Orang Tua Wajib Mengetahui Dampak Buruk Gadget bagi Anak

Sabtu, 26 Oktober 2019 - 08:06 WIB
Orang Tua Wajib Mengetahui Dampak Buruk Gadget bagi Anak
Orang Tua Wajib Mengetahui Dampak Buruk Gadget bagi Anak
A A A
Saat ini dunia digital sudah tidak bisa dipisahkan lagi dari kehidupan sehari-hari. Tak hanya orang dewasa, gadget sudah mulai mewabahi anak-anak. Padahal, sebagian orang tua sudah menyadari bahayanya untuk anak. Penggunaan gawai dan juga media sosial untuk anak diperlukan pengawasan yang serius.

Jika tidak, hal ini dapat memberikan dampak negatif untuk perkembangan dan kesehatan anak. Salah satu perusahaan internet seperti Google pun ikut tergerak dengan pengawasan penggunaan gadget pada anak, salah satunya dengan membuat youtube versi anak di mana penggunanya harus menyertakan usia ketika ingin masuk dengan menggunakan layanan email Gmail.

Google dan beberapa perusahaan internet lainnya memang tengah serius menangani masalah keamanan anak ketika berselanjar di dunia maya, terutama untuk anak-anak berusia dibawah 13 tahun.
Supaya sang buah hati mampu bertanggung jawab dalam menggunakan gawai dan berselancar di internet, haruslah ada literasi terkait penggunaan media digital dan internet.

"Etika di internet perlu diajarkan bagi anak-anak untuk mencegah terjadinya kecanduan internet," jelas Komisioner Komnas Perlindungan Anak, Elizabeth Santosa saat di hubungi Koran SINDO. Elizabeth menambahkan, ada baiknya anak di awasi. Hal ini untuk menjaga anak supaya tidak ketergantungan, tetapi juga mengajarkan rasa tanggung jawab kepada mereka dalam menggunakan internet.

Ada nilai positif yang bisa diperoleh anak dari pengguaan internet, seperti mampu mengakses segala informasi tentang ilmu pengetahuan atau mencari bahan pelajaran dengan mudah, memberikan kemudahan berkomunikasi, serta memberikan hiburan.
Namun, dibalik segala kemudahan tersebut, penggunaan gawai yang berlebih tetap menyimpan sisi negatif yang harus diwaspadai.

Menurut Elizabeth untuk bisa memahami lebih jauh mengenai dampak negatif penggunaan gadget pada anak, belum lagi kerusakan yang terjadi pada otak dan pengaruhnya terhadap kejiwaan, sebaiknya orang tua harus selalu mendampingi."Jangan sampai otak anak tidak mendapatkan rangsangan sama sekali,"katanya.

Setiap otak manusia pastinya membutuhkan rangsangan secara langsung. Rangsangan tersebut bisa didapatkan dengan banyaknya aktivitas, seperti belajar, membaca, bermain, olahraga, serta kegiatan psikomotoris lainnya.?Semakin banyak stimulasi yang diterima, akan berkembang juga sel saraf otak sehingga anak akan tumbuh cerdas.

"Gadget bukan alat stimulasi yang baik untuk anak, terlebih lagi jika dilakukan secara terus menerus akan mengakibatkan kerusakan dalam perkembangan otaknya. Nantinya akan mengakibatkan gangguan kejiwaan,"imbuh Psikolog Anak, Novita Tandry.

Stimulasi yang paling efektif untuk perkembangan otak adalah aktivitas yang dilakukan dengan organ nyata. Dengan begitu akan menumbuhkan kecerdasan emosi, sosial, dan intelektual anak bisa berkembang dengan optimal. "Dengan menggunakan stimulasi yang maksimal otak akan berproses dengan baik dan intelektual anak akan berkembang dengan luar biasa," tutur Novita.

Gangguan lain yang dialami bila anak terlalu sering menggunakan gadget ?yaitu timbul ciri autistik. Anak yang mengalami gangguan ini memiliki ciri dapat berbicara dengan lancar tapi belum tentu mampu berinteraksi. Dampak negatif lainnya yaitu, hilangnya rasa peka terhadap lingkungan sekitar.

Tidak hanya itu saja, kurang fokus terhadap lawan bicaranya bisa menjadi tanda jelas. Karena bila anak terlalu sering main internet, kemampuan otak, terutama emosi dan rasa sosial tidak terlatih dan berkembang dengan optimal. Dibandingkan dengan bermain gadget secara berlebihan, Novita menyarankan ada baiknya orang tua membiasakan anak untuk membaca buku, agar mampu merangsang imajinasi otak anak agar bisa lebih kreatif.

Terlebih lagi di era digital saat ini tentunya tidak mudah mengembalikan lagi minat baca. "Tantangannya memang berat, tetapi kita harus tahu dahulu caranya. Ikuti apa yang disukai anak, atau sambil mengajak mereka melakukan kegiatan kreatif," jelas Novita.

Menumbuhkan minat baca kepada sang buah hati yang ketergantungan gandget bisa dengan cara sederhana dan unik. "Pilih cara yang tidak membosankan dan di sukai anak seperti bermain atau bernyanyi," tutur Novita.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8614 seconds (0.1#10.140)