Hasil Penelitian: Kaum Manula AS Juga Keranjingan Game di Handphone

Sabtu, 11 Mei 2019 - 13:00 WIB
Hasil Penelitian: Kaum Manula AS Juga Keranjingan Game di Handphone
Hasil Penelitian: Kaum Manula AS Juga Keranjingan Game di Handphone
A A A
NEW YORK - Rata-rata video gamer di Amerika berusia 33 tahun, lebih suka memainkan game di smartphone, dan menghabiskan banyak uang untuk konten. Bahkan tercatat naik 20% dari tahun lalu dan 85% lebih banyak dari 2015.

Dilansir dari Reuters, angka tersebut adalah hasil penelitian tahunan dari Entertainment Software Association (ESA). Mereka melakukan pendekatan ketika semakin banyak rumah tangga Amerika yang memikirkan kembali bagaimana menetapkan batasan untuk anak-anak yang suka bermain game. Sekaligus, bagaimana mengalokasikan anggaran hiburan mereka di era streaming ini.

Jumlah dana yang dihabiskan untuk hiburan, sebagian adalah konten di smartphone, pada 2018 mencapai USD43,4 miliar. Bukan untuk perangkat keras dan aksesori.

Dari game pay-to-play, Call of Duty: Black Ops III, Red Dead Redemption II dan NBA 2K19 mengambil tempat teratas untuk sebagian besar unit yang terjual. Tetapi daftar itu tidak termasuk game gratis seperti Fortnite.

"Game sangat luar biasa, sudah seperti jiwa bagi budaya Amerika. Itulah yang menjadikannya sebagai bentuk hiburan terdepan," kata Stanley Pierre-Louis, Presiden dan Kepala Eksekutif ESA.

Hampir 65% orang dewasa AS atau lebih dari 164 juta orang bermain game. Genre yang paling populer adalah permainan kasual dengan 60% pemain bermain di smartphone-nya, meskipun sekitar setengahnya juga bermain di komputer pribadi dan konsol khusus.

Dari hasil data penelitian, beberapa orang tua membatasi waktu bermain untuk anak-anak mereka dan memanfaatkan peringkat video game untuk menyaring konten. Dan 87% di antaranya memerlukan izin orang tua untuk melakukan pembelian game baru.

Sekitar 46% dari semua gamer adalah perempuan, meskipun mereka menyukai jenis game yang berbeda dari laki-laki, terutama tergantung pada usia.

Masih dari laporan yang sama, gamer wanita berusia antara 18-34 tahun lebih suka bermain Candy Crush, Assassin's Creed, dan Tomb Raider. Mereka lebih sering bermain di handphone, sementara untuk pria mereka kebanyakan bermain game di konsol, terutama God of War, Madden NFL dan Fortnite.

Generasi X atau generasi tradisional, yang berusia 40-54 tahun atau manula juga ikut keranjingan bermain gama. Mereka lebih condong bermain Tetris, Pac-Man, Call of Duty, Forza dan NBA 2K. Lalu generasi baby boomer laki-laki berusia 55-64 tahun lebih suka bermain game seperti Solitaire dan Scrabble. Sedangkan kaum wanita lebih condong ke arah Mahjong dan Monopoli.

Para pemain game hidupnya tidak lebih rentan dibandingkan orang Amerika lainnya yang hidup terisolasi dan tidak aktif, menurut laporan tersebut.

Terkait industri game, Apple Inc menjadwalkan meluncurkan layanan untuk berlangganan game di akhir tahun ini. Kemudian dikuti oleh Google Alphabet Inc. yang akan mengumumkan layanan streaming video game.

Layanan baru ini akan menghadirkan tantangan bagi pengembang video game seperti Electronic Arts Inc, pembuat Apex Legends; Rienc Games Tencent Holdings Ltd, pembuat League of Legends; Valve Corp, pemilik Counter-Strike dan platform distribusi Steam; dan Activision Blizzard Inc, pemilik Call of Duty dan Candy Crush.

Hampir 65% orang dewasa AS bermain game. Genre yang paling populer adalah permainan kasual dengan 60% pemain bermain di smartphone-nya. (Nabil Al Faruq)
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0784 seconds (0.1#10.140)