Facebook Kembali Hapus Ratusan Halaman Akun Palsu

Senin, 04 Februari 2019 - 19:28 WIB
Facebook Kembali Hapus Ratusan Halaman Akun Palsu
Facebook Kembali Hapus Ratusan Halaman Akun Palsu
A A A
JAKARTA - Facebook mengkalaim telah menghapus ratusan akun palsu yang berasal dari Iran yang menjadi bagian dari kampanye manipulasi besar-besaran yang beroperasi di lebih dari 20 negara.

Jaringan media sosial terbesar di dunia tersebut menyatakan pihaknya telah menghapuskan 783 halaman, grup, dan akun “atas keterlibatan dalam perilaku kebohongan terkoordinir yang terkait dengan Iran.”

Halaman-halaman in adalah bagian dari kampanye untuk mempromosikan kepentingan Iran di berbagai negara dengan menciptakan identitas-identitas palsu sebagai warga dari bangsa-bangsa itu, menurut sebuah pernyataan yang dibuat oleh Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan siber di Facebook.

Pengumuman tersebut adalah yang terakhir dikeluarkan oleh Facebook sejalan dengan upayanya untuk mengakhiri berbagai upaya yang dilakukan oleh para aktor yang terkait dengan negara-negara tertentu dan lain-lainnya untuk memanipulasi jaringan sosial dengan akun-akun palsu.

“Kami terus menerus berupaya untuk mendeteksi dan menghentikan aktivitas semacam ini karena kami tidak ingin layanan yang kami sediakan dimanfaatkan untuk memanipulasi orang,” ujar Gleicher seperti dilansir dari reuters.

Tak hanya di Iran, Director, Global Politic & Government Outreach Facebook, Katie Harbath, mengatakan bahwa pihaknya memanfaatkan mesin kecerdasan buatan dan menambah sumber daya manusia mereka untuk mengidentifikasi keberadaan akun palsu.

"Misalnya satu akun baru mendaftar, tapi tiba-tiba sudah punya 1000 teman, lalu kita mengidentifikasi ada perilaku abnormal yang bisa dijadikan sebagai sinyal bahwa akun tersebut adalah akun palsu," jelas Harbath

"Facebook juga menambah personil, yang dulunya 10ribu sekarang menjadi 30rb orang," tambahnya.

Selain itu dalam kontribusinya terhadap Pemilu 2019, Facebook bekerja sama dengan pemeriksa fakta pihak ketiga di Indonesia salah satunya Mafindo (Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia).
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2448 seconds (0.1#10.140)