1#10.140)