Batch Pertama Ponsel 5G Super-Mahal, Harganya Baru Masuk Akal di 2020

Senin, 10 Desember 2018 - 18:00 WIB
Batch Pertama Ponsel 5G Super-Mahal, Harganya Baru Masuk Akal di 2020
Batch Pertama Ponsel 5G Super-Mahal, Harganya Baru Masuk Akal di 2020
A A A
HAWAII - Sejak pengumuman resmi chipset Qualcomm Snapdragon 855 SoC yang mendukung jaringan 5G, ada perdebatan jika kita tidak benar-benar membutuhkan teknologi tersebut. Mengapa?
Jika dibandingkan dengan jaringan 4G yang ada, jaringan 5G membawa kecepatan koneksi yang lebih cepat dan latensi yang lebih rendah sehingga akan sempurna untuk kebutuhan Internet of Things (IoT). Sayangnya sebagian besar masalah dengan jaringan 4G tidak tertangani oleh teknologi 5G.
Laman Giz China, Senin (10/12/2018), menyebutkan, salah satu masalah yang tak tertangani adalah tingginya biaya jaringan 4G. Hal ini bisa dilihat dari harga smartphone berkemampuan 5G sebelum mempertimbangkan biaya layanan dari operator.

Pra-komersialisasi 5G sendiri baru akan dimulai tahun depan, bersamaan dengan batch atau barisan pertama ponsel 5G diluncurkan. Dilihat dari spekulasi media saat ini, harga batch pertama ponsel 5G tidak akan murah. Harganya diprediksi di kisaran Rp11 juta-Rp21 jutaan.

Laporan lain menunjukkan kumpulan smartphone 5G pertama tidak akan lebih murah dari Rp17 juta. Tetapi diyakini pada 2020 ambang batas komersial 5G bakal turun ke Rp2,1 juta.

SINDOnews sebelumnya melaporkan, OnePlus berjanji akan menerapkan harga kompetitif untuk ponsel komersial 5G pertamanya di Eropa. Liu Zuohu, top manajemen OnePlus mengatakan, ponsel 5G-nya akan berada dikisaran harga Rp2,9 juta-4,4 juta.

Sayangnya merek yang dikenal sebagai Sang Pembunuh Flagship itu tidak menyebutkan kerangka waktu untuk peluncuran ponsel cerdas tersebut. Apakah segera hadir dalam waktu dekat atau menunggu ekosistem 5G yang membesar.Di Indonesia, operator besar seperti Telkomsel, XL Axiata dan Indosat menyatakan telah siap menerapkan teknologi jaringan 5G. Mereka beberapa kali memperlihatkan kemampuan perangkatnya menjalankan internet super cepat tersebut.Sementara pemerintah sendiri terus menggaungkan Revolusi Industri 4.0 yang menerapkan beragam teknologi terkini. Di mana industri di Tanah Air ke depannya menggunakan teknologi digital terbaru, mulai dari AR, VR hingga IoT. Semua itu membutuhkan ketersediaan jaringan 5G yang disediakan operator telekomunikasi.
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2896 seconds (0.1#10.140)