Periksa Kotak Hitam Ethiopian Airlines, Anti-Stasioner Bermasalah

Jum'at, 29 Maret 2019 - 16:58 WIB
Periksa Kotak Hitam Ethiopian Airlines, Anti-Stasioner Bermasalah
Periksa Kotak Hitam Ethiopian Airlines, Anti-Stasioner Bermasalah
A A A
PARIS - Kotak hitam pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh di dekat Addis Ababa tengah dalam penyelidikan. Penyelidik Boeing 737 MAX jatuh di Ethiopia telah menyelidiki kesimpulan awal bahwa sistem anti-stasioner dipasang sebelum jatuh.

Seperti dilansir dari Reuters, tim investigasi keamanan dari Amerika Serikat (AS) telah meneliti data dari kotak hitam pesawat Ethiopian Airlines.

Laporan awal pada kotak hitam akan dirilis pada awal minggu depan. Boeing mengumumkan pihaknya menangguhkan pengiriman seluruh pesawat jenis 737 MAX ke maskapai-maskapai penerbangan yang telah melakukan pemesanan

“Kami tetap membangun pesawat 737 MAX, sambil mengkaji situasi, termasuk potensi kendala kapasitas yang akan mempengaruhi sistem produksi,” demikian juru bicara Boeing seperti dilansir dari The Star Minggu (17/3/2019). BACA JUGA: AS Ngaku Hancur, Ethiopian Airline Pastikan Kotak Hitam Aman

Ini berarti, meskipun Boeing akan tetap membangun produk andalan terbarunya, pihaknya akan menangguhkan pengiriman hingga dipasangnya perangkat lunak yang baru, dilakukan uji coba kembali dan ada jawaban atas jatuhnya pesawat Ethiopia yang menewaskan 157 orang.BACA JUGA; Berita Kumpulan Kecelakaan Pesawat Boeing 737 MAX Series.

Setelah didesak oleh berbagai pihak agar Boeing melakukan recall (tarik kembali) semua pesawat 737 MAX Series. Akhirnya Boeing memutuskan untuk mengehentikan oprasional 737 MAX 8.

Mengikuti kebijakan lebih dari 30 negara lain di dunia, Badan Penerbangan Federal AS (FAA), Rabu memerintahkan seluruh maskapai penerbangan untuk menghentikan operasi semua pesawat Boeing jenis 737 MAX karena alasan keselamatan.

Kebijakan untuk menghentikan semua penerbangan pesawat baru itu dari wilayah udara Amerika merupakan perubahan kebijakan yang cepat dan tiba-tiba yang diambil oleh Boeing, maskapai penerbangan yang menerbangkan jenis pesawat itu dan pemerintahan Presiden Donald Trump.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6612 seconds (0.1#10.140)