Lamborghini Sian, Mobil Super dengan Superkapasitor

Kamis, 26 September 2019 - 12:52 WIB
Lamborghini Sian, Mobil Super dengan Superkapasitor
Lamborghini Sian, Mobil Super dengan Superkapasitor
A A A
LAMBORGHINI resmi meluncurkan mobil hibrida pertama mereka, Lamborghini Sian, yang sangat jauh berbeda dengan mobil hibrida pada umumnya. Direktur Teknik Lamborghini Maurizio Reggiani menjelaskan untung rugi mobil super dengan superkapasitor. Apa saja? Lamborghini Sian beberapa waktu lalu resmi meluncur di ajang Frankfurt Motorshow 2019.

Mobil itu merupakan mobil hibrida pertama yang dibuat Lamborghini pada era modern. Lamborghini mengatakan, mobil ini merupakan langkah awal pabrik yang berbasis di Sant Agata, Bologna, Italia, itu menuju elektrifikasi. Namun, ada yang tidak biasa dengan mobil hibrida itu dibandingkan mobil hibrida pada umumnya.

Biasanya mobil hibrida menggunakan baterai litium ion guna mengalirkan arus listrik ke motor listrik yang ada di roda mobil. Cara ini sudah jamak digunakan mobil hibrida yang ada saat ini. Sebagai contoh Toyota Prius yang saat ini merupakan mobil hibrida yang paling populer.

Lamborghini Sian sama sekali berbeda karena tidak menggunakan baterai litium ion, tetapi menggunakan superkapasitor. “Kami perusahaan yang mampu mengubah peta permainan dan provokator. Saat ingin masuk ke dunia elektri fikasi, kami harus menjamin apa yang dilakukan tidak menghancurkan DNA dan brand kami.

Dari situ kami memilih superkapasitor ketimbang baterai,” ujar Reggiani. Superkapasitor memiliki banyak keuntungan ketimbang menggunakan baterai. Pengaplikasiannya sangat mudah karena Lamborghini tinggal memasang superkapasitor di mesin mobil V12 yang digen dong Lamborghini Sian.

Reggiani mengatakan, super kapasitor dengan ukuran dan berat yang sama dengan baterai litium ion justru menghasilkan tenaga tiga kali lebih besar. Bahkan, superkapasitor mampu melepaskan tenaga lebih cepat ketimbang baterai itu. Tidak hanya itu, energi yang dilepaskan bahkan dapat terisi ulang dengan cepat melalui proses energi regeneratif yang terjadi setiap kali pengereman dilakukan. Hal ini akan sangat berguna ketika mobil melakukan cornering.

Biasanya setiap kali melakukan cornering, pengemudi akan melakukan pengereman dan membutuhkan banyak tenaga tidak hanya dari mesin, tetapi juga superkapasitor. Pada saat bersamaan, saat pengereman terjadi juga terbentuk energi regeneratif yang kemudian langsung mengisi ke superkapasitor.

Energi yang langsung tersimpan di superkapasitor itu justru akan membantu akselerasi mobil yang biasanya membutuhkan tenaga besar setiap kali melakukan cornering. “Itu akan terjadi terusmenerus. Jadi sama sekali tidak akan kehi langan tenaga,” ungkapnya.

Bagusnya, superkapasitor tidak butuh pendinginan seperti halnya baterai litium ion. Alat ini selalu siap bekerja setiap saat seperti yang selalu dibutuhkan pemilik Lamborghini. Jadi saat digunakan, Anda tidak perlu khawatir harus menghentikan mobil guna mencegah baterai kepanasan.

Anda akan benar-benar menikmati tambahan tenaga sebesar 34 daya kuda yang membuat tenaga maksimal Lamborghini Sian menjadi 819 daya kuda. Tenaga ini yang mampu membuat mobil itu mampu berakselerasi dari diam hingga 100 km/jam dalam waktu di bawah 2,8 detik.

Reggiani menam-bahkan, keuntungan lainnya dari superkapasitor yakni menghindari waktu jeda yang terjadi setiap kali perpindahan transmisi terjadi. Biasanya setiap mobil, sekalipun itu mobil super, selalu merasakan sedikit jeda setiap perpindahan transmisi terjadi.

Hal itu terasa karena limpahan torsi yang mengalir langsung ke putaran roda. Superkapasitor mereduksi limpahan torsi itu dan mengatur semua limpahannya agar bisa diterima roda degan baik. Jadi, roda benar-benar bekerja dengan maksimal tanpa harus menerima beban torsi secara langsung.

Otomatis tekanan pada ban berkurang dan membuatnya lebih awet ketimbang biasanya. Hanya, Reggiani mengatakan, superkapasitor masih memiliki kelemahan. Tidak seperti baterai litium ion di mobil hibrida, superkapasitor tidak mampu memberikan tambahan jarak tempuh.

Biasanya di mobil hibrida, baterai bisa menjadi sumber tenaga bagi generator mini yang ada di mobil sehingga dinamakan range extender. Bisa juga bekerja sama dengan mesin konvensional hingga jarak tempuh menjadi lebih baik. Nah, superkapasitor tidak bisa melakukan keduanya.

Dia hanya membantu agar tenaga yang ada di mobil bisa bekerja sama maksimal tanpa adanya potensi kehilangan tenaga. “Untuk itu, baterai masih yang terbaik,” kata Reggiani. Inilah mengapa saat ini Lamborghini tengah membangun dua laboratorium penelitian yang bisa menggabungkan teknologi superkapasitor dan baterai.

Nantinya mereka akan melihat mana yang lebih dulu menawarkan kelebihan yang tetap menjaga brand Lamborghini, apakah itu superkapasitor atau baterai. “Terpenting saat ini lewat superkapasitor, kami bisa membuktikan adanya pilihan baru. Kami bisa melakukan sesuatu yang orang lain belum mencobanya. Inilah cara dan pola pikir kami di Lamborghini,” ujarnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8604 seconds (0.1#10.140)