Honda CR-V Prestige, Meski Kencang namun Tetap Irit

Minggu, 07 Juli 2019 - 08:05 WIB
Honda CR-V Prestige, Meski Kencang namun Tetap Irit
Honda CR-V Prestige, Meski Kencang namun Tetap Irit
A A A
Akhirnya saya mencoba jalur baru itu: ruas tol trans-Jawa. Momennya juga pas. Yakni, mudik Lebaran. Yang lebih menarik lagi, tentu kendaraan yang saya gunakan. Honda CR-V Prestige. Tujuan test drive ini pun sederhana, bagaimana rasanya menggunakan mobil turbo untuk perjalanan jarak jauh Jakarta-Surabaya.

Ini yang bikin saya tak habis pikir: Honda CR-V Prestige menggendong mesin 1.500 cc. Serupa Honda HR-V yang saya miliki. Tapi, ketika mengendarainya, bak bumi dan langit. Tidak hanya CR-V memiliki bodi lebih bongsor dan berat (1,7 ton). Tapi, juga lebih mantap dikendarai, lebih kokoh, lebih senyap, dan tentu saja lebih mewah dibanding HR-V yang beratnya 1,2 ton itu.

Saya juga suka dengan bantingan tidak terlalu empuk juga tidak keras. Suspensinya, terasa jauh lebih empuk dibanding HR-V. Mobil ini bukan tipe yang bisa diajak kotor-kotoran di tanah berlumpur. Tapi, dijamin memberikan kenyamanan optimal ketika berada di perkotaan dan perjalanan jauh.

Mesin Turbo

Dengan ukuran mesin yang sama itu, CR-V Prestige memiliki tenaga jauh lebih masif dibanding HR-V. Kuncinya, jelas ada di mesin turbo dan sistem bahan bakar direct injecton pada mesin 1.500 cc yang mampu meningkatkan performa cukup signifikan.

Tenaga dan torsi mobil ini sama dengan CR-V bermesin 2.4 L (2.400 cc) generasi sebelumnya yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 190 PS (187,4 dk) dan torsi 240 Nm. Tak heran jika akselerasi awal CR-V baru ini lebih gesit. Bahkan, mobil butuh waktu dibawah 10 detik untuk melaju dari 0-100 km/jam. Transmisi CVT 7 percepatan dengan Earth Dream Technology juga membuat perpindahan gigi terasa nyaman.

Apa dampak mesin turbo? Mengemudikan mobil ini di tol trans-Jawa terasa sangat nikmat. Sama sekali tidak terasa keteteran atau kehabisan nafas. Padahal transmisi hanya saya posisikan D. Jika memang butuh torsi lebih tinggi, posisi S membuat mobil kian menyalak. Putaran mesin selalu tinggi di atas 2500 rpm, sehingga begitu di bejek, mobil pun ngacir. Membuat salip menyalip di jalan tol Trans Jawa yang lenggang ini terasa menyenangkan.

Itu pun saya masih belum menggunakan Paddle Shift-nya. Maklum, karena membawa keluarga dan anak, saya memilih mengemudi dengan lebih nyaman dan santai. Cepat, tapi tidak ngebut. Selama menempuh jarak hampir 2.000 km pulang pergi, saya sama sekali tidak punya masalah dengan tenaga mobil ini. CR-V Prestige memberikan power yang lebih dari apa yang bisa saya kunyah.

Tapi, bagaimana dengan konsumsi BBM-nya? Yang saya rasakan tidak sampai merogoh kantong. Konsumsi BBM rata-rata di MID yang kami dapat tidak pernah jauh dari 11 km per liter. Hampir tidak pernah dibawah 10 km per liter. Jadi, dengan gaya mengemudi yang “sangat tidak irit”, penumpang dan barang penuh, bisa dibilang CR-V Prestige bukan tipe mobil yang akan merogoh kocek. Inilah mobil yang pas, tenaganya besar, tapi irit bahan bakar, juga sangat nyaman.

Kenyamanan


Ruangan yang lebih besar adalah alasan utama saya meminjam CR-V Prestige untuk mudik. Total peserta mudik adalah tiga orang dewasa dan dua orang anak. Saya membuat posisi kabin senyaman mungkin, antara lain dengan menambah banyak bantal dan kasur lipat.

Kabin CR-V sebenarnya cukup lega. Juga senyap, yang kami suka. Ruang kaki di bangku baris keduanya lebar. Hanya saja, mobil ini tidak menyisakan ruang bagasi yang cukup besar. Tak bisa menyelipkan koper ukuran kabin sekalipun. Mau tidak mau, bangku baris ketiga juga harus dilipat.

Dengan kondisi bangku ketiga dilipat dan barang bawaan kami yang super banyak, kabin mobil ini memang cukup. Tapi, sebenarnya tidak menyisakan ruang yang luas untuk bergerak. Kami masih harus pintar-pintar mengatur barang dan posisi agar nyaman. Terutama agar anak-anak bisa tidur rebahan. Kabin mobil ini luas, tapi ternyata tidak cukup luas untuk menampung semua kebutuhan kami.

Fasilitas dan Fitur

Ah, ya ini yang saya suka dengan CR-V Prestige. Ada segudang fitur penunjang kenyamanan. Misalnya head unit Touchscreen layar 9 inci, dilengkapi Audio Steering Switch dan A/V System. Bukan yang paling canggih dan mewah, tapi cukup lah untuk kebutuhan sehari-hari. Bisa terintegrasi dengan smartphone. Audio di kabinnya juga cukup lumayan.

Saya suka panel kayu dengan finisihing doff di dashboard dan doortrim, juga bahan kulit juga melapisi shift knob dan setir. Multi Information Display cukup informatif. Ia akan menyala biru jika pengemudi tidak berkendara irit, dan hijau jika sebaliknya.

Selama mengemudi jarak jauh itu, pinggang saya tidak pernah protes. Karena sudah terjaga lewat jok berbahan kulit yang nyaman mendekap. Apalagi, bisa diatur dengan 8-way power seat adjustment. Ah, nyaman. Power panoramic sunroof, adalah fitur yang asyik ketika berada di daerah yang dingin seperti kota Batu.

Sebenarnya ada fitur yang saya rindukan di perjalanan panjang seperti ini. Yakni TPMS atau Tire Pressure Monitoring System, yang akan memperlihatkan tekanan ban. Sehingga kita tahu benar apabila ada roda yang memang kurang angin atau tidak. Fitur-fitur keselamatan sendiri sudah lengkap. Ada Electric Parking Brake, Auto Brake Hold, Hill Start Assist dan Vehicle Stability Assist.

Kesimpulannya, pengalaman mudik melewat tol Trans Jawa dengan CR-V Prestige bermesin turbo sangat menyenangkan. Saya sangat menikmati tenaga mobil yang besar, konsumsi BBM yang irit, juga kenyamanan mengemudi yang diberikannya. Kabin, terutama bagasinya, memang bukan yang terbesar. Fiturnya juga bukan yang terbanyak. Tapi, CR-V turbo tetap jadi mobil yang sangat asyik dikendarai untuk berbagai fungsi. (Danang Arradian)
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6545 seconds (0.1#10.140)