Perusahaan Teknologi Bersaing Kembangkan Komputer Kuantum

Sabtu, 26 Oktober 2019 - 10:05 WIB
Perusahaan Teknologi Bersaing Kembangkan Komputer Kuantum
Perusahaan Teknologi Bersaing Kembangkan Komputer Kuantum
A A A
LOS ANGELES - Bukan hanya Google semata yang ikut mengembangkan komputer kuantum sebagai teknologi masa depan manusia. IBM, Microsoft, Amazon, hingga Samsung juga ikut mendanai dan mengembangkan penelitian komputer kuantum dengan tujuan untuk mengomersialisasikan teknologi tersebut dan menjualnya untuk kepentingan bisnis.

Google mengklaim telah mencapai terobosan dengan mencapai “supremasi kuantum”di mana komputer kuantum buatan mereka mampu memecahkan masalah yang kompleks dalam hitungan menit. Klaim Google mendapatkan bantahan dari IBM dan para peneliti lainnya. Itu menunjukkan persaingan penelitian dan pengembangkan komputer kuantum memang sangat ketat.

“Kita sangat berharap ketika orang menggunakan ini (komputer kuantum) dan melihat performa yang stabil, mereka akn senang dengan apa yang kita tawarkan di Google,” kata John Martinis, kepala ilmuwan untuk piranti kuantum, dilansir Reuters. Terobosan tersebut digambarkan dalam jurnal Nature. Itu setelah kontroversi klaim Google tentang “supremasi kuantum”.

IBM mengungkapkan komputer super menerapkan hal berbeda untuk memecahkan tantangan yang sama dalam waktu tiga hari. Sedangkan Intel mengungkapkan kuantum sebenarnya masih cukup lama untuk bisa direalisasi. Direktur Penelitian IBM Dario Gril menyebut klaim Google tersebut bukan kategori “supremasi kuantum”.

Dia mengatakan, Google salah dan meremehkan sumber daya komputer klasik, khususnya kapasitas penyimpanan data mereka. "Ketika perbandingan dengan komputer klasik dibuat, mereka (Google) berkata, mereka gagal untuk memperhitungkan penyimpanan disk yang berlimpah," katanya.

IBM said a supercomputer with additional disk storage can solve the random number problem in at most 2-1/2 days and with greater accuracy. It also said Google risked misleading the public by implying the new-style computers would replace existing ones. Dengan simulasi yang dilakukan, tim IBM menemukan bahwa simulasi sirkuit 53-qubit membutuhkan ruang disk 64PB, dan untuk sirkuit 54-qubit, 128PB diperlukan.

Semua yang termasuk dalam kapasitas 250PB superkomputer. "Eksperimen Google adalah yang menunjukkan gerbang tercanggih pada perangkat 53 qubit, tetapi itu tidak boleh dilihat sebagai bukti bahwa komputer kuantum tertinggi di atas komputer klasik," demikian keterangan tim peneliti IBM.

Namun demikian, Google mencoba mempertahankan klaimnya. Mereka mengklaim telah menciptkan chip dengan 54 qubit. Mereka juga menegaskan teknologi tersebut bisa digunakan untuk pelanggannya sehingga bisa membuat chip dengan ribuan qubit. “Google melihat jalur kedepan di mana komputer dengan 1.000 qubit dan mengaku percaya diri dengan chip baru, Sycamore,” kata Martinis.

AS VS China

Bukan hanya persaingan antara perusahaan teknologi dalma pengembangan komputer kuantum. Tapi, dukungan pemerintah juga menunjukkan persaingan yakni antara Amerika Serikat (AS) dan China. Kedua negara itu menggelontorkan miliaran dolar untuk mendanai perusahaan dan peneliti pemerintah untuk mempercepat pengembangan komputer kuantum.

Google telah lama mendapatkan keuntungan langsung dengan dukungan dari Pemerintah AS. “AS telah membuat lompatan besar menghadap komputasi kuantum,” kata chief technology officer AS Michael Kratsios.

Bagaimana dengan China? beijing mengembnagkan komputasi kuantum untuk kepentingan militer. Itu menjadikan China tidak banyak mengumumkan hasil penelitiannya kepada publik. Itu mendorong AS juga mengembangkan komputasi kuantum untuk perlombaan senjata kuantum.

Namun demikian, persaingan itu dikarenakan nilai ekonomi komputer kuantum diperkirakan meningkat dari USD1,9 miliar pada 2023 menjadi USD8 miliar pada 2027. Itu juga akan memiliki banyak sekali aplikasi dalam fisika, kimia, AI, dan energi. Namun, itu masih butuh waktu lebih lama sebelum perangkat kuantum dapat melebihi komputer klasik.

Selama beberapa dekade, ilmuwan komputer berusaha keras untuk memecahkan teori kuantum, hukum yang mengatur perilaku partikel yang lebih kecil dari atom dan bisa eksis secara simultan dalam ranah yang berbeda.

CEO Sundar Pichai mengomparasikan pencapaian komputer kuantum dengan produksi roket pertama untuk menjelajahi atmosfir Bumi. Komputer kuantum akan mewujudkan perjalanan antarplanet menjadi kenyataan. “Bagi mereka yang bekerja di bidang sains dan teknologi, itu adalah momen halo dunia tentang apa yang kita tunggu. Itu menjadi batu loncatan untuk mewujudkan komputasi kuantum menjadi realitas,” kata Pichai.

Dalam wawancara dengan MIT Technology Review, Pichai mengungkapkan klaim supremasi kuantum itu sama seperti dengan upaya percobaan penerbangan pesawat oleh Wright bersaudara. "Pesawat pertama terbang selama 12 detik, dan tidak ada aplikasi prakteknya,"kata Pichai. NAmun, kata dia, itu menunjukkan bagaimana pesawat bisa terbang.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8566 seconds (0.1#10.140)