Persaingan Pasar Kendaraan Low MPV di Tanah Air Makin Sengit

Senin, 04 Maret 2019 - 06:41 WIB
Persaingan Pasar Kendaraan Low MPV di Tanah Air Makin Sengit
Persaingan Pasar Kendaraan Low MPV di Tanah Air Makin Sengit
A A A
JAKARTA - Pasar kendaraan low multi-purpose vehicle (MPV) di Tanah Air semakin ketat dengan hadirnya pemain dan produk baru. Meningkatnya kompetisi ini mendorong setiap pabrikan menerapkan strategi jitu untuk menarik perhatian pasar.

Di awal tahun ini sejumlah merek mobil mulai tancap gas dengan merilis model-model baru di segmen low MPV. Setelah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang merilis modal anyarnya pada pertengahan Januari lalu, produsen lain juga tak mau ketinggalan. Sebut saja Nissan yang merilis Nissan Livina berbasis Xpander. Lalu secara diam-diam Suzuki juga memperbarui Ertiga-nya. Teranyar, Honda memperkenalkan New Honda Mobilio pada 21 Februari lalu.

Mobil-mobil di segmen low MPV di Indonesia diakui banyak pihak sebagai pasar yang menggiurkan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pasar wholesales di kelas ini sepanjang 2018 mencapai 256.415 unit dari total kendaraan yang terjual sebanyak 1.152.641 unit.

Penjualan low MPV sepanjang 2018 didominasi Toyota Avanza sebanyak 82.167 unit, disusul Mitsubishi Xpander 75.075 unit, Suzuki Ertiga 32.592 unit, dan Daihatsu Xenia 29.521 unit. Selanjutnya Honda Mobilio 23.561 unit, Wuling Confero 11.062 unit, dan Nissan Grand Livina 2.437 unit. Segmen low MPV memiliki pasar paling besar sejak dipelopori Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia pada 2004 silam.

Besarnya pangsa pasar model ini karena digemari oleh sebagian masyarakat Indonesia. Karena itu hampir setiap dua tahun ada penyegaran terhadap produk di segmen ini. “Pasar MPV memang masih besar. Model baru yang diluncurkan tentu untuk menstimulasi pasar di segmen ini,” ujar Sekjen Gaikindo Kukuh Kumara di Jakarta baru-baru ini.

Kukuh mengungkapkan, mobil low MPV selain sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia, juga berada dalam rentang kemampuan daya beli masyarakat saat ini. Kendati demikian dia memperkirakan ke depan segmen lain juga akan tumbuh. “Úntuk saat ini memang masih low MPV paling besar. Namun jika daya beli masyarakat meningkat, tentu segmen lain juga akan tumbuh,” paparnya.

Apalagi, kata Kukuh, beberapa produsen mobil akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk ekspor. Hal itu akan menstimulasi segmen lain karena model yang diproduksi bakal mengikuti selera pasar negara tujuan ekspor. Besarnya pasar LMPV di Indonesia diamini Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy. Kendati demikian, menurut dia, konsumen di segmen ini sangat sensitif terhadap harga.

Karena itu Honda sengaja memberikan lebih banyak fitur dan value, tetapi tetap tidak menaikkan harga. ”Kita ingin memberikan benefit kepada konsumen,” katanya di sela-sela test drive Honda New Mobilio pekan lalu. Tahun ini Jonfis menilai, pasar automotif di Indonesia masih stagnan. Bahkan dia pun belum menentukan target penjualan. ”Kita lihat kondisi sehabis pemilu, setiap bulannya akan kita pantau,” ungkapnya.

Jonfis menambahkan, untuk 2019 Indonesia masih tetap berkonsentrasi pada low SUV dan low MPV, serta low cost green car (LCGC). ”Kalau pemain besar terus meluncurkan produk baru, hal itu bisa mendongkrak pasar. Misalnya saat Honda pertama meluncurkan HR-V dan BR-V, mendadak pasar low SUV meroket. Tahun lalu pasar low SUV justru turun,” bebernya.

Dia menambahkan, Honda akan memaksimalkan value yang bisa didapat konsumen. Ini dilakukan melalui berbagai penyegaran di sektor eksterior maupun fitur. “Mudah-mudahan konsumen bisa menerima,” ujar Jonfis. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) selaku distributor Mitsubishi Xpander memiliki strategi berbeda dalam memenangi persaingan di pasar low MPV. Mereka menawarkan nilai tambah yang dimiliki Mitsubishi Xpander, yakni desain yang modern, fitur melimpah, dan perpaduan kemampuan MPV-SUV.

