Perusahaan Mobil Pamerkan Keajaiban Teknologi Automotif

Kamis, 10 Januari 2019 - 09:32 WIB
Perusahaan Mobil Pamerkan Keajaiban Teknologi Automotif
Perusahaan Mobil Pamerkan Keajaiban Teknologi Automotif
A A A
BEBERAPA pabrikan mobil dunia menunjukkan keajaiban teknologi mereka di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2019 yang diselenggarakan di Las Vegas, Januari ini.

Apa saja keajaibannya? Seperti awal tahun-tahun sebelumnya, Kota Las Vegas setiap bulan Januari selalu bergairah. Hadirnya ajang pameran CES 2019 di kota dosa (Sin City) itu membuat semua orang tertarik melihat kecanggihan teknologi masa depan.

Ajang CES 2019 saat ini tidak hanya dimonopoli perusahaan elektronik dan perangkat lunak, pabrikan mobil juga sudah sering ambil bagian di ajang itu. Apalagi saat ini teknologi dan kendaraan roda empat sudah semakin tidak terpisahkan.

Ajang ini akhirnya dimanfaatkan pabrikan mobil dunia untuk menggambarkan seperti apa mobil mereka pada masa depan. Nah, pada tahun ini CES 2019 seolah menyiratkan bahwa mobil pada masa depan tidak hanya bisa nyetir sendiri alias otonom.

Mobil masa depan juga tidak hanya bisa terbang seperti yang dikembangkan Terrafugia, Airbus, dan Uber. Mobil masa depan justru bisa lebih dari itu. Mobil-mobil masa depan memiliki kaca mobil seperti layar sentuh, bisa digerakkan dengan gestur dan suara, bahkan bisa menenangkan pengemudi saat pengemudi marah.

“Berbagai teknologi baru segera datang buat automotif pada masa depan. Mulai dari perintah suara hingga virtual reality. Ke depannya bukan tidak mungkin produsen mobil harus memikirkan mengenai data pribadi pemilik mobil karena memang akan ada banyak teknologi baru yang berkaitan dengan data,” ujar Mike Zink, Vice President for Technology dari Warner Bros.

Kehadiran teknologi baru juga memungkinkan mobil bisa digunakan oleh semua orang. Teknologi otonom, misalnya, memungkinkan orang yang tidak mampu melihat dapat menggunakan mobil. Teknologinya makin sempurna jika teknologi suara sudah bisa diaplikasikan ke dalam mobil.

George Massing, Director of User Interaction and Software dari Mercedes-Benz, mengatakan teknologi suara adalah teknologi yang paling mudah untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan mobil dan lingkungan sekitar.

Menurutnya, mobil masa depan akan sangat mungkin mempelajari perintah suara dari pemiliknya. “Mobil juga akan bisa memahami aksen bahasa pemilik mobil itu sendiri. Tidak seperti dulu di mana mereka hanya mengenal satu bahasa perintah suara,” katanya.

Clare Jones, CFO dari What3Words, mengaku saat ini mereka sudah mengembangkan teknologi perintah suara yang bisa dijalankan hanya melalui tiga kata. What3Words memetakan seluruh jalan di dunia, setiap 9 meter persegi dengan pola alamat unik yang terdiri dari tiga kata.

What3Words sebenarnya adalah koordinat GPS yang universal digunakan di seluruh dunia. Masalahnya koordinat GPS hadir dalam bentuk angkaangka yang tidak hanya sulit diucapkan, tapi juga diingat.

Di situlah What3Words kemudian memetakan seluruh koordinat GPS yang ada di berbagai negara di dunia hanya dengan tiga kata saja. “Jadi, pengemudi mobil tinggal memerintahkan tiga kata dari satu tempat yang spesifik.

Setiap kata benarbenar sangat unik dan tidak akan sama,” katanya. What3Words saat ini sudah bekerja sama dengan Mercedes-Benz. Truk-truk Mercedes-Benz yang bekerja untuk kepentingan logistik diharapkan mampu meminimalkan waktu pencarian alamat kirim yang kadang membuang-buang waktu.

Selain perintah suara, teknologi yang saat ini semakin berkembang adalah virtual reality. Di ajang CES 2019 , Audi bahkan memasang teknologi v irtual r eality di bangku belakang mobil Audi. Hanya saja teknologi ini masih dianggap tidak cocok karena memang akan sangat melelahkan buat penumpang mobil.

“Ini memang harus dicarikan solusinya. Namun, saya yakin setiap permukaan yang ada di mobil bisa jadi layar atau layar interaktif,” ujar Mike Zink. Akselerasi teknologi automotif memang begitu cepat saat ini.

Kecepatan ini bahkan jadi pedang bermata dua. Kecepatan itu berimbas pada teknologi baru yang tibatiba terus bermunculan menggantikan teknologi yang sudah ada. “Saat kita berusaha merealisasikan teknologi yang kita inginkan, tiba-tiba saja teknologi baru sudah ada dengan terobosan yang lebih baik lagi,” ujar Martin French, Global Vice President of Cus tomer Group dari Wbasto, supplier industri automotif dunia.

Mudahnya seperti ini, saat orang-orang membicarakan teknologi otonom, ketika mobil bisa jalan sendiri, tiba-tiba saja industri mobil dunia sudah bergerak merealisasikan mobilmobil yang mampu terbang. Kecepatan inilah yang memang benar-benar ajaib dan membuat teknologi automotif tidak kalah dengan teknologi telekomunikasi
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8112 seconds (0.1#10.140)