Penjualan Epson Indonesia Tahun Lalu Naik 15%, Bulan Ramadhan Turun 30%

Sabtu, 25 Mei 2019 - 15:01 WIB
Penjualan Epson Indonesia Tahun Lalu Naik 15%, Bulan Ramadhan Turun 30%
Penjualan Epson Indonesia Tahun Lalu Naik 15%, Bulan Ramadhan Turun 30%
A A A
JAKARTA - Tahun fiskal 2018, penjualan Epson Indonesia mengalami kenaikan hingga 15% dibandingkan tahun 2017. Namun untuk bulan April kemarin mengalami penurunan dikarenakan adanya beberapa faktor yang memengaruhi penjualan Epson.

Penurunan di April diyakini karena adanya penurunan market yang disebabkan bulan puasa dan Lebaran. Menurut Riswin Li, Head Product Marketing Epson Indonesia, pihaknya memang masih berpikir tentang dampak pemilu.

"Tapi itu sedikit (kekhawatiran pemilu), hanya memang secara penjualan Epson Indonesia masih ok untuk di bulan April. Namun bandingin tahun lalu year on year itu turun, karena memang sudah kami prediksi pasarnya akan turun. Kami berharap masalah politik cepat berlalu dan ekonomi bisa bergerak lagi,” ungkap Riswin kepada wartawan seusai berbuka puasa bersama wartawan di Jakarta, Jumat malam (24/5/2019).

Nah kalau sekarang ada demo-demo gini, orang juga tidak mau belanja, kemudian kami punya patner mau nyetok barang juga mereka agak riskan, tapi kami perkirakan akhir Juni sesudah Lebaran sudah membaik lagi.” tutur Riswin.

Menyinggung pasar di Bulan Ramadhan, dia menjelaskan, dampak dari Lebaran jika dihitung dari normalnya bisa turun 20-30%. Misalnya penjualan dari 100 kalau 20% sampai 30% berarti hanya sampai 70 unit saja.

Beberapa produk Epson yang memberikan kontribusi terhadap penjualan, yaitu 75% dari produk printer, proyektor 15%, dan sisanya dari produk lain. “Epson banyak produknya, kalau kami bisa bicara tiga. Epson itu ada tiga divisi besar di Indonesia divisi printer, divisi projector, divisi robot yang baru dikembangkan 2-3 tahun belakangan. Untuk robot Epson itu bukan humanoid, dia robot yang lebih dipakai ke industri, terus robot industri lebih ke yang presisi, kalo Epson itu robotnya yang payload-nya itu tidak lebih dari 20 kg. Jadi itu bukan robot yang seperti digunakan di industri mobil, seperti yang bisa mengecat,” pungkas Riswin. (Nabil Alfaruq)
(mim)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7492 seconds (0.1#10.140)