Editing Gen Manusia China Terbukti Bahayakan Dunia

Rabu, 28 November 2018 - 17:45 WIB
Editing Gen Manusia China Terbukti Bahayakan Dunia
Editing Gen Manusia China Terbukti Bahayakan Dunia
A A A
BEIJING - Bocornya penggunaan teknologi editing gen atau modifikasi gen manusia di China mengundang rekasi keras. Bahkan Ilmuwan dari Center for Genetics and Society yang berbasis di Amerika Serikat menyerukan agar menghentikannya

China telah terbukti menggunakan teknologi CRISPR untuk mengubah embrio manusia. Ilmuwan China yang memicu kontroversi atas dugaan dugaan gen bayi pertama di dunia meminta maaf karena membocorkan hasil penelitian.

Dia Jiankui, Associate Professor dari Southern Science and Technology University di Shenzhen membuat pernyataan di depan 700 orang yang menghadiri Human Editing Conference di University of Hong Kong.

" Sebelumnya, saya harus meminta maaf atas kebocoran tak terduga dari keputusan itu. Studi ini telah dikirim ke jurnal ilmiah untuk ditinjau, '' katanya sepertinya seperti dilansir Reuters, Rabu (28/11/2018)

Namun dia tidak menyebutkan nama jurnal tersebut dan menegaskan bahwa universitasnya tidak tahu tentang studi tersebut.

Melalui video yang diunggah baru-baru ini, Jiakui mengklaim menggunakan teknologi pengeditan gen yang dikenal sebagai CRISPR-Cas9 untuk memodifikasi gen embrio perempuan yang lahir bulan ini.

Direktur Intelijen Nasional AS, James Clapper mengklasifikan teknologi editing gen masuk dalam daftar senjata berbahaya sama dengan senjata nuklir Korut dan kimia di Suriah.

Menurut badan intelijen nasional AS, bahwa teknologi manipulasi gen ini dapat mengancam seluruh dunia. Laporan terkait juga mengatakan bahwa aturan atau standar etika yang diterapkan negara-negara yang menggunakan teknologi editing gen ini berbeda dengan standar etika negara-negara Barat, sehingga ada kemungkinan memproduksi bahan biologi atau produk yang berpotensi berbahaya, demikian laporan Worldwide Threat Assessment of the U.S. Intelligence Community (Penilaian Ancaman Dunia dari Komunitas Intelijen AS).

Laporan itu juga menyebutkan, bahwa mengingat penyebaran dari teknologi pedang bermata dua yang luas, biaya yang rendah dan perkembangannya yang cepat ini, dikhawatirkan baik penyalahgunaan yang disengaja atau tidak dapat berdampak luas pada ekonomi dan keamanan nasional. Selain itu, laporan tersebut juga menegaskan, bahwa percobaan mengubah sel reproduksi manusia juga akan berdampak pada genetik.

Sejak beberapa tahun terakhir ini, orang-orang melihat efisiensi yang tinggi dan biaya yang rendah dari modifikasi gen CRISPR, karena itu wajar ada yang khawatir. Meskipun teknologi editing gen ini dikatakan dapat mengobati sejumlah penyakit dan perbaikan tanaman, tetapi justru karena ini dapat memicu munculnya desainer bayi atau super mikroorganisme yang akan membawa bencana etika/moral atau biologi.

CRISPR-Clustered regularly interspaced short palindromic repeats adalah pengulangan terbilang singkat yang diselingi keteraturan berkelompok, tapi sebenarnya ia merupakan suatu sistem gene editing (perbaikan gen) berbasis protein bakteri, yang bisa dengan mudah membuat suatu senjata genetik.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6981 seconds (0.1#10.140)