Sukses Mengudara, NEC Taksi Terbang Siap Beroperasi di Jepang

Rabu, 07 Agustus 2019 - 00:02 WIB
Sukses Mengudara, NEC Taksi Terbang Siap Beroperasi di Jepang
Sukses Mengudara, NEC Taksi Terbang Siap Beroperasi di Jepang
A A A
TOKYO - Perusahaan IT dan jaringan Jepang NEC meluncurkan prototipe "mobil" listrik yang bisa terbang dan akan jadi taksi terbang. Prototipe NEC melakukan uji terbang jarak pendek di pabrik perusahaan yang berlokasi di Chiba

Seperti dilansir dari Kyodo News pada ketinggian tiga meter di kandang terkendali selama beberapa menit. Unit water mobility vehicle (AMV) memiliki panjang 3,9 meter, lebar 3,7 meter, dan tinggi 1,3 meter dengan empat baling-baling dan beratnya 148 kg.

Tidak seperti kebanyakan perusahaan yang ingin memproduksi "pesawat terbang", NEC mengatakan tidak bermaksud untuk menjadi pembuat "armada", melainkan berfokus pada teknologinya sendiri, untuk keperluan kargo di masa depan. Misalnya, prototipe menggunakan perangkat lunak NEC untuk mengontrol lalu lintas dan menentukan lokasinya.

Perusahaan juga mengumumkan rencana untuk menyediakan teknologi yang berhubungan dengan mobil kepada perusahaan teknik Cartivator, dengan kedua pihak menandatangani kesepakatan sponsor tahun lalu.

Cartivator juga didukung oleh lebih dari 80 perusahaan lain termasuk Toyota dan Panasonic, dan akan memulai operasi armada mobil dua orang pada tahun 2023, untuk mengangkut orang ke Osaka Expo 2025, sebelum melakukan produksi umum kendaraan pada tahun 2026.

Pemerintah Jepang juga mendorong pengembangan penerbangan bekerja sama dengan perusahaan swasta di bidang logistik dan otomotif, dalam upaya menjembatani pesaing global lainnya. Mereka menargetkan pengembangan kereta listrik dan melakukan tes penerbangan tahun ini sebelum memanfaatkan teknologi dalam penggunaan praktis mulai tahun 2023.

Tujuannya adalah menjadikan teknologi ini menjadi kebiasaan pada tahun 2030, melaksanakan berbagai tugas transportasi dan kargo termasuk untuk tujuan pariwisata dan bantuan bencana. Bagaimanapun, sangat penting bagi mereka untuk memastikan keamanan penggunaannya, meskipun aturan dan standar saat ini masih belum jelas.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6381 seconds (0.1#10.140)