Masalah Teknis, Kurang 1 Jam India Batal Mendarat di Bulan

Senin, 15 Juli 2019 - 17:05 WIB
Masalah Teknis, Kurang 1 Jam India Batal Mendarat di Bulan
Masalah Teknis, Kurang 1 Jam India Batal Mendarat di Bulan
A A A
JAKARTA - India hari ini secara tak terduga menghentikan peluncuran roket ke bulannya, kurang dari satu jam sebelum dirilis karena masalah 'teknis'.

Seperti dilansir dari Reuters, Senin (15/7/2019), Miri Chandrayaan-2 atau Moon Chariot 2 menjadikan mereka negara keempat setelah Rusia, Amerika Serikat dan Cina yang mendaratkan kendaraan luar angkasa di permukaan bulan.

di Satish Dhawan Space Center dihentikan pada 56 menit dan 24 detik sebelum rilis yang direncanakan pada 2.51 pagi.

India dikabarkan akan mengirim astronotnya ke luar angkasa di tahun 2022. Misi tersebut pertama kali diungkap oleh Perdana Menteri Narendra Modi saat perayaan Hari Kemerdekaan India.

"Kami telah memutuskan bahwa pada 2022, ketika India berumur 75 tahun kemerdekaan, atau sebelum itu, seorang putra atau putri India akan pergi ke ruang angkasa dengan tricolor (bendera India) di tangan mereka," kata Modi dalam pidatonya seperti disitat laman The Guardian.

Ketua Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) kata Kailasavadivoo Sivan membenarkan mengenai rencana ini.

Para pilot dan kru yang disebut vyomanauts yang berasar dari bahawa Sansekerta vyom yang berarti ruang angkasa, akan menghabiskan setidaknya tujuh hari di luar angkas

"PM telah memberikan target 2022 dan itu adalah tugas kami untuk memenuhi itu," kata Sivan.

ISRO sendiri telah lama mengembangkan teknologi untuk penerbangan luar angkasa manusia. Sivan mengatakan bahwa misi itu pertama kali diusulkan hampir satu dekade lalu, namun sayangnya saat itu ekonomi dan roket India sedang mengalami kemunduran.

Jika misi ini berhasil, India akan jadi negara ke 4 yang menempatkan manusia di luar angkasa menggunakan program peswat laung angkasa nasionalnya sendiri.

Menurut laman aljazeera, Program luar angkasa India ini memiliki anggaran sekitar USD1,6 miliar yang lebih kecil 10% dibanding AS dan 15% lebih kecil dari Rusia.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5623 seconds (0.1#10.140)