Gas CFC Gedung Bertingkat dan Perumahan Terbanyak Kotori Udara

Minggu, 11 Agustus 2019 - 12:51 WIB
Gas CFC Gedung Bertingkat dan Perumahan Terbanyak Kotori Udara
Gas CFC Gedung Bertingkat dan Perumahan Terbanyak Kotori Udara
A A A
JAKARTA - Pencemaran udara di Jakarta yang saat ini jadi pusat momok menakutkan bagi warga Jakarta karena bisa menyebabkan berbagai macam penyakit seperti Kanker dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Dan lagi-lagi emisi kendaraan menjadi kambing hitamnya, padahal berdasarkan riset lingkungan hidup, bukan hanya polusi kendaraan penggunaan Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC) alias Freon yang digunakan di Air Conditioner (AC) dan mesin pendingin udara (AC Sentral) untuk gedung-gedung bertingkat dan lemari es lebih berbahaya dan lebih banyak penggunanya dari polusi kendaraan.

Berdasarkan riset yang dilakukan SINDOnews dari berbagai literatur menyebut Gas CFC lebih berbahaya dari emisi, bahkan para ilmuwan yang diketuai Dr Stephen Montzka dari Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA). telah mendeteksi kenaikan tak terduga klorofluorokarbon (CFC) jenis 11, atau umum dikenal sebagai CFC-11, yang berisiko kian merusak lapisan ozon di atmosfer Bumi.

Setelah dilarang oleh Protokol Montreal yang disepakati pada 1987, kandungan senyawa kimia CFC-11 disebut kian menurun seperti yang diharapkan, tetapi prosesnya melambat sejak 2012.

Para peneliti menyebut bukti yang mereka temukan menunjukkan kemungkinan baru, yakni emisi ilegal CFC-11 berasal dari wilayah-wilayah tidak terdeteksi di Asia

Banyak produk-produk yang kita gunakan dalam kegiatan sehari-hari yang menggunakan gas CFC, misalnya parfum yang berwujud aerosol, air conditioner (AC), bahkan beberapa lemari es model menggunakan gas CFC pula.

Gas CFC memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak berbau, tidak berasa, tidak mudah bereaksi, dan tidak berbahaya secara langsung. Dengan beberapa kelebihan tersebut, maka manusia menggunakan gas CFC untuk keperluan sebagai bahan pengembang seperti semprot rambut (hair spray), parfum semprot, pengembang busa, pendingin/lemari es, dan AC (freon).

Memang gas CFC tidak berbahaya secara langsung, tetapi ketika kita menyemprotkan hair spray atau parfum, maka gas CFC yang keluar akan langsung terbang membubung tinggi ke angkasa dan mencapai stratosfer.

Pada stratosfer terdapat lapisan ozon (O3) dan kita kenal sebagai pelindung bumi dari sinar ultraviolet matahari. Jika gas CFC beraksi dengan lapisan ozon (O3), maka akan terbentuk lubang yang kita kenal sebagai lubang ozon. Karena lapisan ozon berlubang, maka sinar ultraviolet matahari langsung menembus dan masuk ke bumi.

Sifat sinar ultraviolet memiliki radiasi tertinggi di antara spektrum sinar-sinar yang lain, sehingga bisa mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, terjadinya mutasi genetik, menyebabkan terjadinya kanker kulit, terbakarnya retina mata, serta matinya ganggang dan mikroorganisme.

Saat ini diperkirakan besarnya lubang ozon sudah hampir tiga kali luas Benua Eropa. Apa akibatnya jika lubang ozon terus menerus bertambah melebar? Coba pikirkan! Untuk mencegah terjadinya pelebaran lubang ozon yang semakin luas dan parah, maka penggunaan gas CFC semakin dibatasi. Pada negara-negara maju penggunaan CFC sudah dihentikan (dilarang) sama sekali, sehingga sekarang kita mudah mendapatkan produk barang non-CFC seperti lemari es, AC.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6872 seconds (0.1#10.140)