Maksimalkan Potensi Industri Game Indonesia

Selasa, 25 Juni 2019 - 22:45 WIB
Maksimalkan Potensi Industri Game Indonesia
Maksimalkan Potensi Industri Game Indonesia
A A A
JAKARTA - Saat ini, berbagai jenis mobile games sedang populer di Indonesia, seperti PUBG (PlayerUnknown’s Battlegrounds), Mobile Legends, AOV dan Free Fire. Kondisi ini dimaksimalkan dengan baik oleh Abdul Muiz Farist yang juga merupakan pendiri perusahaan PT Avero Global Indonesia.

Dunia Game sendiri sebenarnya adalah hal baru bagi pria berusia 24 tahun dengan nama Abdul Muiz Farist ini. Namun lewat pengalaman bertahun-tahun dalam dunia bisnis, Abdul Muiz Farist mampu memaksimalkan potensi Industri Game yang sedang berkembang pesat sekarang ini dan menjadi penyedia berbagai kebutuhan Game Online yang cukup diperhitungkan di Indonesia.

Sehingga lewat perjalanan hidup tersebutlah, Abdul Muiz Farist mendirikan PT Avero Global Indonesia yang berlokasi di Green Mansion, Jakarta Barat, Indonesia yang telah ia launching secara resmi sejak 31 Desember 2017.
Perusahaan ini sukses merambah ke berbagai jenis layanan Game Credits lainnya, seperti game populer Mobile Legends, PUBG, Ragnarok dan masih banyak game lainya dengan omset mencapai Rp 4 Miliar per bulan.

“Dunia game sangat identik dengan anak-anak muda yang setiap harinya bergelut dengan perangkat digital dan cepat dalam beradaptasi dengan banyak ragam permainan daring (game online) yang ada di jagat maya ini. Permainan di era yang sekarang ini, tidak lagi mengenal batas negara dan rentang usia,” kata Abdul Muiz Farist dalam pertemuan dengan media di Jakarta, Selasa (25/6/2019).
Maksimalkan Potensi Industri Game Indonesia


Pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, esports menjadi cabang olah raga eksebisi. Artinya medali yang dimenangkan tidak diperhitungkan dalam perhitungan peraihan resmi medali negara peserta. Turnamen yang diadakan meliputi Arena of Valor, Clash Royale, Hearthstone, League of Legends, Pro Evolution Soccer, dan Starcraft II.

“Perkembangan dunia Esports di Indonesia ini, tidaklah lepas dari kebutuhan khusus dalam game seperti pembelian senjata, karakter, item, skin dan percepatan kenaikan level yang hanya bisa dipenuhi dengan pembelian Games Credits yang ada di masing-masing game,” kata Abdul Muiz Farist.

Game zaman milenial menghadirkan tahapan permainan yang sangat beragam dan berkembang dari waktu ke waktu, sehingga gamer yang mengikuti permainan tersebut membutuhkan Game Credits atau uang dalam game agar bisa melanjutkan permainan dan bisa mengunguli pemain-pemain lainnya.
Laporan JakartaPost.com pada 20 Oktober 2018 yang menyebutkan mobile game player di Indonesia telah mencapai 60 juta orang, dan akan mencapai 100 juta pada 2020, maka terbayang pangsa pasar yang mempunyai potensi dalam menyerap penjualan game credits.

Lewat peluang tersebutlah, Abdul Muiz Farist yang merintis perusahaan penyedia game credits dalam waktu 2 tahun belakangan ini, mampu menyulap pasar game yang besar tersebut sampai akhirnya bisa menjadi salah penyedia pelayanan game yang dominan di Indonesia.

Media sosial menjadi sarana yang efektif dan mudah dalam menjangkau dan berinteraksi dengan para gamer sebagai pribadi dan komunitas.

“Pertumbuhan yang cepat ini ditopang oleh fokus Avero Indonesia sebagai perusahaan kepada pengembangan layanan konsumen yang ramah dan tanggap dalam menjawab kebutuhan para gamer individu per individu,” tutupnya
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3984 seconds (0.1#10.140)