Kecelakaan Lagi, Ini yang Dikeluhkan di Boeing 737 Max Series

Senin, 11 Maret 2019 - 15:08 WIB
Kecelakaan Lagi, Ini yang Dikeluhkan di Boeing 737 Max Series
Kecelakaan Lagi, Ini yang Dikeluhkan di Boeing 737 Max Series
A A A
SUDAN - Pesawat Boeing 737 Max series kembali mendapatkan sorotan usai kecelakaan pesawat berjenis Boeing 737-8 Max. Pasalnya pesawat ini sama persis dengan pesawat Lion Air JT610 yang mengalami kecelakaan di Indonesia tahun 2018 lalu.

Seperti dilansir dari Arabnews, ada beberapa teknologi yang dikeluhkan para Pilot di jenis pesawat ini. Bahkan pembaruan bacaan teknologi telah diperbarui untuk membantu mencegah pembacaan sensor yang error seperti kejadian kecelakaan pesawat Lion Air JT610 bulan lalu di Indonesia.

Hal ini rupanya membuat Boeing selaku pembuat pesawat Boeing 737-8 MAX bereaksi cepat, apalagi pesawat tersebut merupukan pesawat terlaris dan populer saat ini.

Seperti dilansir The New York Time, Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa buku petunjuk manual pesawat tersebut menjelaskan bagaimana menanggapi data yang salah sistem otomatis tersebut, dan Boeing telah mengeluarkan buletin di seluruh dunia tentang prosedur yang benar untuk semua operator pesawat.

Indikator otomatis menyebabkan kemungkinan data yang menyimpang yang melempar perintah pesawat untuk melakukan pendaratan tiba-tiba, hal ini perlu menambahkan elemen baru pada apa yang diselidiki para investigator, termasuk indikator kecepatan udara yang salah dan kemungkinan perawatan yang cacat.

Pernyataan Boeing mengatakan bahwa buletinnya telah mengingatkan pada semua operator penerbangan yang menggunakan Boeing 737 MAX8 untuk mengikuti "prosedur awak pesawat yang ada" untuk menangani pembacaan palsu dari sudut sensor Max 8.

John Cox, mantan eksekutif kepala keselamatan udara dari Air Line Pilots Association di Amerika Serikat dan sekarang menjabat kepala eksekutif Safety Operating Systems mengatakan bahwa tidak seperti versi sebelumnya Boeing 737 Max 8 memiliki sistem otomatis. yang dapat mengendalikan pesawat dan menyebabkan pesawat mengarah ke bawah tajam tanpa instruksi pilot.

Cox, yang pernah menerbangkan Boeing 737 generasi terdahulu selama 15 tahun, mengatakan bahwa sistem ini dirancang sebagai respons otomatis jika sensor pesawat mendeteksi bahaya seperti cuaca ekstrim

Pemahamannya tentang saran Boeing untuk maskapai penerbangan, katanya, adalah bahwa itu untuk mengingatkan mereka tentang petunjuk pengoperasian dan apa yang harus dilakukan awak penerbangan untuk mengatasinya secara manual dengan melepaskan sistem otomatis jika tidak berfungsi.

"Ada prosedur yang ditetapkan untuk pilot" jika sensor pesawat di hidung pesawat mendapatkan respons yang salah terhadap peringatan bacaan situasi salah, maka pilot harus mengatasinya secara manual" kata Cox.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0684 seconds (0.1#10.140)