Qlue Pimpin Delegasi Indonesia di Smart City Expo World Congress 2019 Barcelona

Jum'at, 22 November 2019 - 15:22 WIB
Qlue Pimpin Delegasi Indonesia di Smart City Expo World Congress 2019 Barcelona
Qlue Pimpin Delegasi Indonesia di Smart City Expo World Congress 2019 Barcelona
A A A
BARCELONA - Perusahaan ekosistem smart city terlengkap di Indonesia, Qlue, berpartisipasi dalam salah satu acara smart city terbesar di dunia, Smart City Expo World Congress (SCEWC) 2019, yang digelar pada 19-21 November 2019, di Fira Barcelona Gran Via, Barcelona, Spanyol.

Qlue, didukung oleh Kantor Dagang Kedutaan Besar Spanyol untuk Indonesia dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), memimpin delegasi Indonesia untuk melihat penerapan smart city di berbagai kota di negara lain melalui ajang tersebut. SCEWC 2019 adalah salah satu konferensi dan pameran smart city terbesar di dunia yang mempertemukan badan-badan pemerintahan dan organisasi yang berkomitmen untuk pengembangan kota cerdas yang berkelanjutan.

Founder & CEO Qlue, Rama Raditya, menjelaskan Smart City Expo World Congress (SCEWC) merupakan kongres yang menghadirkan berbagai inovasi kota pintar di seluruh dunia yang akan dihadiri sekitar 25.000 pengunjung yang berasal dari 700 kota di 146 negara.

Dalam SCEWC 2019, Qlue berpartisipasi dengan menunjukkan berbagai solusi smart city yang fokus untuk meningkatkan kualitas keamanan, keselamatan, mobilitas, dan lingkungan dengan menampilkan QlueApp, aplikasi pelaporan warga, QlueWork, aplikasi mobile workforce, QlueVision, artificial intelligence computer vision, serta solusi Internet of Things (IoT) terbaru di bidang smart environment untuk mengurangi dampak negatif polusi udara.

“Partisipasi Qlue dalam SCEWC 2019 sejalan dengan komitmen Qlue untuk terus berinovasi mengembangkan solusi smart city dan membawa perubahan positif di Indonesia, dan seluruh dunia. Dalam kegiatan ini, Qlue juga dipercaya oleh Atase Perdagangan Kedutaan Besar Spanyol untuk Indonesia dan APEKSI untuk memimpin delegasi Indonesia. . Kami berharap kunjungan tersebut akan memacu para pemimpin kota di Indonesia akan semakin terpacu untuk berinovasi memajukan kotanya dan menjadi lebih terbuka mengenai berbagai solusi kota pintar yang cocok untuk diterapkan di Indonesia,” kata Rama.

Sementara itu, Atase Perdagangan Kedutaan Besar Spanyol untuk Indonesia Raúl Merchán Fernández mengatakan, “Kami senang bisa mendampingi Qlue sebagai salah satu delegasi Indonesia karena kami menganggap Qlue sebagai salah satu pemain utama dan contoh perusahaan di Indonesia yang bergerak di sektor kota pintar, baik di sektor pemerintahan maupun korporat. Dengan SCEWC 2019, kami berharap dapat meningkatkan hubungan bisnis antara dua negara .”

Ketua APEKSI, Hj. Airin Rachmi Diany, SH., MH, mengatakan, APEKSI menjalin kerja sama dengan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Spanyol untuk Indonesia dan Qlue mengikuti SCEWC 2019 untuk dapat belajar langsung praktik terbaik penerapan smart city di berbagai belahan dunia. “Kami harap kunjungan tersebut bisa menjadi benchmark baru untuk penerapan smart city di Indonesia, dan mempercepat terwujudnya Indonesia smart nation,” kata Airin.

Bahkan, Sekjen WeGO, Kyong-yul Lee menjelaskan jika Qlue memiliki visi yang sama dengan WeGO, yaitu membangun kota berkelanjutan yang cerdas untuk semua. Qlue telah memberdayakan masyarakat dengan menyediakan platform untuk menyuarakan keluhan mereka, dan membantu membangun smart city seperti yang mereka inginkan.

“Qlue bergabung dengan 183 anggota lainnya dalam rangka memfasilitasi perubahan kota pintar dan berkelanjutan di seluruh dunia. Kami percaya, pengembangan kota tidak hanya berdasarkan teknologi kota pintar terkini, tetapi juga kemampuan untuk memenuhi kebutuhan warganya, seperti yang telah Qlue contohkan selama ini di Indonesia,” kata Sekjen WeGO, Kyong-yul Lee.

Rama Raditya mengatakan merupakan sebuah kehormatan untuk bisa berkolaborasi dengan organisasi kelas dunia seperti WeGO, yang memiliki visi yang sama dengan Qlue. Qlue akan berpartisipasi dalam General Assembly WeGO pada 2020 mendatang untuk membentuk program dan agenda pembangunan kota pintar yang berkelanjutan dalam tiga tahun ke depan.

“Dengan adanya akses dan jaringan yang lebih luas ke pemerintah luar negeri dan lembaga internasional, akan memberikan kami wawasan tentang bagaimana teknologi kota cerdas dan berkelanjutan diimplementasikan di negara lain. ,” tandasnya.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0484 seconds (0.1#10.140)