Terus Ditekan AS, Iran Susul China Jadi Kekuatan Baru Otomotif

Minggu, 06 September 2020 - 16:29 WIB
loading...
Terus Ditekan AS, Iran Susul China Jadi Kekuatan Baru Otomotif
Prosuksi mobil Iran setiap tahun meningkat tajam. FOTO/ IST
A A A
TEHERAN - Diembargo Amerika Serikat dan Sekutu tak membuat Iran terpuruk, Produksi mobil sedan di Iran meningkat sekitar 20 persen dalam beberapa tahun terakhir. Iran adalah negara 'kaya' melalui berbagai sektor industri, otomotif menjadi yang ketiga paling aktif di negara tersebut setelah minyak dan gas. Iran yang berbatasan langsung dengan Irak. BACA JUGA - Cara Cek BLT Gaji di Bawah Rp5 Juta Lewat WhatsApp dan SMS

Menurut Iran Khodro Company (IKCO), kelompok bisnis ini meningkatkan pangsa pasarnya menjadi 54 persen setelah mengalokasikan kenaikan tujuh persen. BACA JUGA - Jam Tangan Misterius Kurt Cobain yang Tak Banyak Orang Tahu

Secara total, dalam lima bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu, IKCO meningkatkan produksinya sebesar 40 persen menjadi 192.000 kendaraan baik di sektor sedan maupun komersial.

IKCO adalah produsen mobil Iran yang berkantor pusat di Teheran dengna nama asl i Iran National.

Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1962 dan memproduksi 188.223 mobil dalam lima bulan pertama tahun ini.

IKCO memproduksi kendaraan, termasuk mobil Samand, Peugeot, dan Renault, serta truk, minibus, dan bus.
Mengutip situs resmi Iran Khodro, perusahaan pertama kali menggeliat melalui produksi bus yang sasisnya diimpor dari Jerman. Bus itu kemudian dirakit di pabrik Iran Khodro.

Iran Khodro Company berbasis di Teheran dan didirikan pada tahun 1962. Perusahaan tersebut telah memproduksi sebanyak 700.000 unit mobil pada tahun lalu (2009).

Selain memproduksi kendaraan dengan merek sendiri, perusahaan itu juga membangun mobil-mobil di bawah nama merek lain seperti Peugeot dan Renault / Dacia, dan memiliki pabrik di Mesir, Suriah, Senegal, Venezuela, Belarus dan Azerbaijan.

Perusahaan pembuat mobil tersebut menargetkan akan mengekspor mobil ke sesame negara-negara Islam, termasuk Irak, Suriah dan Turki.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1248 seconds (0.1#10.140)