Mengetahui Tipe Penipu di WhatsApp dan Cara Mengantisipasinya

Selasa, 28 Januari 2020 - 11:16 WIB
Mengetahui Tipe Penipu di WhatsApp dan Cara Mengantisipasinya
Mengetahui Tipe Penipu di WhatsApp dan Cara Mengantisipasinya
A A A
KASUS penipuan atau scam bisa berupa pesan yang didapat pihak ketiga yang tidak jelas, mulai spam, tipuan (hoax), hingga pengelabuan (phishing). Nah, bagaimana cara menghindarinya?

Direktorat Tindak Pidana Siber yang berada di bawah Bareskrim Polri menerima banyak sekali laporan berbagai bentuk kejahatan siber yang terjadi di marketplace, media sosial, surel, hingga platform online. Tercatat ada 1.617 kasus mulai Januari-Desember 2019.

Dalam praktiknya, penipu mencoba berbagai modus operandi untuk mendorong korban melakukan tindakan tertentu. Salah satunya lewat platform WhatsApp yang aktif digunakan warganet di Indonesia, baik muda maupun orang tua. Berikut jenis-jenis penipu di WhatsApp dan cara menghindarinya:

1. Pura-pura Kenal

Penipu bisa muncul dengan berbagai wajah. Mereka biasanya berpura-pura menjadi teman atau kerabat dekat dan mengaku sangat membutuhkan uang menggunakan nomor tidak dikenal. Dengan alasan sedang terkena musibah seperti baru saja dirampok, dipenjara, bahkan dirawat inap,mereka dapat mengarang alasan dan meyakinkan korban untuk mengirimkan sejumlah uang.

Jika tidak ingin menjadi korban, pertama-tama perhatikanlah bahasa yang coba ditiru si penipu. Gaya percakapan yang digunakan mungkin berbeda, seperti tutur bahasa yang dipilih, cara mereka menjelaskan situasi, dan hal kecil lainnya yang membuat kita ragu.

Jangan lupa pula menanyakan informasi tambahan dari sumber terpercaya. WhatsApp mendukung kita melaporkan dan memblokir pengguna tersebut dengan membuka chat > klik kontak atau nama grup > klik Laporkan atau Blok Kontak.

2. Menjadi Pemenang Hadiah

Pernahkah Anda menerima pesan yang menyatakan bahwa Anda beruntung menjadi pemenang hadiah secara tiba-tiba? Jika iya, ada kemungkinan Anda sedang menjadi target penipuan. Biasanya oknum penipu mengaku sebagai pihak perusahaan/brand yang meyakinkan bahwa kita memenangi hadiah besar atau sekadar menawarkan pekerjaan yang sebelumnya tidak pernah kita daftar. (Baca: Whatsapp Tetap Jadi Aplikasi Paling Populer)

Tujuan utama mereka yakni memperoleh informasi pribadi kita atau menipu untuk meminta uang. Jika suatu hal terlalu mustahil untuk menjadi kenyataan, memang hal tersebut tidak mungkin terjadi.

3. Mengirimkan Tautan/Link

Sebuah indikator (lihat ilustrasi) mungkin ditampilkan ketika tautan mengandung kombinasi karakter yang tidak umum. Penipu menggunakan kombinasi karakter ini untuk mengecoh Anda agar Anda mengetuk tautan yang sepertinya akan membuka situs web sah tetapi sebenarnya berbahaya.

Ketika menerima tautan, tinjau konten pesan dengan hati-hati. Jika tautan ditandai mencurigakan, Anda dapat mengetuk tautan tersebut dan pesan pop-up akan ditampilkan, menyoroti karakter yang tidak umum di tautan tersebut. Kemudian, Anda dapat memilih membuka tautan tersebut atau kembali ke chat. (Danang Arradian)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6625 seconds (0.1#10.140)