Mobil Listrik Ditawarkan ke Industri, Target Produksi Massal 2022

Rabu, 04 September 2019 - 10:53 WIB
Mobil Listrik Ditawarkan ke Industri, Target Produksi Massal 2022
Mobil Listrik Ditawarkan ke Industri, Target Produksi Massal 2022
A A A
JAKARTA - Pemerintah mulai merancang produksi massal mobil listrik. Pada 2022 mobil listrik ditarget sudah bisa diproduksi massal oleh anak bangsa.

Pemerintah pun menawarkan kerja sama dengan industri untuk keperluan itu. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, saat ini pembahasan dengan industri untuk menarik investor terus dilakukan.

Menurutnya, pemerintah menawarkan ada dua kendaraan listrik yang bisa dikerjasamakan, yakni bus listrik dan mobil listrik keluarga atau sedan. Namun, ujarnya, keputusan kendaraan listrik seperti apa yang akan diproduksi masih akan tergantung pada survei pasar. Nasir mengaku akan melihat bus listrik yang sudah dikembangkan di Singapura sebagai bahan perbandingan.

Selain itu, juga pemerintah sedang memetakan supply chain masing-masing komponen sehingga semuanya bisa diproduksi di Indonesia. Mengenai berapa total investasinya, Nasir mengaku belum ada angkanya karena masih membahas integrasi supply chain komponen yang bisa dipasok di dalam negeri maupun luar.

“Ini supply chainyang ada di Indonesia luar biasa. Mudah-mudahan ini (mobil listrik) bisa terwujud di negeri ini,” tandas Nasir seusai Penyambutan Kedatangan Tim Rally dan Jambore Kendaraan Listrik Nasional di Kantor BPPT, Jakarta, kemarin.

Komponennya diharapkan ada yang bisa dipasok dari dalam negeri. Misalnya untuk alumunium sudah ada PT Inalum yang bisa memasok. Untuk baterai, saat ini pembangunan pabriknya di Morowali sudah dimulai.

“Jika ini bisa dilakukan, berarti kita akan menghadapi kompetisi yang sangat hebat. Dan, sangat kompetitif produk Indonesia. Karena apa? Supply chain-nya ada di Indonesia semua. Nanti beberapa dari luar negeri akan kita gandeng juga (agar) potensi produksi mobil listrik bisa dilakukan di Indonesia,” katanya.

Nasir melanjutkan, motor listrik tahun ini sudah mulai produksi dan sudah merayap di jalanan Indonesia. Tahap selanjutnya adalah produksi mobil listrik. Dia menargetkan pada 2022 produksi massal mobil listrik nasional akan terwujud.

“Mobil listrik ini akan kita kembangkan. Motor listrik sudah selesai, sudah mulai merayap. Kita harapkan mobil listrik nanti paling tidak di tahun 2022 sudah ada yang diproduksi di Indonesia. Hasil karya Indonesia,” ucapnya.

Nasir mengatakan, saat ini Kemenristekdikti bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mendanai proyek mobil listrik yang dikembangkan oleh lima perguruan tinggi negeri (PTN), yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Dia mengatakan, masing-masing PTN itu memiliki peran tersendiri mulai dari riset tentang baterai, desain, hingga sistem kontrol mobil. Mereka akan bekerja bersama untuk menyatukan peran tersebut hingga bisa diwujudkan dalam satu bentuk mobil listrik.

Sementara itu, kegiatan rally mobil listrik ini melibatkan tujuh mobil listrik dan tiga sepeda motor selama tujuh hari, yakni sejak 28 Agustus hingga 3 September dengan menempuh jarak sekitar 800 km. Beberapa kendaraan listrik yang ikut rally telah menggunakan komponen hasil riset ITS seperti motor listrik, controller, battery pack, dan BMS.

Rute perjalanan dari Surabaya menuju Jakarta ditempuh melalui jalur selatan Pulau Jawa. Jalur ini dipilih karena memiliki karakter jalan yang bervariasi mulai dari jalan datar, berbukit, dan berkelok. Selama proses perjalanan proses pengisian energi dilakukan di fasilitas stasiun pengisian listrik umum (SPLU) milik PLN.

Total ada 15 SPLU yang digunakan, yakni mulai dari Ngawi, Sragen, Yogyakarta, Purworejo, Gombong, Wangon, Majenang, Tasikmalaya, Garut, Cicalengka, Bandung, Purwakarta, Karawang, Bekasi, hingga Jakarta. Rektor ITS Mochamad Ashari mengungkapkan, selama perjalanan tidak ditemui kerusakan mayor pada kendaraan.

Menurutnya, kegiatan rally ini merupakan salah satu pertanggungjawaban hasil inovasi ITS dan Pusat Unggulan Iptek (PUI) untuk menghasilkan produk inovasi yang bisa dikembangkan dan bisa dikomersialisasikan ke masyarakat.

Satu di antara peserta rally mahasiswa S-2 jurusan teknik elektro ITS Yoga Uta Nugraha menjelaskan, mobil listrik yang dibawa ITS ini beberapa komponennya seperti motor listrik, controller, battery pack, dan battery management system-nya dibuat sendiri melalui hasil riset mereka.

“Maka dari itu, rally ini juga untuk menguji komponen kami sendiri. Selain itu, juga kami ingin menyosialisasikan kendaraan listrik ke masyarakat,” ungkapnya. (Neneng Zubaidah/ Nanang Wijayanto)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7928 seconds (0.1#10.140)