FCC Blokir Pembelian Peralatan Jaringan Huawei dan ZTE

Rabu, 04 Desember 2019 - 00:02 WIB
FCC Blokir Pembelian Peralatan Jaringan Huawei dan ZTE
FCC Blokir Pembelian Peralatan Jaringan Huawei dan ZTE
A A A
WASHINGTON - Senin lalu, Federal Communications Commission (FCC) dengan mutlak memblokir pembelian peralatan jaringan Huawei dan ZTE oleh Universal Service Fund (USF).

USF sendiri dikelola oleh FCC dan didanai dari biaya yang ditambahkan ke faktur bulanan yang dibayarkan oleh pelanggan telekomunikasi dengan total 8,5 miliar USD. Dana tersebut setiap tahunnya digunakan untuk memastikan bahwa mereka yang berada di daerah pedesaan dan berpenghasilan rendah memiliki akses ke layanan telekomunikasi termasuk internet.

Baik Huawei dan ZTE dianggap sebagai ancaman keamanan nasional di tengah kekhawatiran bahwa peralatan jaringan mereka mengandung backdoors yang mengirimkan informasi mengenai perusahaan serta konsumen Amerika kepada pemerintah Cina. Huawei sendiri merupakan pemasok peralatan jaringan terbesar di dunia dengan ZTE pada peringkat keempat, tetapi Amerika Serikat (AS) tidak ingin jaringan 5G di negara ini memiliki peralatan Huawei atau ZTE.

Larangan itu tidak mencakup jaringan yang dibangun sebelumnya, masalahnya adalah banyak operator yang menyediakan akses internet ke daerah pedesaan dan berpenghasilan rendah menggunakan peralatan Huawei untuk jaringan 2G, 3G, dan 4G mereka. Jika aturan yang diusulkan ini disahkan, operator yang lebih kecil akan membutuhkan bantuan keuangan dari pemerintah untuk mencabut dan mengganti radio atau peralatan lain yang dibeli dari Huawei.

Mengapa operator pedesaan menggunakan peralatan Huawei saat membangun jaringan tua mereka? Salah satu alasannya ialah harga dan ketentuan penjualan perusahaan yang sangat menarik. Selain itu, operator sangat menghargai peralatan yang mereka beli dari Huawei dan cara perusahaan melayani pelanggannya.

Mengutip dari laman phonearena, Senin (02/12/1019) larangan untuk memblokir pembelian peralatan Huawei dan ZTE oleh USF akan dimulai selambat-lambatnya 31 hari setelah FCC memberikan suara pada 22 November. Tetapi, Wall Street Journal pekan lalu melaporkan, Huawei telah memutuskan untuk menentang keputusan FCC dan larangan tersebut dapat ditunda untuk beberapa waktu.

Pendiri dan CEO Huawei, Ren Zhengfei mengatakan bahwa perusahaan dapat bertahan tanpa Amerika Serikat.

Hingga saat ini Huawei sedang menunggu keputusan tentang gugatan terhadap pemerintah Amerika Serikat yang menantang undang-undang kebijakan pertahanan AS tahun 2019. Undang-undang ini mencegah pemerintah AS dan kontraktornya menggunakan peralatan telekomunikasi dari Huawei dan ZTE.

Badan-badan yang dilarang menggunakan peralatan jaringan perusahaan meliputi: Departemen Pertanian, Departemen Perdagangan, Departemen Pertahanan, Departemen Pendidikan, Departemen Energi, Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia, Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan Departemen Perumahan dan Pembangunan Perkotaan. (AUZA ASYANI)
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8182 seconds (0.1#10.140)