Penjelasan Ilmiah Soal Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia

Sabtu, 05 September 2020 - 21:02 WIB
loading...
Penjelasan Ilmiah Soal Fenomena  Hari Tanpa Bayangan di Indonesia
Ilustrasi fenomena Hari tanpa bayangan. FOTO/ DOK VC Unforgiven
A A A
JAKARTA - September 2020 ini Indonesia akan mengalami fenomena alam langka yakni Hari Tanpa Bayangan . Hari tanpa bayangan merupakan fenomena yang terjadi pada saat matahari persis berada di puncaknya. (Baca: Usai Diperika oleh Dewan Pengawas KPK, Firli Bahuri Memilih Bungkam)

Fenomena hari tanpa bayangan ini terjadi dua kali dalam setahun pada wilayah di antara +23.5 dan -23.5 derajat garis lintang.

Ketika fenomena ini terjadi sinar matahari akan jatuh persis tegak lurus pada benda dan manusia, sehingga manusia tidak dapat mengamati bayangannya.

Fenomena ini bisa terjadi karena bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang revolusi Bumi. Sehingga posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun antara 23,5oLU s.d. 23,5oLS. Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari. (Baca juga: Sebut Dewas KPK Lagi Diuji, ICW Beberkan Kontroversi Firli Bahuri)

Mengingat Indonesia berada di sekitar ekuator, kulminasi utama di wilayah Indonesia akan terjadi dua kali dalam setahun dan waktunya tidak jauh dari saat Matahari berada di khatulistiwa.

Sementara itu, Lapan menjelaskan, hari tanpa bayangan ini terjadi dua kali setahun untuk kota-kota yang terletak di antara Garis Balik Utara (Tropic of Cancer; 23,4 derajat Lintang Utara) dan Garis Balik Selatan (Tropic of Capricorn; 23,4 derajat Lintang Selatan).

Sementara, untuk kota-kota yang terletak tepat di Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan akan mengalami hari tanpa bayangan hanya sekali setahun yakni ketika Solstis Juni (21/22 Juni) maupun Solstis Desember (21/22 Desember). Di luar wilayah tersebut, Matahari tidak akan berada di Zenit ketika tengah hari sepanjang tahun.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0688 seconds (0.1#10.140)