Huawei Perlihatkan Potensi Penggunaan 5G, VR hingga Telemedis

Selasa, 17 September 2019 - 14:20 WIB
Huawei Perlihatkan Potensi Penggunaan 5G, VR hingga Telemedis
Huawei Perlihatkan Potensi Penggunaan 5G, VR hingga Telemedis
A A A
JARINGAN 5G masih butuh waktu lama untuk beroperasi di Indonesia. Namun, penyedia jaringan 5G asal Tiongkok, Huawei, sudah mendemonstrasikan berbagai potensi penggunaan 5G dalam rangkaian kegiatan Asia Pacific Innovation Day 2019 di Chengdu, Tiongkok, pada Rabu (5/9).

Apa saja? Mulai dari realitas virtual (VR) berbasis 5G + layanan beresolusi video 8K, 5G + drone, sistem telemedis serta ambulans berbasis 5G. Dalam skenario 5GVR, misalnya, Huawei menempatkan kamera VR panoramik 360 derajat yang terhubung dengan Pusat Penangkaran Panda yang berjarak beberapa kilometer dari pameran. Kamera tersebut menampilkan siaran langsung beresolusi 4K kepada para pengunjung yang menggunakan perangkat VR, yang ditransmisikan lewat jaringan 5G.

Selama menggunakan perangkat VR, para pengunjung disuguhkan pengalaman berada di antara panda. Lalu, ada 5G dengan video 8K. Jaringan 5G sangat cepat sehingga memungkinkan untuk melakukan streaming resolusi yang sangat tinggi, yakni layar 8K menyiarkan video penampilan UltraHD (UHD) secara langsung (real time).

Rasanya seperti melihat pertandingan bola di layar bioskop yang sangat tajam. Video 8K memiliki resolusi video 7680x4320 piksel atau empat kali lebih tinggi dibanding video 4K. Diperlukan pengulur jaringan bandwith setidaknya 100Mbit/detik, yang hanya dimiliki oleh jaringan 5G. Karena jaringan 5G memiliki cakupan yang lebih luas, siaran langsung 8K dapat dilakukan kapan saja dengan biaya lebih rendah dan efisiensi.

Pada masa depan Huawei memprediksi 5G akan terintegrasi lebih jauh dengan VR, siaran langsung 8K, serta layanan-layanan lainnya. Dampaknya akan terasa di industri telemedis dan siaran langsung. Jaringan 5G akan menjadi fondasi dari pertolongan medis darurat. Misalnya, ambulans terkoneksi dan aplikasi yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI), seperti AR (augmented reality) dan VR (virtual reality), serta drone.

Ketika seorang pasien dibawa dalam sebuah ambulans terkoneksi, dokter dapat menggunakan peralatan medis yang terdapat dalam kendaraan untuk menjalankan uji medis seperti tes darah, tes elektrokardiogram (ECG) atau pindai Bmode. Pada saat bersamaan informasi yang terkait, misalnya gambar hasil pemindaian, ciri medis, dan rekam medis pasien dapat dikirimkan ke rumah sakit seketika.

Dengan begitu, dokter bisa membuat rencana perawatan segera dan mempersiapkan tindakan operasi lebih cepat. Ini dapat menghemat waktu dalam menolong pasien. Lainnya, yakni demo multidimensi jaringan 5G di Zona Selatan Kawasan Pengembangan Industri Teknologi Mutakhir Chengdu, bus-bus 5G di Jalan Lingkar Chengdu 2, serta telemedis di Rumah Sakit Umum Chengdu.

Dalam skenario ini, pengunjung merasakan pengalaman jaringan 5G berkecepatan tinggi dan aplikasi-aplikasi seperti VR yang didukung teknologi 5G, serta video beresolusi ultra tinggi (UHD) sembari dalam perjalanan. “5G hadir pada saat yang tepat dengan jangkauan yang luas, bandwith yang besar, serta tingkat latensi yang rendah, teknologi 5G akan memungkinkan penerapan berbagai skenario kompleks untuk industri,” beber Direktur Huawei dan Presiden Institut Riset Strategis Huawei William Xu.

Dengan teknologi 5G yang semakin maju, William Xu menilai, akan ada banyak skenario implementasi 5G yang bakal mengubah dunia. Menurut Xu, pihaknya telah memulai investasi 5G sejak 2009. Tepatnya ketika 4G masih mulai digelar secara komersial dengan angka investasi USD4 miliar selama sepuluh tahun terakhir.

“Selain itu, kami berinvestasi di riset dasar untuk chip, material, dan algoritma. Hal itu yang membuat Huawei tetap unggul dalam 5G,” katanya. Kawasan Asia Pasifik, disebutnya, terdepan dalam penerapan teknologi 5G dengan Korea Selatan menjadi negara pertama yang menggelar 5G secara komersial.

Sejak implementasi jaringan 5G pada awal April, jumlah pengguna jaringan 5G tersebut mencapai lebih dari 2 juta pelanggan. Sementara itu, negara lain di kawasan seperti Tiongkok juga telah menguji coba gelaran jaringan 5G secara komersial berskala besar di Kota Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, dan Chengdu.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1961 seconds (0.1#10.140)