Menuju Rantai Pasok Global, TMMIN Bangun Kemitraan

Kamis, 28 Maret 2019 - 12:00 WIB
Menuju Rantai Pasok Global, TMMIN Bangun Kemitraan
Menuju Rantai Pasok Global, TMMIN Bangun Kemitraan
A A A
Era industri 4.0 diantisipasi dengan baik oleh kalangan pelaku usaha manufaktur. Kolaborasi dengan pemasok menjadi salah satu jalan agar transfer keahlian dan keterampilan bisa berjalan baik. Strategi kolaborasi ini salah satunya dilakukan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).

Bersama dengan para pemasok lokal, produsen mobil asal Jepang itu menerapkan konsep Toyota Production System (TPS) Jishuken, yakni program yang bertujuan transfer keahlian dan keterampilan dari Toyota kepada para supplier. Program ini merupakan salah satu upaya Toyota untuk mempersiapkan rantai pasok dalam menyongsong industri 4.0 yang saat ini tengah menjadi fokus perhatian pemerintah.

Pada akhirnya program ini diharapkan dapat memberi kontribusi nyata dalam memperkuat daya saing industri automotif nasional. Toyota Indonesia menjalankan kemitraan yang erat dengan pemasok lokal agar dapat bersama-sama tumbuh dan meningkatkan kualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Kemitraan ini didedikasikan untuk membangun pemasok melalui transfer keahlian yang mengutamakan pada pengembangan sumber daya manusia yang andal dengan keterampilan level global dalam menyambut era revolusi industri 4.0. TMMIN juga merangkul pemasok lapis ke-1 untuk mentransfer pengetahuan soal produk kepada pemasok-pemasok mereka sehingga efek domino dapat tercapai.

Harapannya, mereka bisa bersama-sama berkontribusi pada peningkatan daya saing industri automotif dalam negeri sehingga dapat menjadi pilihan terbaik bagi konsumen dalam negeri dan di pasar ekspor. Istilah Jishuken diambil dari dua kata dalam bahasa Jepang, yaitu jishu dan kenkyu yang berarti self-independent investigation atau kemampuan untuk melakukan investigasi permasalahan.

Lebih jauh konsep ini juga bisa membuat rencana serta aktivitas perbaikannya secara mandiri. Jishuken sendiri merupakan salah satu bentuk pelatihan untuk menjamin proses transfer keterampilan serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan oleh Toyota kepada seluruh pemasok lokal di Indonesia, khususnya mengenai pelaksanaan sistem produksi Toyota (TPS).

Aktivitas TPS Jishuken diperkenalkan pertama kali pada 2007 dan kini memasuki tahun ke-11. Dalam implementasinya, beragam aktivitas telah diperkenalkan dan bahkan dikembangkan menjadi 18 TPS Leader dari 17 perusahaan pemasok lokal lapis ke-1.

Dari 17 pemasok tersebut, mereka akan melakukan penularan lebih luas atas konsep TPS, baik di perusahaan masing-masing maupun di perusahaanperusahaan pemasok lokal lapis ke-2. Ke depannya diharapkan sebanyak 40 perusahaan pemasok lokal lapis 1 akan terlibat aktif dalam program TPS Jishuken untuk menciptakan 40 TPS Leader

Buah Kerja Keras

Sebagai bagian dari komitmen Toyota Indonesia untuk berkontribusi pada pengembangan industri automotif di Indonesia, TMMIN mendorong pemasok lokal lapis 1 yang telah mengikuti dan memiliki pengajar berstandar Toyota untuk menularkan kepada pemasokpemasok di lapis berikutnya yang tidak dapat dijangkau langsung oleh operasi bisnis TMMIN.

Sehingga pada 2014, atas prakarsa Indonesian Automotive Industrial People Development (IAIPD), yang merupakan paguyuban bagi perusahaanperusahaan rantai pasok automotif lapis 1 TMMIN, diluncurkan program “Tier-2 Trainer Development” di bawah mandat Institute Otomotif Indonesia (IOI).

Fokus perhatian akan pengembangan industri kecil & menengah (IKM) terus ditunjukkan oleh Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing IKM dalam industri automotif.

Salah satu contoh sukses pengembangan IKM lokal dalam industri automotif adalah produksi komponen ring piston yang dinaungi oleh Koperasi Batur Jaya (KBJ) Ceper, Klaten, Jawa Tengah. IKM tersebut kini berhasil menjadi pemasok komponen ring piston untuk PT TMMIN. Namun, untuk menjadi pemasok ke produsen yang sudah establish , bukan perkara mudah.

Perlu waktu bertahun-tahun agar produk yang dibuat bisa diterima produsen automotif terkemuka. “Akselerasi Koperasi Batur Jaya menjadi pemasok industri automotif berstandar global bukan melalui perjalanan mudah,” kata Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono. Dia menambahkan, pelatihan dan pendampingan dengan metode yang tepat, menjadi kunci keberhasilan KBJ tampil menjadi bagian dari rantai pasok global.

Menurut dia, IKM yang tergabung dalam koperasi tersebut memiliki tekad yang kuat, meski harus melakukan rekonstruksi ulang dengan standardisasi Toyota. “Bantuan mesin produksi, membawa koperasi Batur Jaya memenuhi persyaratan tinggi dari sisi kualitas, produktivitas, teknologi, dan kontinuitas suplai. Proses yang tidak instan dan kerja keras yang konsisten ini menunjukkan semangat pantang menyerah dari IKM automotif di Indonesia,” ujar Warih.

Sementara itu, Direktur Administrasi, Korporasi, Hubungan Eksternal, & CSR TMMIN Bob Azam mengatakan, industri automotif yang kompetitif membu tuh - kan rantai pasok yang kuat. Oleh karena itu, pihaknya ingin berkontribusi nyata yang salah satunya dilakukan melalui pengembangan IKM automotif.

“SDM berkualitas menjadi kunci utama keberhasilan pengembangan IKM. Kami memberi perhatian khusus pada program-program pengembangan SDM dengan mendukung sekolahsekolah vokasi, baik di Ceper maupun di tingkat nasional, melalui Program Vokasi Pendidikan Kementerian Perindustrian,” ujar Azam.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7373 seconds (0.1#10.140)