Head of After Sales Marketing and Development Department PT MMKSI Ronald Reagan mengatakan, setiap pembelian Mitsubishi Xpander, konsumen akan mendapatkan asuransi jiwa gratis selama satu tahun yang berlaku untuk pemilik mobil dan anggota keluarga. Nilai asuransinya adalah untuk suami dan istri Rp40 juta jika meninggal dunia atau cacat permanen dan untuk anak-anak Rp4 juta.

“Ini kami berikan cuma-cuma bagi setiap konsumen Mitsubishi Xpander. Tanpa harus mengeluarkan biaya apa pun,” ujar Ronald Reagan. Selain pemberian asuransi, Ronald mengatakan, Mitsubishi Xpander juga memiliki total cost ownership (TCO) yang rendah daripada kompetitor. Bahkan selama 50.000 km atau tiga tahun, pemilik Mitsubishi Xpander tidak dikenai biaya bengkel atau servis.

"Dengan customer makin rutin ke workshop kita, merasa makin nyaman memiliki kendaraan Mitsubishi di hati mereka. Harapan kami adalah customer kemudian bisa menjadi semacam agent marketing kita sehingga dia bisa memberitahukan ke temannya atau saudaranya tentang mudahnya dia memiliki kendaraan Mitsubishi Xpander," beber Ronald.

Sementara itu Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra menilai, peluncuran model-model baru di segmen low MPV merupakan upaya dari agen pemegang merek (APM) untuk menstimulasi pasar. Harapannya pasar automotif di Tanah Air tahun ini tumbuh positif. "Saya tidak melihat ada hambatan-hambatan berarti dan Suzuki optimistis menyongsong pasar 2019,” tegasnya.

Suzuki, menurut dia, telah melakukan penyegaran pada All New Ertiga yang diluncurkan pada beberapa pekan lalu. Penyegaran dilakukan berdasarkan masukan-masukan dari konsumen setia Suzuki. Sejak Ertiga diluncurkan pada 2012, Suzuki terus melakukan pengembangan dan penyempurnaan baik dari fitur eksterior maupun interior.

Begitu pun dengan All New Ertiga, Suzuki lakukan beberapa perubahan sebagai bagian dari perbaikan untuk mengoptimalkan keamanan dan kenyamanan saat berkendara. Menurut Donny, pasar automotif di dalam negeri cukup dinamis. Diyakini pada tahun ini akan banyak model baru yang dirilis APM, tak hanya segmen MPV, tetapi juga segmen lain.

Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengatakan, tahun 2019 diharapkan menjadi momentum melejitnya industri automotif nasional. Dia bersyukur awal tahun ini bisa mengawali dengan capaian penjualan yang cukup baik. “Tentunya kami akan terus meningkatkan pelayanan penjualan dan purnajual bagi seluruh Sahabat Daihatsu di Indonesia,” ujar Amelia.

Capaian yang cukup baik dari Daihatsu ini dibuktikan dengan penjualan wholesales Daihatsu sebanyak 14.769 unit pada Januari 2019. Dari jumlah tersebut segmen low MPV, yakni Daihatsu Xenia, berhasil terjual 3.037 unit atau 21% penjualan total Daihatsu. Marketing & CR Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso mengatakan, tercatat ada tujuh low MPV di Indonesia bersaing merebut perhatian masyarakat.

Jadi tidak aneh jika persaingan dan strategi akan benar-benar riuh di segmen ini. Ini berbeda dengan 15 tahun lalu yang kala itu hanya diisi Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. “Sekarang sangat ketat sehingga butuh strategi untuk tetap menjaga performa di pasar ini,” ujar Hendrayadi.

Persaingan di low MPV juga sesuai dengan prediksi Frost & Sullivan dalam Prediksi Automotif Indonesia 2019 yang digelar awal tahun ini. Menurut Associate Partner and Senior Vice President of Mobility Frost & Sullivan Vivek Vaidya, persaingan low MPV di Indonesia bakal panas dan ketat.

Penyebabnya, kata Vivek, adalah karena harga-harga low MPV yang ada saat ini sesuai dengan kemampuan finansial mayoritas masyarakat Indonesia saat ini. Tidak hanya itu, banderol harga low MPV juga tidak terlalu berbeda jauh. Alhasil masyarakat akan jauh lebih diuntungkan dengan keadaan itu.

“Saya berani bilang tahun ini low MPV akan kembali menjadi model mobil terfavorit di Tanah Air. Kalau boleh saya memprediksi lebih lanjut, mobil-mobil seperti Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, dan Toyota Avanza akan bersaing ketat untuk menjadi yang terlaris di kelasnya,” ucap Vivek Vaidya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0397 seconds (0.1#10.140)