NOAA Pastikan Medan Magnet Bumi Telah Berubah Drastis

Kamis, 07 Februari 2019 - 10:47 WIB
NOAA Pastikan Medan Magnet Bumi Telah Berubah Drastis
NOAA Pastikan Medan Magnet Bumi Telah Berubah Drastis
A A A
NEW YORK - Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) merilis bahwa kutub utara dari medan magnet Bumi diklaim bergerak menjauh dari Kanada menuju ke Siberia di Rusia. Hal ini mewajibkan seluruh militer pembarui World Magnetic Model (WMM) di seluruh dunia.

Para ilmuwan mengatakan Sejak 1831, magnet kutub utara telah bergerak melintasi Kutub Utara Kanada menuju Rusia, dan tidak identik seperti posisi kutub utara geografis Bumi yang diperbaiki. BACA JUGA : Fenomena Alam Aneh yang Pernah Terjadi

World Magnetik Model digunakan oleh semua sistem navigasi. Model tersebut diperbarui setiap lima tahun sekali. Namun, karena medan magnet telah bergerak begitu cepat, pembaruan diperlukan lebih cepat dari itu. Namun untuk membuat perubahan peta secara cepat, perlu proses yang panjang dan lama karena memerlukan data dari seluruh dunia.

Dalam beberapa tahun terakhir, kutub utara magnetik telah bergeser pada kecepatan sekitar 34 mil per tahun, seperti dilansir dari NPR.

“Karena variasi yang tidak direncanakan di wilayah Arktik, para ilmuwan telah merilis model baru untuk lebih akurat mewakili perubahan medan magnet antara 2015 dan sekarang,” kata NOAA dalam rilis disitus resminya.

NOAA memaparkan bahwa WMM diperbarui setiap lima tahun, tetapi karena pergeseran kutub , para ilmuwan terpaksa menerbitkan pembaruan WMM setahun sebelumnya.

“Dengan rilis terakhir pada 2015, versi berikutnya dijadwalkan untuk rilis pada akhir 2020. Karena variasi yang tidak terencana di wilayah Arktik, Kutub magnet utara mungkin bergerak sekitar 1.000 kilometer dalam rentang waktu 1900 dan 1990 dan itu juga bergerak sekitar 1.000 kilometer pada periodeo yang dimulai dari akhir 1990-an hingga sekarang, jadi perubahannya sangat signifikan," ujar William Brown, ilmuwan dari British Geological Survey ahli yang ikut merumuskan pembaruan WMM

“Pembaruan di luar siklus ini sebelum rilis resmi WMM2020 tahun depan akan memastikan navigasi yang aman untuk aplikasi militer, maskapai komersial, operasi pencarian dan penyelamatan, dan kegiatan lainnya yang beroperasi di sekitar Kutub Utara,” tambahnya.

NOAA mencatat bahwa militer menggunakan WMM untuk navigasi bawah laut dan pesawat, penyebaran parasut, dan banyak aktivitas lainnya. “NASA, Administrasi Penerbangan Federal, Dinas Kehutanan AS, dan banyak lagi menggunakan teknologi ini untuk survei dan pemetaan, satelit/antena pelacakan, dan manajemen lalu lintas udara,” jelas NOAA.

Medan magnetik bumi berperan dalam melindungi bumi dari solar wind atau aktivitas matahari yang menghasilkan radiasi berupa partikel bermuatan sebagian besar proton yang panas dan berenergi tinggi dari matahari. Menurut Prof. Satria, hal ini justru yang perlu menjadi perhatian.

Lapisan medan magnet yang menyelubungi bumi itu disebut magnetosfer. Ada beberapa kondisi yang terjadi pada magnetosphere saat berinteaksi dengan solar wind, yaitu jika solar wind lemah, maka magnetosfer mengembang, jika solar wind menguat maka magnetosfere mengecil. Periode di mana intensitas solar wind meningkat itu disebut sebagai badai geomagnetik (geomagnetic storm). Badai ini dapat terjadi saat erupsi CME (coronal mass ejection) di matahari yang menghasilkan gelombang kejut pada tata surya
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7636 seconds (0.1#10.140)