Usaha Pendudukan Planet Mars oleh Space X, Ditentang Warga Texas

Rabu, 28 Agustus 2019 - 22:14 WIB
Usaha Pendudukan Planet Mars oleh Space X, Ditentang Warga Texas
Usaha Pendudukan Planet Mars oleh Space X, Ditentang Warga Texas
A A A
TEXAS - Roket milik Space X yang mengemban tugas ke Mars yang yang dijuluki “Starhopper” tlah diuji coba dan mengudara setinggi 152 meter dari permukaan landasan di Brownsville, Texas Amerika Serikat, (25/8/2019) waktu setempat.

Uji coba peluncuran itu membuat masyarakat di sekitar lokasi peluncuran yang terletak di Texas, Amerika Serikat tersebut cemas. Tapi di sisi lain, uji coba itu menghilangkan rintangan ambisi perjalanan antarplanet miliarder, Elon Musk.

Mesin Raptor tersebut dirancang untuk menggerakan roket Starship milik Musk mendatang, yang terbilang berat untuk mengudara. Roket pendorong dua tahap – lebih tinggi dari Patung Liberty – yang dapat digunakan kembali tersebut diharapkan dapat memainkan peran penting dalam tujuan Musk untuk menjelajahi antariksa, termasuk misi untuk mendarat di Mars.

Prototipe “Hopper”, menyerupai menara air kromium dengan empat kaki untuk mendarat, sebenarnya dijadwalkan untuk diuji luncur pada Senin (26/8/2019). Namun, Musk, pendiri dan direktur utama SpaceX, dalam cuitannya di Twitter mengatakan bahwa masalah “cukup memalukan” terjadi pada kabel-kabel mesin Raptor tunggal menghentikan hitung mundur kurang dari sedetik sebelum peluncuran.

Sedikitnya puluhan orang yang tinggal di Desa Boca Chica, yang berjarak sekitar 1,6 km dari situs uji luncur, diminta otoritas setempat untuk mengosongkan rumah mereka sebagai tindakan pencegahan saat sirene polisi dibunyikan beberapa menit sebelum peluncuran.

“Terlihat seperti kartun atau apapun itu,” ujar Cheryl Steven, seorang warga yang tinggal berdekatan dengan tempat peluncuran, kepada Reuters Rabu (28/8/2019) sesaat setelah peluncuran Starhopper. “Setelah segala persiapan itu, saya cukup senang untuk bisa melihat peluncurannya.”

Pemberitahuan tersebut, yang diedarkan para deputi sheriff tiga hari sebelumnya, memperingatkan adanya kemungkinan “peristiwa tekanan berlebih” yang dapat memecahkan kaca jendela dan membahayakan siapapun yang berada di dalam rumah saat terjadi ledakan malfungsi.

Warga lainnya mengeluhkan kehadiran SpaceX di pesisir Texas, frustrasi dengan penutupan jalan, dan pemberitahuan publik yang membingungkan. Hal itu membuat khawatir warga yang tak terbiasa dengan percobaan penerbangan antariksa.

Pengiriman manusia menuju dan hidup di Mars merupakan visi besar Musk bersama SpaceX. Pengusaha miliarder itu membantah ingin menguasai Mars. Dia mengaku ingin menerapkan sistem demokrasi sehingga orang-orang dapat memberikan suara secara langsung dalam berbagai isu, bukan melalui perwakilan pemerintah.

“Mungkin kita memerlukan 60% suara untuk menerapkan aturan, tapi jumlah suara yang melampaui 40% dapat mencabut aturan hukum itu. Jadi menggagalkannya lebih mudah dibanding mendirikannya. Teksnya harus pendek dan mudah dipahami,” imbuh Musk. “Terlalu banyak aturan juga dapat merusak dan mengekang.”

Jika misi ini berhasil atau memungkinkan, negara lain dipastikan akan mengikuti dan mengembangkannya lebih jauh. Hal terbesar yang akan membantu misi ini ialah dukungan, dorongan, dan niat baik. Sejauh ini, sebagian besar perusahaan dan negara menganggap misi pengkolonisasian Mars tampak mustahil.

Misi pengkolonisasian Mars juga diprediksi akan membuka banyak lapangan pekerjaan. Menurut Musk, sama seperti di bumi, peradaban di Mars perlu ditunjang oleh berbagai elemen ekonomi dan sosial, mulai dari pembukaan toko piza hingga pengecoran besi. Dia juga mengatakan Mars harus memiliki bar yang lebih bagus.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7989 seconds (0.1#10.140)