Karyawan Tesla Selamatkan Perusahaan Elon Musk dari Serangan Hacker Rusia

Senin, 31 Agustus 2020 - 16:02 WIB
loading...
Karyawan Tesla Selamatkan Perusahaan Elon Musk dari Serangan Hacker Rusia
Ilustrasi Hacker. FOTO/ IST
A A A
NEW YORK - Pabrik besar Tesla di Nevada, AS (AS) hampir menjadi korban serangan dunia maya oleh peretas Rusia. Namun, rencana jahat tersebut berhasil digagalkan oleh seorang karyawan yang jujur.

Seperti dilansir dari Mirror, Teslarati melaporkan bahwa FBI telah menangkap dan menuntut seorang warga Rusia, Egor Igorevich Kriuchkov, setelah berusaha merekrut dan menyuap seorang karyawan untuk meretas sistem komputer pabrik.(Baca juga: Pemerintah Diminta Terus Perjuangkan Kepentingan RI di Laut China Selatan )

Semuanya dimulai ketika Kriuchkov menggunakan aplikasi Whatsapp untuk menghubungi karyawan Tesla yang berbicara bahasa Rusia dan memiliki akses ke sistem komputer Tesla. Mereka sebelumnya pernah bertemu pada 2016.(Baca juga: Pemerintah Diminta Terus Perjuangkan Kepentingan RI di Laut China Selatan )

Kriuchkov dan beberapa teman lainnya berlibur ke Danau Tahoe. Cukup mencurigakan ketika dia menolak untuk terekam di foto manapun. Setelah liburan, dia meminta rekan kerjanya untuk menemuinya dan mendiskusikan sebuah "peluang bisnis".

Pada titik inilah Kriuchkov mengumumkan rencananya untuk mencuri data dari pabrik Nevada. Dia kemudian meminta karyawan tersebut untuk memasukkan perangkat lunak malware berbahaya yang disediakan dan timnya akan memasuki sistem Tesla.

Malware tersebut akan meluncurkan ancaman yang dikenal sebagai distribruted denial of service attack (DDOS) yang memungkinkan peretas mencuri data sensitif dan mengunggah ke server. Peretas kemudian mengancam akan mengungkapkan data tersebut kepada publik, kecuali Tesla membayar uang tebusan.

Sebagai gantinya, karyawan tersebut akan dibayar USD500.000 dalam bentuk tunai atau bitcoin. Tawaran itu kemudian naik menjadi US D 1 juta .

Tanpa sepengetahuannya, karyawan Tesla tersebut melaporkan serangan cyber tersebut kepada Tesla yang kemudian menghubungi FBI. FBI memantau komunikasi Kriuchkov untuk mengetahui modus operandinya.

Dalam sebuah percakapan, dia membual bahwa perusahaannya telah mendapatkan uang tebusan sebesar USD 4,5 juta dari perusahaan manajemen perjalanan, CWT Travel.

Pada 19 Agustus, karyawan itu bertemu lagi dengan Kriuchkov. Dalam pertemuan tersebut, tersangka setuju untuk melakukan pembayaran awal sebesar USD 11.000 . Beberapa hari kemudian, Kriuchkov mengatakan serangan itu ditunda dan dia tidak akan menerima pembayaran sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Tersangka juga mengatakan dia akan pergi ke Los Angeles dan terlihat berusaha meninggalkan AS. Kriuchkov akhirnya ditangkap pada 22 Agustus dan saat ini sedang menunggu persidangan. Jika terbukti bersalah, dia bisa menghadapi hukuman lima tahun penjara.

Kedengarannya seperti plot film kriminal, tetapi Elon Musk membenarkan upaya penyerangan tersebut. Semoga pekerja yang jujur dapat dipromosikan atau diberi penghargaan yang sesuai.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1943 seconds (0.1#10.140)