Romantika Perseteruan Ford dan Ferrari

Kamis, 20 Juni 2019 - 11:51 WIB
Romantika Perseteruan Ford dan Ferrari
Romantika Perseteruan Ford dan Ferrari
A A A
HOLLYWOOD mencoba membangkitkan romantika perseteruan Ford dan Ferrari ke layar lebar. Kisah perseteruan ini melibatkan banyak pihak yang membuatnya begitu menarik. Seperti apa kisahnya?

November pada tahun ini penggemar automotif untuk pertama kalinya dimanjakan Hollywood. Di ujung tahun itu sutradara John Mangold dan Century Fox mencoba membangkitkan romantika perseteruan Ford dan Ferrari ke layar lebar. Di film berjudul Ford vs Ferrari hadir deretan aktor papan atas seperti Christian Bale dan Matt Damon.

Namun, di film itu keduanya tidak akan berperan sebagai Henry Ford II ataupun Enzo Ferrari. Lalu, seperti apa kisahnya? Perseteruan Ford dan Ferrari yang terjadi medio 1960-an memang sangat menarik dicermati. Pada era itu Ford, meski jadi pionir automotif di Amerika Serikat, justru mengalami penggerusan pasar akibat hadirnya merek baru General Motors.

Waktu itu Henry Ford II merasa was-was jika terus-terusan didiamkan, maka Ford akan tinggal nama. Mau tidak mau mereka harus berinovasi dan mereka mencoba membuat sebuah mobil yang mampu mengalahkan mobil sport buatan Chevrolet dari General Motors, yaitu Chevrolet Corvette. Mereka kemudian mencoba membuat mobil sport sendiri.

Henry Ford II tidak hanya ingin membuat mobil sport yang bisa mengalahkan Chevrolet Corvette di Amerika. Dia ingin mobil itu bisa jadi raja di semua sirkuit balap di dunia. “Karena hanya dengan menjuarai balapan mobil tingkat dunia, nama Ford akan kembali terangkat,” ujar penulis buku Go Like Hell Ford versus Ferrari, AJ Baime yang juga wartawan dari Wall Street Journal.

Saat itu mereka tertarik dengan salah satu merek mobil sport yang begitu melegenda, Ferrari. Saat itu mobil buatan Ferrari, yakni Ferrari F330 begitu dominan di trek balap mobil dunia, termasuk balapan mobil paling legendaris, lomba ketahanan 24 jam Le Mans.

Henry Ford II kemudian terbang ke Maranello, Italia, untuk datang menemui Enzo Ferrari. Parahnya, alih-alih berbagi teknologi tentang cara membuat mobil sport yang baik, Henry Ford II justru malah bernegosiasi membeli Ferrari. Tentu saja hal ini membuat Enzo Ferrari marah besar begitu membaca kontrak yang disodorkan Henry Ford II. Enzo Ferrari sama sekali tidak suka dengan niat Ford yang berupaya mengambil Ferrari, termasuk divisi automotif yang begitu dia cintai.

“Sumpah serapah waktu itu langsung diucapkan Enzo dalam bahasa Italia yang membuat Henry Ford II kebingungan,” sebut AJ Baime.

Begitu sadar apa arti kalimat yang diucapkan Enzo Ferrari, Henry Ford II juga ikut-ikutan marah besar. Sambil pulang ke Amerika Serikat, dia mengumpulkan seluruh eksekutif yang ikut bersamanya dan bertekad. “Kalahkan Ferrari di mana pun dia bertanding,” ucap Henry Ford II waktu itu.

Sejak saat itulah, perseteruan Ford versus Ferrari dimulai. Namun, film garapan John Mangold ini bukanlah tentang Henry Ford II dan Enzo Ferrari. Christian Bale dan Matt Damon bukanlah aktor yang memerankan dua tokoh automotif legendaris itu.

Film ini bukan bercerita bagaimana Henry Ford II mengerahkan tenaga luar biasa untuk melibatkan banyak pihak guna merealisasikan proyek dendam itu. Ketika itu Henry Ford II meminta tim balap Inggris, Lola Racing, dan mekanik terbaik dari Aston Martin untuk membuat sebuah mobil sport purwarupa bernama Ford GT40 yang dengan persiapan seadanya dilibatkan di Le Mans 24 Hours 1963 hanya untuk menyaingi Ferrari.

Upaya yang berakhir tragis karena ketiga mobil Ford GT40 justru mogok setelah melalap dua lap Le Mans 24 Hours . Film ini justru bercerita tentang dua tokoh Carol Shellby yang diperani oleh Matt Damon dan Sir Ken Miles yang diperani Christian Bale.

Setelah kegagalan bekerja sama dengan Inggris, Henry Ford II akhirnya menyerahkan semua tanggung jawab mengalahkan Ferrari kepada Carol Shelby. Nah saat itulah Carol Shelby mengaku butuh satu pembalap gila yang mampu mengembangkan mobil yang akan dibuat Ford itu. Pembalap itu adaah Sir Ken Miles yang pernah membantu Carol Shellby membuat mobil sport Ford Shellby Cobra.

Kontribusi Sir Ken Miles inilah yang akhirnya sangat membantu Ford bersaing dengan Ferrari. Bahkan, di ajang Le Mans 24 Hours 1966 , Sir Ken Miles merupakan satu dari tiga pasangan pembalap yang dikerahkan Ford guna melenyapkan dominasi Ferrari di ajang itu. “Jika berhasil, semua orang di dunia akan membicarakan Ford. Semua negara di dunia akan membeli Ford ketimbang Ferrari,” ujar AJ Baime.

Nah, film yang rencananya ditayangkan pada November tahun ini tentu akan jadi sangat menarik buat penggemar automotif. Karena sejatinya sejak pertempuran Ford versus Ferrari di Le Mans 24 Hours, Ferrari kemudian menarik diri dan lebih memilih fokus ke Formula 1. Jadi, seberapa pentingnya Carol Shellby dan Sir Ken Miles di pertempuran Ford versus Ferrari tentu akan terjawab di film itu. (Wahyu Sibarani)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2977 seconds (0.1#10.140)