Selain Layar Lipat, Apa Saja Kecanggihan Galaxy Z Flip di Indonesia?

JAKARTA - Samsung akhirnya menguak keberadaan smartphone layar lipat generasi keduanya, yakni Galaxy Z Flip. Handphone dengan layar yang bisa dilipat secara vertikal ini meluncur bersama lini Galaxy S20 di San Fransisco, Amerika Serikat, pekan lalu.

Tak perlu menunggu waktu lama seperti saudara tuanya, Galaxy Fold, foldable phone tersebut langsung bisa dipesan oleh penggemar gawai di Indonesia. Bahkan, Galaxy Z Flip diklaim habis dipesan dalam sesi pre-order pertama hanya dalam waktu 66 menit.

Di Indonesia ponsel ini dibanderol seharga Rp21,9 juta dengan hanya menyediakan dua pilihan warna. Masing-masing warna mirror purple dan mirror black.

Secara desain, handphone sebenarnya memiliki gaya ponsel clamshell (kerang). Namun yang membedakannya, bagian depan handphone ini seluruhnya layar sentuh dengan ukuran 6,7 inci.

Terdapat layar preview di bagian depan yang saat dilipat sehingga bisa menunjukan notifikasi yang diterima pengguna. Uniknya, layar preview touch screen yang mungil itu tetap bisa digunakan untuk kebutuhan selfie.

Salah satu fitur andalan dari smartphone ini adalah kehadiran Flex Mode. Secara garis besar fitur ini memungkinkan layar dapat berfungsi layaknya laptop saat dilipat sebagian atau Free-stop Hinge.

Dalam kondisi tersebut, pengguna dapat memanfaatkan layar bagian atas dan bawah dengan fungsi berbeda. Dengan mode ini pula pengguna bisa mengoptimalkan penggunaan layar yang dapat dilipat untuk beragam kebutuhan.

Product Marketing Manager Samsung Indonesia, Taufiq Furqan menjelaskan, Flex mode ini baru berfungsi ketika membuka kamera, Google Duo, dan Galeri.

"Tapi ke depannya kami akan membuka sdk ke third party software supaya bisa memanfaatkan ini," kata Taufiq saat mengikuti kegiatan Galaxy Z Flip Exclusive Preview di Jakarta, Kamis (29/2/2020).